webnovel

Hamil Diluar Nikah : Belenggu Pernikahan

作者: Senja491
现代言情
連載 · 13.2K 流覽
  • 7 章
    內容
  • 評分
  • N/A
    鼎力相助
摘要

Siapkah hati kalian untuk menangis bersama Senja, gadis kurang beruntung yang dipaksa kuat oleh hidup yang makin hari makin bercanda. Senja harus mengais setiap serpihan untuk membuat ia tetap berdiri di batas langit. Sanggupkah? Atau menyerah pada sang Khaliq. * Jika bunuh diri tidak berdosa maka orang pertama yang akan melakukan itu, adalah Senja. Membawa aib bagi keluarga. Perusak hubungan orang. Masa depan berantakan. Entah apa lagi yang pantas disematkan pada dirinya, di usia remaja sudah menghancurkan berbagai harapan orang-orang yang ia sayangi. Kesalahan Senja hanya satu. Takdir. Niatnya hanya ingin menikmati alam bersama sang kakak Fajar malah berakhir bencana. Langit yang seharusnya menaungi Senja malah menjadi badai yang menghancurkan. Siapa yang salah? Langit atas tindakannya? Atau senja yang seharusnya, tiada. __________________________________ Terima kasih sebelumnya teman-teman, dan sebelum kalian lebih tenggelam dalam novel Senja, maaf nama tokoh dan penulis sama. Tapi semua yang ada di dalam novel hanya imajinasi Author saja, Oke. Aku mau minta tolongnih repotin kalian dengan bantu komen dan dukungannya untuk novel ini. Bagikan novel ini di beranda sosial media kalian Juga novelku yang lain. ~ Baby Doll ~ Terpaksa Menjadi Istri Simpanan ~ Pengusir Setan

Chapter 1Langit yang Menaungi

"Mas Fajar, tolong Senja." Suara lemah dengan tubuh yang menggigil kedinginan. Senja masih mempertahankan baju yang melekat, sedangkan selimut masih menutupi tubuhnya.

"Mas Langit, jangan. Ini Senja, Mas Langit." Masih dengan tangisan lirih Senja mengeratkan tangannya pada kulit tubuhnya sedangkan Langit dengan wajah sedih terus membuka kancing baju Senja.

Langit masuk dalam selimut yang sama lirih air mata Senja mengisi ribuan bintang yang menghiasi langit setelah hujan.

"Sakit Mas Langit." Senja maaih menangis mempertahankan kesucian juga harga diri, saat Langit justru menjatuhkan air matanya saat di atas Senja.

Senja menyerah pada takdir dan menggantungkan harap pada Langit yang menghancurkan sekaligus menyelamatkan.

______________________________________________

Senja masih mengekori Fajar dari lantai bawah sampai masuk dalam kamar kakaknya itu. Gelembungan pipi masih terus Senja hadirkan untuk memerangi keputusan Fajar yang tidak mau mengajaknya buka puasa di luar padahal rumah saat ini kosong. Ayah dan ibu sedang keluar kota.

"Mas. Fajar." Senja kembali bersedekap lantas duduk di atas ranjang Fajar masih memasang muka masam. "Masa tega sih ninggalin adiknya di rumah sendirian, buka puasa pula."

Fajar yang sedang melihat tampilan bajunya di cermin sudah garuk-garuk kepala mendengar semua ocehan adik satu-satunya ini. "Mas bukan gak mau ngajak, bawel. Tapi ini yang datang dewasa semua pada bawa pacarnya juga. Mas cuma sebentar, jam lapan pulang. Tuh… mana ada cowok yang ngajak kencan ceweknya pulang jam lapan cuma karena takut adenya sendirian di rumah."

"Ya udah bawa adenya lah!"

"Ataw Senja juga bawa gebetan?" tanyanya langsung dilihat tajam oleh Fajar. "Tuh! punya pacar ga boleh."

"Kamu masih kecil. Mas punya pacar pas udah kuliah."

"Kata ibu banyak cewek yang sering mampir ke toko, dulu. Katanya cuma buat nanya Fajar udah berangkat apa belum?" Bibir Senja dibuat buat saat bicara Fajar udah berangkat belum.

"Tapi kan bukan berarti pacaran." Fajar keluar dari kamar setelah memastikan semua yang ia kenakan sudah pas untuk buka puasa di luar bersama Langit dan yang lainnya.

"Mas." Panggil Senja kali ini dengan wajah yang sudah hampir menangis. "Senja ikut…"

Fajar membuang napasnya, jika sudah melihat adiknya begituan mana bisa Fajar tetap pergi meninggalkan, yang ada buka puasanya akan terlihat seperti orang kesetanan dan langsung memutuskan pulang.

"Lima belas menit."

"Yes. Oke." Senja langsung berlari menuju kamarnya, secepat kilat mengganti baju lalu menyambar tas gendong kecilnya yang hanya berisi hape dan uang recehan. Sebelum lima belas menit Senja sudah turun lalu mengunci rumah sedangkan Fajar sudah ada di dalam mobil. Setelah dari rumah Fajar menjemput Anaya pacarnya.

"Tunggu sini aja, Mas cuma sebentar pamit sama orang tuanya Anaya."

"Siap bos. Senja jadi anak kucing yang nurut."

"Mm…" Fajar turun dari mobilnya. Mengucapkan salam terlebih dahulu sebelum masuk ke dalam rumah Anaya.

Tidak berapa lama keduanya keluar, menuju mobil Fajar. Fajar membuka pintu mobil untuk Anaya masuk.

"Assalamualaikum, Kan Anaya." Sapa Senja dari belakang. Ia duduk di kursi penumpang sedangkan Anaya duduk di samping Fajar.

"Eh, kamu ikut." Anaya menerima salam dari Senja lantas keduanya sedikit berpelukan.

"Iya Kak. Ayah, ibu pergi jadi kakak yang paling baik sedunia ini gak tega ninggalin adiknya sendirian."

Anaya tertawa kecil melihat ekspresi Fajar. "Gak papa sih kamu ikut, buat meramaikan suasana di tengah cowok-cowok cool," sindir Anaya pada Fajar dan Langit kedua pria dewasa itu satu frekuensi lebih banyak diam. Jika bertemu dengan wanita pendiam, sudahlah jangkrik yang mengambil alih suasana.

"Aku bukannya dingin hanya menjaga kalian agar tetap jadi wanita yang baik."

"Uuhh… sweet banget." Sahut Senja dari belakang.

"Tutup kupingnya, Dee. Makanya Mas gak mau bawa kamu karena banyak obrolan yang belum waktunya kamu tahu."

Anaya yang mendengar tersipu. Fajar memang berbeda dari kebanyakan pria yang dekat dengannya, terutama kesopanan Fajar yang tidak bisa membuat Anaya berpaling.

Membelah jalanan kota Jakarta yang macet, mobil putih itu mencari jalan tikus untuk menghindar menuju pusat perbelanjaan di tengah kota. Sampai di tempat ketiganya disambut Langit dan Praya. Senja menyalami semuanya juga menebar senyumnya pada teman-teman Fajar yang lain.

Selesai kelimanya melepaskan dahaga saatnya memanjakan para wanita itu dengan jalan-jalan sebentar. Fajar dan Langit hanya berjalan di belakang menjaga ketiga wanita itu dan memberikan apa yang mereka inginkan. Mulai dari es krim, foto, dan sekarang minta nonton. Jika tadi Senja di rumah pastilah tidak ada acara nonton dengan Anaya, buka tidak ingin berduaan dengan Anaya tapi Fajar masih memprioritaskan Senja sampai ia benar-benar dewasa dan Fajar menikah.

Kelimanya masuk dalam bioskop. Praya duduk paling ujung lantas Langit dan Senja di sampingnya, barulah Anaya dan Fajar. Di tengah-tengah pemutaran film Senja ingin buang air kecil, ia pamit pada Fajar.

Langit juga pamit pada Praya "Ya, aku ke toilet dulu." Pamit Langit lantas berdiri dari duduknya, melipir agar tidak mengganggu yang lain.

Setelah keluar dari pintu, Langit masih sempat mengikuti langkah Senja dari belakang sampai gadis itu tenggelam dalam tikungan tembok. Langit juga masuk dalam toilet, setelah selesai dari kebutuhannya Langit keluar dan mendapati Senja sedang bicara dengan seseorang yang sepertinya anak seusianya.

Awalnya Langit tidak ingin peduli paling hanya menjaga dari kejauhan tapi saat suara anak laki-laki itu terdengar.

"Lo, ga bisa gue ajak keluar. Kalo pun boleh harus ditemani ibu apa kakak Lo, gimana gue mau nyaman jalan sama Lo. Pegangan tangan aja susah apa lagi rangkulan."

"Tapi bukan alasan kamu bawa cewek lain dong, Nan. Kamu lagi sama aku walaupun cara pacaran kita ga kaya pasangan lain."

"Nandar. Ayo!" Cewek lain di belakang anak lelaki itu manggil yang ternyata satu sekolah dengan Senja hanya berbeda kelas dan katanya keduanya hanya teman.

"Sorry, kebetulan kita ketemu. Gue rasa hubungan kita juga gak kaya orang pacaran jadi mulai sekarang kita udahan."

Anak laki-laki itu pergi merangkul anak perempuan itu, meninggalkan nanar pada Senja dan Langit masih menaunginya dalam diam.

Sesaat kemudian Langit menepuk bahu Senja yang masih tertunduk lesu. "Ngapain, ko belum masuk?"

"Mas Langit. Nggak papa Mas." Senja berjalan bersama Langit kembali masuk dengan Senja yang jalan lebih dulu dan Langit di belakangnya.

Senja masih terlihat sedih sesaat setelah duduk lantas tanpa sengaja, gantungan kunci jangkar Senja terjatuh dan refleks Langit yang meraihnya dekat sepatu balet Senja. Kemudian memberikan pada gadis itu.

"Makasih, Mas."

"Padahal langit cerah, tapi di sini ada yang mendung."

Senja tersenyum kecil, lantas Langit mengusap kepalanya halus. "Laki-laki yang nanti jadi pasangan kamu adalah laki-laki yang beruntung," ujarnya menghibur Senja yang sudah ia anggap seperti adiknya sendiri. Terlebih Langit juga memiliki dua adik kembar perempuan jadi ia sangat merasa menjaga Senja.

你也許也喜歡

Be my kid's mommy! (Bahasa Indonesia)

DICARI!!! Seorang perempuan muda, usia tidak lebih dari 23 tahun, cantik, menarik, mulus, dan belum pernah menikah alias masih perawan untuk melahirkan minimal 3 anak. Akan dinikahkan dengan seorang billionair tua dan cacat. Kompensasi berupa uang 100 juta perbulan sampai melahirkan 3 anak. Dan kompensasi perceraian berupa uang 1 milyar, 2 apartemen mewah, dan 1 kendaraan mewah. Calista Ardiningrum menghela nafas panjang membaca sebuah postingan di akun IG maklampir, sebuah akun gosip yang memiliki jutaan follower dan beritanya selalu tajam aktual namun belum dipastikan kepercayaanya. Ribuan komentar beragam ada yang menertawakan, mengejek, mencemooh, bahkan ada yang menghina sampai ke urat. Calista adalah seorang mahasiwi jurusan keguruan sebuah universitas negeri ternama di Jakarta yang juga bekerja paruh waktu sebagai office girl di sebuah perusahaan multinasional ternama di ibukota demi membiayai kuliahnya sendiri. Dia juga anak rantauan dari kota gudeg yang ayahnya hanya seorang tukang becak dan ibunya penjual jamu gendong keliling. Calista anak pertama dari 2 bersaudara. Adik laki-lakinya masih menyandang status pelajar SMK yang setelah pulang sekolah menyambi jadi pengamen di sekitar stasiun Tugu ataupun sepanjang jalan Malioboro. Tapi, kenapa dia sampai begitu perhatian dengan postingan dari akun gosip tersebut? Karena tiba-tiba ibunya menelepon kalau ayahnya menjadi korban tabrak lari sebuah mobil yang tidak diketahui pemiliknya. Kini ayahnya masuk ICU dan harus membayar puluhan juta untuk biaya operasi. Calista tidak tahu harus meminjam kemana karena uang sebanyak itu tentu saja tidak akan mudah didapatkan dalam waktu singkat. Sedangkan, phak rumah sakit berkata semakin cepat uangnya tersedia maka operasi pun akan secepatnya dilakukan. Apakah Calista akan mengorbankan hidupnya demi menolong ayahnya? Temukan jawabannya di novel ini .... *** Terima kasih untuk semua readers yang bersedia meluangkan waktunya membaca novel kedua saya, yang kemungkinan besar akan hadir dalam versi bahasa Inggris juga. Author selalu setia menunggu komen, vote power stone, dan gift yang teman-teman berikan di setiap chapternya. Silahkan menikmati karyaku lainnya: 1. Cinta Tak Berbalas 2. Angel's Blue Eyes 3. Tetaplah Bersamaku! 4. My Lovely and Sassy Wife 5. Runaway Ex-Wife

Anee_ta · 现代言情
4.8
555 Chs

Istri Tak Terduga Saya adalah Bos Rahasia!

Semua orang tahu bahwa putri tertua rumah Shens telah jatuh dari tahta kehormatannya setelah ditinggalkan oleh seorang pria tak bertanggung jawab, hamil di luar nikah, dan kemudian diusir oleh keluarganya sendiri, terlantar dan putus asa. Sang terkenal Shen Ruojing muncul di pesta ulang tahun Matron keluarga pertama, Keluarga Chu, di mana kerumunan orang mencibir: "Orang-orang yang memberikan sejuta dalam uang kado duduk di satu meja." "Orang-orang yang memberikan sepuluh juta dalam uang kado duduk di satu meja." "Nona Shen, bolehkah saya bertanya berapa uang kado yang telah Anda bawa?" Kerumunan orang menunggu untuk menertawakan dia, namun kemudian mereka melihat Shen Ruojing mendorong ke depan seorang bocah lelaki yang indah dan cantik, "Bisakah Anda tolong tanya Matron di mana duduk jika seseorang membawa cicit?" *** Diterima di rumah keluarga Chu hanya karena nilai putranya, Shen Ruojing hanya ingin melalui hidupnya dengan santai, puas menjadi ikan yang malas, namun dia menghadapi penghinaan dari semua pihak dalam keluarga: "Keluarga kita mempunyai seorang peretas tingkat atas, seorang maestro musik, seorang jenius seni, seorang gila teknologi—masing-masing terkenal di bidangnya. Bagaimana dengan Anda? Anda bisa apa?" Shen Ruojing menyentuh dagunya: "Semua hal yang kalian sebutkan itu... Saya tahu sedikit tentang masing-masing." Tiga anak yang menggemaskan berdiri di sisinya dan mengangguk serempak: Kami bersaksi bahwa Ibu memang tahu sedikit tentang segalanya.

Mr. Yan · 现代言情
分數不夠
602 Chs

鼎力相助