Astha memikirkan ucapan Segara. Dia tahu menikahi wanita Sholihah bisa membuatnya bahagia dan tenang. Itu juga dari pengalamannya karena pernah menikah dengan Alana yang ternyata adalah kembaran Alivia. Alana dulu juga wanita yang baik, hanya saja dia belum menutup auratnya secara sempurna. Tetapi bersama Alana dia merasa sangat bahagia dan tenang. Takdir berkata lain. Dia harus kehilangan Alana untuk selamanya. Dan Sejak saat itu dia menjadi hancur. Mungkin itu yang dinamakan memperbaiki diri karena manusia. Dia hancur setelah kehilangan penyemangat hidupnya.
Astha terus berpikir. Benar kata Segara ketika kita berubah karena manusia, maka itu tidak akan berarti apa-apa. Kalau saat ini dia berubah karena Alivia, jika kelak Alivia tiba-tiba pergi meninggalkan dia, mungkin dia akan hancur seperti ketika dia kehilangan Alana dulu.
Menjadi lebih baik karena Allah sangat sulit bagi Astha. Kembali lagi bahwa hatinya masih belum mencair. Dia merasa hatinya masih terlalu keras dan beku.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者