"Lo dimana?"
Didan menatap sekeliling lorong rumah sakit dan tidak mendapati seseorang yang dicarinya tersebut sehingga kini laki-laki tersebut menghela nafas seketika.
Ia mengeluarkan ponselnya dan langsung menghubungi saudaranya tersebut yang saat ini entah sedang apa sehingga kini dirinya berusaha untuk mecari tahu keberadaannya.
"Halo, Za," sahutnya dengan kening yang berkerut. "Lo dimana?"
"Dan, gue lagi manggil dokter dulu. Lo mendingan langsung ke ruangan sahabat lo itu sekarang, deh, sebelum semuanya makin parah."
Keningnya langsung berkerut setelah mendengar apa yang baru saja dikatakan oleh seserorang yang berada di seberang sana sehingga kini laki-laki tersebut menghela nafas seketika.
"Parah?" tanyanya.
"Udah, lebih baik lo buruan ke sana sekarang!" ujar Vero dengan nafas yang tersengal-sengal. "Gue nggak punya banyak waktu lagi."
Belum sempat Didan berbicara kembali, ternyata Vero sudah memutuskan sambungan panggilannya.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者