SIAPA DIA?!!" bentakku lagi saat perempuan itu masih tak mau menampakan wajahnya.
"Dia ... Desi kau salah paham!" Beni sudah memakai celananya dan mendekat ke arahku tapi aku menjauh. Mengusirnya dengan paper bag yang kuayunkan.
"Siapa dia Beni??!" Aku tak akan berhenti membentak sampai Beni mengatakan wanita sialan itu siapa.
"Dia ...." Beni terlihat bimbang, melihat ke arahku juga ke wanita yang menutup tubuhnya dengan selimut.
Aku menyeka air mataku dengan kasar, menyibak rambutku yang berantakan. "Oh, jadi ini yang kau maksud kau tidak punya waktu ...." Aku menarik napas, menggantugkan ucapanku yang terasa tak mampu lagi mengatakannya karena suaraku juga ikut bergetar. Aku merasa kacau sekali, hatiku bahkan terasa sakit.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者