webnovel

Darah Murni

Suara berat langkah kaki terdengar berjalan memasuki kamar yang digunakan untuk menyekap Naura. Gadis itu mempertajam pendengarannya, tidak mau terlibat keributan, Naura pura-pura memiringkan tubuhnya di atas king size bed dan memejamkan matanya. Tidak berapa lama, langkah kaki berhenti di samping ranjang yang digunakan untuk tidur gadis itu.

"Hmmm..., ternyata wanita Alexander akhirnya tertidur juga. Apa hebatnya dia, sampai bisa membuat adikkua Edward tergila-gila padanya. Belum lagi, kekuatan yang dimilikinya malam itu. Dengan teriakan, dia bisa mengendalikan Alexander yang sedang mengalami perubahan menjadi seorang vampire. Atau jangan-jangan gadis ini memiliki darah murni..?" terdengar suara Santoz, laki-laki yang pernah hampir bertarung dengan Alexander di Presidential Suites beberapa waktu lalu.

Naura terdiam, mendengar suara laki-laki yang sama dengan tebakannya, gadis itu sedikit merinding. Karena Naura tahu, jika Santoz juga seorang vampire original seperti Alexander. Jika beberapa waktu lalu, dia bisa mencegah Alexander ketika berubah menjadi seorang manusia vampire, kali ini dia tidak tahu. Apakah Santoz juga akan bisa dia kendalikan, seperti waktu itu dia mengendalikan Alexander.

Perlahan Santoz duduk di atas ranjang disamping Naura tidur dan memejamkan matanya. Senyuman muncul dan berkembang di bibir laki-laki itu.

"Aku akan dapat memanfaatkan gadis ini untuk menekan Alexander. Selain itu, aku akan mengirimkan sampel gadis ini ke laboratorium manusia vampire. Kita akan melihat, ada kandungan apa dalam struktur darah gadis ini." jari tangan Santoz menyentuh kulit wajah Naura.

"Ternyata kamu benar-benar memukau setiap laki-laki yang memandangmu Miss Naura, Tidak salah jika Edward dan Alexander tergila-gila padamu." gumam Santoz, dan jarinya tiba-tiba dia gunakan untuk mengukir bibir Naura. Merasa risi dengan tindakan laki-laki itu, dengan cepat tangan Naura menangkap jari Santoz. Dengan mata tajam, Naura menatap laki-laki itu sambil bangun dan memundurkan badannya,

"Singkirkan tangan kotormu dari wajahku..!" dengan melotot, Naura menghardik laki-laki itu.

"Ha.., ha.., ha..., ternyata galak juga kamu Miss Naura. Seorang gadis yang bisa membuat adikku tergila-gila, dan bahkan bisa melumpuhkan hati seorang Tuan Muda Alexander. Jika bukan karena adikku yang mengincarmu Miss..., akupun juga memiliki ketertarikan padamu." kembali Santoz mencoba untuk menyentuh Naura, tapi dengan cepat gadis itu mengibaskan tangan laki-laki di depannya.

"Hanya laki-laki terkutuk yang menindas seorang gadis yang tidak berdaya. Lepaskan aku..!" teriak Naura tanpa mengenal rasa takut.,

"Hmmm..., tetapi masalahnya aku sepertinya juga turut jatuh cinta kepadamu gadis. Aku tiba-tiba menjadi malas untuk melepaskanmu. Aku akan membuktikan pada kekasihmu, jika aku bisa membuatnya hampir gila karena merindukanmu." dengan tersenyum licik, Santoz menatap wajah Naura yang terlihat ingin mencakar wajahnya,

"Demi apapun.., lepaskan aku jika kamu merasa dirimu laki-laki. Seorang laki-laki tidak akan melawan seorang perempuan.." kembali Naura berkata-kata pada Santoz

"Sungguh naif kamu gadis.., ha.., ha.., ha... Sangat sulit untuk bisa membawamu ke hadapanku, tidak mungkin aku akan melepaskanmu, Tunggulah..., besok pagi akan datang orang-orang dari laboratorium manusia vampire, mereka membutuhkan darahmu untuk penelitian. Tidur dan istirahatlah dulu sayang." Santoz mendekatkan wajahnya ke wajah Naura, dan terlihat seperti ingin mencium gadis itu, Tetapi...,

"Plak.., plak..." dua kali tamparan diberikan Naura di wajah tampan Santoz. Laki-laki itu terkejut, dan dengan muka merah menatap Naura. Tangannya mencekal leher Naura..

"Aku bisa saja membunuhmu malam ini jalang..., tetapi aku masih membutuhkan darahmu." sambil menatap bengis, Santoz membanting tubuh Naura ke ranjang. Kemudian laki-laki itu berjalan keluar dari kamar yang digunakan Naura istirahat.

*********

Di Rumania

Alexander ditemani Johan menghadiri pertemuan yang diadakan oleh koloni manusia vampire di Poenari Castle. Untuk mencapai kastil ini tergolong sulit, karena harus melakukan jalan kaki untuk pendakian. Castle ini terletak di 860 meterpada ketinggian dan dekat dengan gunung Făgăraș. Sengaja manusia vampire itu tidak mengadakan acara di Bran Castle untuk menemui Alexander. Mereka tahu jika laki-laki itu selalu menghindar untuk datang di kastil tersebut. Keinginan vampire original untuk menjadikannya Ketua, menjadikan laki-laki itu menjadi enggan untuk berkunjung ke kastil tersebut.

"Duduklah saudaraku..., jangan khawatir. Tidak akan ada pembahasan tentang kepemimpinan di kaum vampire kita Tuan Alex. Kita akan membicarakan masalah penting lainnya.." Peter mempersilakan Alexander untuk segera duduk di tempat yang sudah disediakan. Sebuah ruang pertemuan dengan furniture kuno, tetapi memberikan kesan elegance dan mewah. Terlihat di atas meja, sudah tersaji berbagai anggur dengan merek langka, karena limited edition. Bahkan anggur yang hanya memiliki 5 botol di seluruh dunia, juga tersaji di atas meja.

"Okay.., cepat katakan padaku Peter..., apa yang ingin kamu bahas denganku. Waktuku terbatas, karena esok pagi aku sudah harus berada di kota Hunedoara, untuk membahas tentang pembebasan tanah. Aku akan mendedikasikan tanah itu untuk kedua orang tuaku.." Alexander segera meminta Peter untuk menyampaikan maksudnya mengundang untuk datang ke kastil ini. Laki-laki itu mengambil gelas sloki, kemudian menuangkan anggur dengan merek Shipwrecked Heidsieck, sebuah merek anggur yang diproduksi pada tahun 1907. Anggur tua dan langka itu dijual dengan harga sekitar 3.4 milliar untuk setiap botolnya.

Setelah mengisi gelas sloki dengan anggur tersebut, Peter menyerahkan sloki tersebut satu untuk Alexander, dan satu sloki untuk Johan. Perlahan Alexander menghirup aroma harum anggur tersebut, kemudian perlahan menyesapnya perlahan.

"Tuan Alex..., aku akan menyampaikan pesan Tuan Gotham untukmu. Laki-laki terkaya di Rumania untuk saat ini, memintaku untuk meminta kesediaanmu agar membuat ikatan suci dengan putri satu-satunya dengan orang tersebut. Begitu mendengar kedatanganmu ke negara ini, beliau langsung memintaku untuk mengundangmu." sambil tersenyum, Peter menyampaikan keinginannya.

"Laki-laki tua itu juga menyampaikan, jika perjanjian pernikahan kalian sudah dituliskan antara beliau dengan kedua orang tuamu Tuan Alex." Peter melanjutkan.

"Bull shit..., tidak ada urusan aku dengan Tuan Gotham atau siapapun. Kedatanganku kesini, untuk pembebasan tanah, dan juga meresmikan asrama tempat tinggal untuk manusia miskin di negara bagian ini. Bukan untuk membahas perjanjian apapun, kamu harus tahu itu.." dengan wajah marah, Alexander menanggapi perkataan Peter.

"Woles..., santai Tuan Alex.. Jangan buat hidupmu selalu tegang, kita bisa membicarakannya. Tuan Gotham juga berpesan, jika kamu tidak menikahi putrinya tidak masalah. Tetapi paling tidak kamu mengajak tidur gadis itu untuk beberapa malam. Mereka hanya ingin mendapatkan keturunan darimu Tuan..., jangan salah paham," Peter memperjelas kata-katanya.

"Apa kamu pikir, aku itu pencetak bibit. Tutup mulutmu... jika butuh orang untuk meniduri gadis itu, aku serahkan pada asistenku. Johan.., lakukan permintaan Tuan Gotham.." Alexander langsung berdiri, dan meninggalkan Peter dan Johan di dalam ruangan.

"Tuan..., kita bisa bicara terlebih dahulu. Kita akan bisa mendapatkan manfaat dengan mengenal baik Tuan Gotham.. Jangan terlalu sensitif Tuan.." teriak Johan memanggil ALexander.

************