Begitu melihat Syaki berdiri, Zivana pun mengikutinya. Sebagai tuan rumah dia berkewajiban untuk menjamu tamunya. Tapi dia cukup tersentil saat Syaki mengeluarkan kalimat barusan.
"Kakak ini jangan suka berandai-andai. Ini sudah menjadi takdir Allah. Kita masih diberi kesempatan untuk bertemu dan silaturrahmi seperti sekarang sudah Alhamdulillah kan. Artinya Allah memberikan umur panjang kepada kita untuk bisa menyambung tali silaturrahmi kita."
"Iya kamu memang benar. Tenang saja aku yakin akan cepat move on dari kamu." Syaki tertawa kecil.
"Alhamdulillah kalau begitu. Yuk makan. Aku yakin pasti pada menunggu kita."
"Oke. Aku sudah tidak sabar ingin makan. Laper banget. Tadi belum sempat makan sebelum berangkat."
"Kalau begitu makan saja yang banyak Kak. tenang saja kami masak banyak kok. Di dapur juga masih banyak."
"Kamu pikir perutku segede apa, Zi?"
"Tadi Kakak bilang mau makan yang banyak gimana sih."
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者