webnovel

ISTRI SIMPANAN CEO

作者: Kim Miso
现代言情
已完結 · 95K 流覽
  • 50 章
    內容
  • 評分
  • NO.200+
    鼎力相助
摘要

Almaira, wanita single dan cantik mendadak mau dijadikan istri simpanan seorang pria kaya raya yang sudah beristri. Meski ia tahu, jika apa yang ia lakukan adalah salah. Semua ini berawal dari perkenalannya dengan seorang pria yang bernama Daffa. Dia seorang pengusaha yang sangat berpengaruh dalam industri pertambangan. Namun, meski harta melimpah, kebahagiaan itu belum dirasakan oleh Daffa. Karena bagi dirinya, harta tidak menjamin hidup bahagia, kalau tidak dibarengi dengan kehadirannya seorang anak. Hal ini lah yang menjadi alasan kuat untuk Alma menjadi istri simpanannya sang Ceo alias Daffa, agar perekonomian dirinya terus terjamin. Apakah Alma bisa hidup bahagia dengan segala fasilitas yang sudah diberikan oleh seorang Ceo, seolah-olah hanya untuk melayani hasrat seks pria yang sudah beristri?

Chapter 1Bertemu

Kala itu, gadis cantik yang bernama Almaira baru saja menginjak usia 29 tahun. Ia berasal dari keluarga yang jauh dari kata cukup. Dengan bermodal wajah cantik nan mulus, ia memberanikan diri pergi ke kota untuk bekerja disalah satu bar yang cukup ternama. Meskipun dirinya seorang tipe pemalu, namun kecantikannyalah yang menjadi alasan kuat untuk melangkah ke zona hitam demi memperbaiki perekonomiannya.

Sudah hampir setengah bulan, Alma bekerja di bar itu. Ia mulai bisa menyesuaikan diri dengan pekerjaannya. Tidak hanya itu, ia pun mendapatkan teman baru yang rata-rata usianya lebih tua dari dirinya. Meskipun Alma bekerja di bar, tapi ia tidak pernah melayani pria hidung belang, yang seperti layaknya wanita nakal. Justru tiap ada pria yang mendekatinya, ia selalu menolaknya dengan halus.

Saat itu, waktu sudah menunjukan pukul sembilan malam, Alma masih bergelut dengan pekerjaannya. Hanya ada dua orang rekan kerjanya yang menemani Alma di bar itu, mereka adalah Doni dan Ikhsan. Semakin malam, bar itu semakin ramai. Ketika Alma sedang membereskan gelas bekas alkohol, tiba-tiba saja seorang pria datang menghampirinya dengan muka yang begitu masam, seperti sedang dirundung kecewa dan bercampur amarah.

Pria itu langsung memesan minuman yang mengandung alkohol kepada Alma. Dan dengan gesitnya gadis itu langsung menyediakan minuman yang dipesannya. Awalnya Alma tidak begitu mempedulikan, namun karena pria itu terlihat sedih, apalagi meneteskan air mata, rasa simpati Alma tidak bisa tertahan lagi. Pikirannya pun bertanya-tanya, sebenarnya apa yang sedang terjadi pada pria tersebut. Bahkan rasa ingin tahunya kepada pria itu menjadi semakin penasaran.

Dengan rasa canggung dan malu, Alma pun memberanikan diri untuk bertanya kepada pria tersebut, "Apakah Anda baik-baik saja, Tuan?"

Pria itu hanya menoleh dan tersenyum kepada Alma dengan tatapan kosong. Ia tidak mengeluarkan sepatah kata pun karena menahan air mata yang hampir saja terberai.

"Sepertinya Anda memang sedang punya masalah. Apa Anda pikir dengan meminum banyak alkohol bisa menyelesaikan masalah Anda, Tuan?" tambah Alma menyunggingkan bibirnya. Ia semakin penasaran karena pria itu tidak juga menjawab pertanyaannya. Malahan minum lagi dan lagi.

"Daripada Anda melakukan hal yang tidak berfaedah, mendingan—" belum juga selesai bicara, pria itu langsung memotong pembicaraan Alma.

"Apa pedulimu? Kamu bahkan tidak tahu apa yang sedang aku rasakan saat ini!" sentak pria itu marah dan dengan sedikit agak mabuk. Air mata yang mulai mengalir dari pipinya pun tidak ia rasakan. Bahkan pria itu menambahkan minuman alkohol lagi ke dalam gelas hingga penuh.

Ya ampun, sepertinya orang ini sombong dan keras kepala. Lagipula, bagaimana aku tahu apa yang sedang kamu rasakan saat ini, kenal saja tidak. Ah, betapa menyebalkannya dia.

"Ya, tidak tahu juga sih, tapi kasihan saja melihat Tuan menangis seperti itu," tambah Alma dengan polosnya.

"Apa? Menangis? Sok tahu kamu! Mana mungkin orang ganteng sepertiku menangis di depan umum," geram pria itu gelagapan dan sedikit malu.

"Oh, masa? Tapi kenapa pipinya basah ya?" kata Alma sedikit Mengernyitkan alisnya.

"Ya sudah, tidak masalah, kalau begitu, saya permisi dulu, selamat menikmati Tuan, jangan lupa bayarnya di kasir," sahut Alma dengan senyuman manisnya. Ia berusaha tersenyum meski hatinya kesal kepada pria itu.

"Ya sudah, sana! Lagian siapa yang menyuruhmu ke sini. Orang ganteng sepertiku, tidak akan pernah mau mendekati perempuan seperti kamu!" cetus pria itu menyunggingkan bibirnya.

Alma hanya tersenyum geli, meski pria itu mengejeknya, tapi dia tidak peduli, ia hanya menyengir karena laki-laki itu membantah kalau dirinya tidak menangis. Padahal sudah terlihat jelas oleh Alma, kalau pria itu sedang menangis.

Terserah kamu saja, Tuan. Yang pasti saya orang yang tidak bisa kamu bohongi, sudah jelas-jelas nangis, masih saja berkilah!

Setelah Alma pergi dari hadapannya, pria itu langsung segera menyeka air mata di wajahnya dengan tisu sambil berkata, "Bisa-bisanya ada orang yang memperhatikanku seperti ini."

****

Sudah hampir larut malam, Pria itu masih terus saja meminum alkohol sampai mabuk berat. Bahkan suasana di bar sudah mulai sepi. Alma dan rekan kerjanya pun sudah membereskan tempat itu dan siap untuk segera ditutup.

"Gimana nih, kita sudah mau pulang, tapi orang itu masih ada di sini, kalau disuruh pulang, nanti dia tersinggung nggak ya?" ucap Ikhsan salah satu rekan kerja Alma.

"Dia sedang bersedih, tadi saya sudah menghampiri dia," ujar Alma.

"Oh ya? Ya sudah kalau begitu kamu saja yang ngasih tau kalau bar ini akan segera ditutup," suruh Doni kepada Alma.

"Tapi—dia sombong, nanti ngomel-ngomel lagi gimana?" kata Alma yang sedikit merasa enggan untuk menghampirinya lagi.

"Sudah tidak apa-apa, aku yakin dia gak bakalan marah. Percaya deh sama aku, orang lagi mabuk gitu juga," tutur Ikhsan sembari mendorong Alma supaya segera menghampiri pria itu.

Tanpa bisa mengelak lagi, Alma terpaksa menghampiri pria itu dengan sedikit ragu. Dalam benaknya, pasti pria ini akan marah. Mengingat tadi yang ia lakukan atas sikapnya, membuat Alma sungkan.

"Tuan, bar ini akan segera tutup, jadi aku harap—" Seperti biasa, pria itu langsung memotong pembicaraan Alma.

"Iya-iya, aku tahu," ucap pria itu yang sudah mabuk berat.

Untuk beranjak dari tempat duduk pun pria itu seperti kesulitan dan hampir saja terjatuh. Alma yang masih di hadapannya ikut prihatin dan tanpa berpikir panjang, ia langsung membantu pria itu berdiri.

"Hati-hati, Tuan. Anda sudah mabuk berat, bagaimana bisa pulang kalau Anda dalam keadaan seperti ini?" tutur Alma sembari memegang tangannya.

"Tidak apa-apa, karena aku memang tidak ingin pulang. Kamu tidak usah khawatir aku bisa sendiri," ucap pria itu sembari berusaha melepaskan tangan Alma. Dan akhirnya ia bisa lepas, namun ia jatuh tersungkur ke lantai.

"Ya ampun, Anda sudah mabuk berat begini, mana mungkin bisa sendiri. Ayo saya bantu. Di luar ada tempat duduk, Anda bisa duduk dulu di sana, sampai keluarga menjemput Anda," ucap Alma sembari berusaha mengangkat tubuh pria itu yang sudah tidak berdaya.

Melihat Alma dalam kesulitan, rekan kerjanya pun tidak tinggal diam, mereka berdua langsung segera membantu pria itu berjalan keluar dari bar.

"Sini biar kita saja yang membawa pria ini keluar, mendingan kamu bereskan dulu bekas minumannya, dan jangan lupa setelah itu matikan semua lampu, kecuali yang di luar," tutur Doni sambil menyodorkan kunci. "Oh iya, nih kuncinya!"

"Oke, Mas. Oh iya, dia sudah bayar belum?" tanya Alma.

"Ya ampun belum! Untung saja kamu ngingetin kita, jadi gimana dong?" tanya Ikhsan kepada Doni.

"Nanti kita bicarakan lagi di luar, berat nih, orangnya udah gak sadar," kata Doni yang sudah membopong Pria itu dengan sekuat tenaganya.

"Oke-oke."

Kedua rekan kerja Alma langsung membopong pria itu, sementara Alma membereskan semua yang ada di dalam bar sebelum tempat itu ia tutup. Selang beberapa menit kemudian, Alma pun keluar dari tempat itu dan langsung menguncinya.

"Mas, ini kuncinya, Oia, gimana? Apa sudah ada pihak keluarganya yang mau jemput dia?" tanya Alma sembari memberikan kunci kepada Doni.

Bersambung ..

你也許也喜歡

Istri Tak Terduga Saya adalah Bos Rahasia!

Semua orang tahu bahwa putri tertua rumah Shens telah jatuh dari tahta kehormatannya setelah ditinggalkan oleh seorang pria tak bertanggung jawab, hamil di luar nikah, dan kemudian diusir oleh keluarganya sendiri, terlantar dan putus asa. Sang terkenal Shen Ruojing muncul di pesta ulang tahun Matron keluarga pertama, Keluarga Chu, di mana kerumunan orang mencibir: "Orang-orang yang memberikan sejuta dalam uang kado duduk di satu meja." "Orang-orang yang memberikan sepuluh juta dalam uang kado duduk di satu meja." "Nona Shen, bolehkah saya bertanya berapa uang kado yang telah Anda bawa?" Kerumunan orang menunggu untuk menertawakan dia, namun kemudian mereka melihat Shen Ruojing mendorong ke depan seorang bocah lelaki yang indah dan cantik, "Bisakah Anda tolong tanya Matron di mana duduk jika seseorang membawa cicit?" *** Diterima di rumah keluarga Chu hanya karena nilai putranya, Shen Ruojing hanya ingin melalui hidupnya dengan santai, puas menjadi ikan yang malas, namun dia menghadapi penghinaan dari semua pihak dalam keluarga: "Keluarga kita mempunyai seorang peretas tingkat atas, seorang maestro musik, seorang jenius seni, seorang gila teknologi—masing-masing terkenal di bidangnya. Bagaimana dengan Anda? Anda bisa apa?" Shen Ruojing menyentuh dagunya: "Semua hal yang kalian sebutkan itu... Saya tahu sedikit tentang masing-masing." Tiga anak yang menggemaskan berdiri di sisinya dan mengangguk serempak: Kami bersaksi bahwa Ibu memang tahu sedikit tentang segalanya.

Mr. Yan · 现代言情
分數不夠
853 Chs

Istriku yang Sangat Galak Tercinta

"Buku baru 'Dimarahi sebagai Bintang Kematian, Semua Orang Besar di Ibu Kota Berlomba-lomba Memanjakanku' sekarang tersedia!" Dikenal juga dengan "Era Kebangkitan: Menjadi Kaya dengan Sistem Check-In." [Protagonis wanita berkekuatan fisik luar biasa vs protagonis pria yang dendam, sinis, dan elegan] Setelah terjadi ledakan laboratorium, Lin Tang kembali ke era miskin itu dan terikat dengan sistem check-in. Sebelum dia sempat mengklaim paket hadiah pemula, tunangannya yang penuh percaya diri, datang untuk membatalkan pertunangan mereka. Alasannya, dia akan mendapatkan pekerjaan tetap. Lin Tang menatap pria biasa yang penuh keyakinan itu, membuka bibir merahnya sedikit dan berkata, "...putuskan saja!" Kurang dari sebulan kemudian, tunangan lamanya dipecat karena suatu alasan. Lin Tang berjalan-jalan di kabupaten dan menjadi pejabat eksekutif di Stasiun Penyiaran di Pabrik Tekstil. OS internal mantan tunangan: Apakah sudah terlambat untuk rujuk sekarang? - Waktu itu keras! Walaupun dimanja tiga kakak laki-lakinya dan orang tuanya, segala sesuatu dari makanan hingga kain bahkan sabun memerlukan kupon... Bahkan hidup hemat tidak bisa meredakan kondisi menyedihkan itu. Melihat bubur hitam dalam mangkuk, Lin Tang terdiam, “......” Untungnya, dia memiliki sistem! Butuh sesuatu? Cukup check-in untuk mendapatkannya. - Bertahun-tahun kemudian. Seorang pria tampan memandang istrinya yang lembut dengan kulit putih, berhasil menahan ekspresi seriusnya saat berkata, “Saya dengar kamu bisa melumpuhkan babi hutan hanya dengan dua pukulan?” Mata Lin Tang berkilauan, jari-jarinya dengan lembut memberi tekanan, dan Stoples Enamel di tangannya berubah bentuk. Dia menjawab dengan serius, “Omong kosong! Jangan percaya rumor-rumor itu. Kita orang beradab dan tidak bisa sebiadab itu!”

a visitor from South Flight · 现代言情
分數不夠
627 Chs

Pulangnya Sang Pewaris yang Terbuang dengan Gaya

Begitu dia membuka matanya, Bai Lian mendapati dirinya berada dalam tubuh seorang gadis muda yang terkenal dan manja. Dia mendengar ayahnya adalah bintang baru dan sedang naik daun di Beicheng, mandiri dengan reputasi yang luas; Kakak tirinya yang lebih tua adalah seorang jenius yang telah menduduki puncak ujian kota dan pergi ke Universitas Jiangjing; Adik tiri perempuannya dari kelas internasional yang bersebelahan adalah kecantikan sekolah yang berbakat banyak, lembut dan sopan; Tunangannya adalah bintang emas di bidang keuangan, idola akademis di sekolah yang bahkan tidak pernah melihatnya dengan benar… Dan dia hanya orang biasa tanpa ciri khas dengan kecerdasan rendah, orang biasa, diusir dari rumah sejak awal. Bai Lian: Baiklah, maka dia hanya harus belajar keras dan berusaha menjadi orang biasa~ Semua orang (dengan wajah tersenyum misterius): ...kamu yakin tentang itu?? Gadis muda yang dikirim ke Xiangcheng tanpa latar belakang, tidak tahu apa-apa, semua orang bisa menginjaknya... tetapi mereka tidak bisa menggerakkannya??? [Protagonis wanita yang unik memukau, malas dan manja yang menghancurkan siapa pun yang melawannya vs. protagonis pria yang mulia, keren, dan mendominasi dengan IQ yang mengalahkan semua orang yang ada] PS: Baik pemeran utama pria maupun wanita sangat menawan. Cerita ini sepenuhnya tentang kepuasan membaca tanpa banyak logika, jadi tolong jangan terlalu mendalam ke dalam logika, terima kasih. Pesan: Cintai belajar, jadilah orang baik.

Road of Flowers · 现代言情
分數不夠
617 Chs

Ketika Cinta Menemukan Tuannya

"Aku Mencintainya, walaupun aku tahu kalau itu berbahaya! " ............... Novel ini bercerita tentang kehidupan seorang wanita asal Indonesia yang memiliki pengalaman buruk akan cinta. Calon suaminya terpaksa harus menikahi sepupunya disaat undangan pernikahannya sudah tersebar. Ditengah ke malangan nya itu, ia melarikan diri ke Korea Selatan. Di Hari pertamanya ia malah bertemu dengan Kim Lion yang merupakan lelaki kejam yang berkuasa di Seoul. Kim Lion menjalankan perusahaan milik keluarganya sebagai CEO di KI Grup yang merupakan salah satu perusahaan paling berpengaruh di Korea Selatan. Sayangnya, Kim Liom adalah lelaki sombong yang menganggap dirinya paling sempurna sehingga tidak ada wanita yang pantas untuk menjadi pendampingnya. Suatu hari Kim Lion bertemu dengan gadis yang aneh dan terlihat sangat biasa. Gadis itu adalah satu-satunya wanita yang membenci Kim Lion karena selalu mengusik hidupnya yang tenang, dia adalah Nana perempuan mungil asal Indonesia yang tidak cantik dan tidak juga jelek. Semenjak bertemu dengan Nana, Lion pun merasa resah dan tidak tenang karena ia selalu memikirkan Nana seperti orang gila. Kim Lion menggunakan segala cara agar Nana menjadi miliknya sehingga pada suatu hari, Nana terpaksa menjadi pelayannya. Kim Lion tahu kalau dia jatuh cinta sama Nana, namun dia tidak tahu bagaimana cara menyampaikannya. .......................................................................... "Dasar Iblis, apa yang kamu inginkan dariku?". Nana melotot ketika melihat Kim Lion memblokir tubuhnya di dinding kamar mewah itu. "Kenapa kamu selalu menolakku?". Wajah Lion semakin mendekat sehingga Nana merasa Frustasi. "Kenapa aku harus menerima Iblis sepertimu?". Nana memberanikan diri menantang tatapan jahat Kim Lion. "Karena Aku adalah Kim Lion. Lelaki tampan dan kaya raya yang dipuji oleh semua wanita. Jika kamu bersamaku, maka aku pastikan akan membuatmu menjadi wanita paling beruntung. Bagaimana?". Jawab Kim Lion sambil tersenyum licik. ......................................................................... Bagaimana dengan Nana? Akankah Dia mau hidup bersama lelaki kasar dan sombong seperti Kim Lion? Atau, dia memilih lelaki lain yang merupakan musuh sekaligus sahabat Kim Lion yang super baik dan tampan?. Temukan jawabannya dengan mengikuti setiap bab di novel ini. Kalau Kalian suka, jangan lupa dukung novel ini dengan memberi Power Stone sebanyak-banyaknya. Dan tulis pendapat kalian di kolom review dan komentar agar saya bisa memperbaiki yang salah. Satu Power Stone dan Komentar atau Review dari kalian adalah penyemangat saya untuk menulis. Happy Reading! Instagram. @azzahra_tina mampir Juga di Karyaku yang Lain. 1.Istri Kecil Tuan Ju 2. Pelengkap Hidupku. 3. Flower Of Evil

Tinaagustiana · 现代言情
4.9
1120 Chs

鼎力相助