webnovel

Cemburu

"kamu kenapa sih, mas ? dari tadi kok diam aja ?" tanya Dian pada suaminya, karna dalam perjalanan sejak keluar dari rumah Dewi tak ada satu kata pun keluar dari mulut Yusuf, maka dari itu Dian langsung ambil inisiatif untuk memulai pembicaraan

"gak apa apa ! aku cuma capek aja, aku mau langsung pulang dan istirahat" jawab Yusuf tanpa sedikitpun melirik ke arah istrinya, ia hanya fokus ke depan

"kamu marah ya mas ? kamu cemburu ya sama kak Dewa ?" tanya Dian

"siapa juga yang cemburu !" jawab Yusuf singkat

"mas ! aku tau kalo kamu itu cemburu sama kak Dewa, aku bisa lihat dari raut wajah kamu berubah, saat kak Dewa menyapaku tadi, mas ! kak Dewa itu sudah aku anggap seperti kakak aku sendiri, memang sih kak Dewa itu kalo ngomong suka ceplas ceplos, tapi kamu harus percaya dia itu sudah anggap aku kayak adiknya sendiri sama seperti kayak Dewi" Dian menjelaskan sambil sedikit mengubah posisi duduknya sedikit menyerong ke arah suaminya

mendengar ucapan istrinya Yusuf pun langsung mengarahkan mobilnya untuk berhenti dipinggir jalan

"yang gak aku suka itu cara dia saat menyapa kamu tadi, main rangkul aja !" ucap Yusuf dengan pandangan yang masih menatap ke depan

"iya.....aku minta maaf atas sikap kak Dewa tadi !, tapi itu sudah kebiasaan dia saat bertemu aku, dari dulu memang seperti itu kalo aku ketemu sama dia, jadi sudah seperti kakak sama adiknya sendiri" jawab Dian sambil memegang lengan suaminya dengan lembut

"itu kan dulu ! harusnya sekarang dia tau dong ! kalo kamu sudah punya suami, jadi gak seharusnya dia bersikap seperti itu sama kamu" ucap Yusuf lagi dengan nada sedikit serius

"suamiku sayang....!! harusnya kamu itu percaya sama aku, istrimu !, aku gak ada perasaan apapun sama kak Dewa, apalagi sekarang aku sudah mengandung anak kamu, buah cinta kita berdua, jadi gak ada dalam kamus hidupku untuk mencintai laki laki lain selain dirimu" ucap Dian sambil menggenggam tangan Yusuf lalu menciumnya dan meletakkannya diatas perutnya yang makin membesar

"aku percaya sama kamu, tapi dengan Dewa sendiri gimana ? buktinya sampai saat ini dia belum juga menikah, pasti dia masih menyukaimu dan akan terus menunggumu" ucap Yusuf sambil menarik tangannya dari genggaman istrinya

"mas !, kak Dewa itu orangnya terlalu pilih pilih sama wanita, jadi aku gak heran kalo sampai saat ini dia masih belum menikah, jadi aku harap kamu jangan salah paham lagi ya sama kak Dewa !.....aku gak akan menghianatimu, aku sangat mencintaimu, ayah dari anak aku !" sekali lagi Dian memberi penjelasan sambil mengelus pipi suaminya

Yusuf tak memberi respon apa apa, ia lalu melajukan lagi mobilnya sedangkan Dian hanya tersenyum melihat tingkah suaminya sambil ia menyalakan disc yang ada dimobilnya

saat tiba dirumah Yusuf langsung menuju ke lantai atas masuk kedalam kamarnya, sementara Dian menuju ke dapur dulu karna ia merasa haus, setelah selesai minum Dianpun langsung menyusul suaminya ke dalam kamarnya, tapi ia tidak menemukan suaminya didalam kamar, ia hanya mendengar suara shower air didalam kamar mandi menyala, setelah Yusuf keluar, Dian pun langsung bergantian masuk kedalam kamar mandi untuk segera membersihkan tubuhnya juga karna ia merasa gerah

cukup lama juga Dian berada didalam kamar mandi, saat ia keluar ia sudah mendapati suaminya sudah memejamkan matanya diatas tempat tidur, kemudian ia pun menyusul suaminya untuk merebahkan dirinya diatas tempat tidur

"mas, kamu masih marah sama aku ?" tanya Dian lagi, sambil membetulkan posisi selimutnya, tapi pertanyaannya tidak mendapatkan tanggapan dari suaminya, lalu ia segera duduk dan menoleh kearah suaminya, ia hanya mendapati suaminya tetap memejamkan matanya

kemudian ia segera mengarahkan wajahnya mendekati wajah suaminya, ia pun ingin memastikan apakah suaminya benar benar tertidur apa tidak, tapi tiba tiba ia dibuatnya kaget karna dengan cepat tangan Yusuf sudah berada dibelakang tengkuk istrinya menariknya semakin mendekatinya, sehingga membuat bibir keduanya bertemu, dan tanpa menunggu lama Yusuf langsung menciumi bibir istrinya dan tak sedikitpun memberikan kesempatan istrinya untuk menghindar, sehingga membuat Dian gelagapan

cukup lama juga Yusuf menikmati bibir istrinya dan Dian pun akhirnya bisa menguasainya dan sangat menikmati ciuman dari bibir suaminya sehingga keduanya melakukannya dengan begitu panas

"kamu nakal ya mas !" ucap Dian ketika ia bisa melepaskan ciuman suaminya karna ia merasa susah bernapas, karna Yusuf menciuminya dengan begitu ganasnya

"biarin ! itu hukuman buat istri yang sudah membuat suaminya cemburu" jawab Yusuf dan lagi lagi ia menikmati bibir istrinya, tapi kali ini ia melakukannya dengan lembut dengan sesekali melepaskan lalu menciuminya

"iya....aku minta maaf ! karna sudah membuat suami aku ini cemburu" ucap Dian sambil mencubit hidung suaminya

"sekarang aku rela dan siap mendapatkan hukuman lagi dari suami aku, tapi aku minta kamu jangan pernah marah sama aku lagi" ucapnya lagi sambil meletakkan kepalanya diatas dada suaminya

mendengar ucapan dari istrinya itu, lalu Yusuf segera mengangkat pundak istrinya dan merebahkan tubuh Dian diatas tempat tidur, sehingga membuat posisi wajah Yusuf berada diatas wajah Dian

"sayang ! aku gak akan bisa marah terlalu lama sama kamu, karna aku begitu mencintai kamu, aku juga minta maaf atas kelakuanku tadi yang sempat cemburu buta sama kamu semua itu karna aku sangat sayang sama kamu dan aku gak mau kehilangan kamu" ucap Yusuf sambil mengelus elus pipi istrinya

"iya, mas !...terima kasih kamu sudah begitu mencintai aku, aku juga sangat mencintai kamu, gak akan pernah ada laki laki lain yang akan mengisi hati aku selain kamu" balas Dian sambil makin mengeratkan pelukannya di leher suaminya

"kalo begitu apa sekarang aku boleh minta untuk menghukummu lebih dari ini ? aku ingin melihat dan menjenguk anak aku yang ada disini" pinta Yusuf sambil mengelus perut istrinya dan menciuminya

"hheeemmmm.....!" ucap Dian sambil menganggukkan kepalanya

"tapi kamu janji, melakukannya pelan pelan ya mas ?" pinta Dian

"iya...aku janji ! aku gak akan pernah menyakiti anak aku sendiri, aku akan melakukannya dengan penuh kasih sayang" ucap Yusuf yang lalu mulai menciumi bibir istrinya, dan Dian pun membalasnya dan sesekali terdengar desahan dari keduanya

lalu Yusuf mulai melanjutkan menciumi leher istrinya dan membuat Dian mulai menggeliat, dan tak berhenti disitu tangan Yusuf pun mulai meraba bagian dada istrinya dan mulai membuka satu persatu kancing baju istrinya dan melepaskannya, dari situ terlihat kedua pa****** Dian yang sedikit menegang dan ukurannya yang lebih besar dari sebelum ia hamil dulu, semua itu membuat Yusuf tak bisa menahan hasratnya untuk menciumi kedua pa****** istrinya tersebut, serangan Yusuf semakin ganas dengan dibarengi hasrat dari keduanya, sampai pada akhirnya keduanya tak mengenakan sehelai pakaianpun dan hanya ditutupi selembar selimut, lalu Yusuf berhasil memasukkan miliknya kedalam surga dunia milik istrinya, dan Yusufpun melakukannya dengan penuh kasih sayang ia gak mau sampai menyakiti anak dan istrinya, dan sampai pada akhirnya keduanya mencapai puncak kenikmatan masing masing

setelah keduanya benar benar merasakan kepuasan satu sama lain, lalu Yusuf mulai membaringkan tubuhnya diasamping istrinya dan lalu mencium kening istrinya "makasih ya sayang ! untuk malam ini" ucap Yusuf, dan dibalas anggukan oleh Dian

setelah keduanya merasa kelelahan akhirnya merekapun terlelap dalam penuh kebahagiaan dan tubuh mereka hanya ditutupi selembar selimut