"Lu Xiaogun, kenapa kau tidak juga pergi? Aku tidak mencintai ayahmu. Ayahmu juga tidak mencintaiku. Jika kau datang ke dunia ini, kau tidak akan bahagia. Kau hanya akan menderita saja. Lebih baik kau cepat pergi saja… Ya?"
Di kehidupannya yang lalu, Ye Qiao hampir setiap hari mengucapkan itu sambil mengelus-elus perutnya. Dia berharap agar anak yang ada di perutnya itu tidak dapat bertahan hidup, dan 'jatuh' dengan sendirinya.
Namun setelah benih kehidupan ini perlahan-lahan bertumbuh dan berkembang di dalam tubuhnya, Ye Qiao baru merasakan bagaimana rasa sakitnya berpisah dengan darah dagingnya itu.
Janin yang berusia 4 bulan sudah berbentuk seorang bayi manusia. Bayi lelaki itu benar-benar pergi meninggalkannya, sesuai dengan doa yang dipanjatkannya setiap hari.
"Lu Xiaogun, jangan pergi…." Ye Qiao meraung-raung dengan suara serak di atas ranjang persalinannya, kembali ke kehidupannya yang dulu. Air mata gadis itu tampak berjatuhan membasahi wajahnya.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者