webnovel

God not be wasted

Mau sampai kapan hal seperti ini akan terus terjadi..??? hal ini harus berhenti.., harus di hentikan.... di hentikan.... ... aku harus menghentikannya...!!!! dengan sesuatu yang sudah ku miliki dari dunia ku sebelum nya

Noxva · 奇幻
分數不夠
40 Chs

Pedagang aneh

Arva mengamati orang itu lebih teliti mencari-mencari di dalam ingatannya apakah dia pernah bertemu dengan orang ini, orang itu yang memanggil dirinya Noxva hanya diam terduduk di singgasananya sambil tersenyum.

Arva merasa bahwa orang ini mencurigakan dan sebenarnya tidak ingin mempercayai kata-katanya tapi kondisinya saat ini benar-benar memerlukan informasi yang dapat membantunya apalagi sekarang dia sangat kesulitan menemukan monster untuk di serap.

"anda tidak perlu khawatir Tuan Arva, kehadiran ku hanyalah sebagai seorang pedagang, tidak lebih dari itu, anda bisa percaya kepada saya sebagai partner bisnis" kata Noxva.

"mempercayai mu kau bilang...?, kau bahkan belum menjawab pertanyaanku, bagaimana.., kau bisa mengetahui namaku..?" kata Arva.

kuku di jari-jari Arva menajam, dia juga memperkuat kakinya agar dapat melakukan lompatan yang lincah, bersiap-siap jika ada kesempatan Arva akan langsung menyerang Noxva.

"oohhh..., soal itu..., tidak ada yang khusus, aku hanya mendengar nama anda dari seorang warga yang berhasil selamat dari suatu insiden" kata Noxva.

walau jawaban dari Noxva ambigu tapi Arva mengerti apa yang di maksud, dari balik senyumannya Arva merasakan sesuatu yang mengerikan, tanpa basa-basi Arva melompat dan menyerang Noxva, satu cakaran yang sangat kuat di cakarkan ke Noxva.

terlihat sekilas kilatan pantulan cahaya, pepohonan dan tanah terbelah membentuk bekas cakaran Arva, Arva mundur beberapa langkah pandangan nya tertutupi oleh debu tanah yang bertebaran, tapi dia sudah yakin bahwa orang yang bernama Noxva itu pastinya sudah mati, dia mengembalikan tubuhnya ke keadaan normal lalu berjalan pergi.

"plok....,plok...,plok..."

terdengar suara tepuk tangan seseorang dari arah belakang Arva, debu-debu tanah mulai pudar dan terlihat sosok Noxva yang masih duduk di singgasananya tanpa terluka sedikitpun.

"luar biasa..,kecepatan dan serangan yang sangat luar biasa..." kata Noxva sambil bertepuk tangan.

Arva terbelalak, keluar keringat dingin dari wajahnya.

"tidak perlu takut Tuan Arva, seperti yang saya bilang sebelumnya, saya hanya seorang pedagang yang berusaha menjual produk saya, jadi anda tidak perlu sampai waspada seperti itu" kata Noxva.

Noxva mengulurkan tangannya kepada Arva.

"saya mempunyai berbagai macam barang dan informasi yang berguna bagi anda Tuan Arva.., sebagai contoh akan saya berikan satu informasi gratis kepada anda sebagai hadiah perkenalan" kata Noxva.

Arva mencoba menenangkan dirinya, berusaha agar tidak terlihat ketakutan di depan Noxva.

"apa itu...?" tanya Arva.

"saya akan memberitahu anda siapa nama badut yang menjad dalang insiden Red Ogre" kata Noxva.

Arva seketika merinding, jantungnya berdebar-debar, tanganya mengepal sampai mengeluarkan darah, senyuman penuh dendam tergambar di wajahnya.

"Tuan Arva..., orang yang menjadi dalang dalam insiden itu adalah Kalva.." kata Noxva.

"Kalva...., akan ku ingat..., nama orang yang suatu hari akan mati karena dendam ku ini..." kata Arva.

"untuk informasi dan yang lainnya akan mulai di kenakan biaya" kata Noxva.

Noxva mengepalkan tangan yang dia ulurkan kepada Arva.

"bagaimana..., apa anda tertarik...?" kata Noxva.

sore hari di hutan yang sama, Leina dan Daka menunggu Arva yang terlambat untuk berkumpul kembali.

"tumben sekali Tuan Arva telat seperti ini" kata Daka.

"ah itu Tuan Arva" kata Leina yang menyadari kedatangan Arva dari jauh.

"OOOOOOIIII....!!! TUUUAAANNN.. AR...., eh kok " kata Daka.

Arva datang dengan senyuman aneh dan mengerikan, dengan wajah yang menyeramkan seperti itu dia bergumam sesuatu yang tidak jelas di mulutnya.

"ba-bagaiman ini Leina..???, kebiasaan aneh Tuan Arva kambuh lagi..." kata Daka.

"mu-mungkin Tuan Arva sedang bersenang hati" kata Leina.

"Leina, Daka ayo kita pulang segera, kita harus bersiap-siap untuk besok" kata Arva.

Leina dan Daka membalas kata-kata itu dengan mengangguk, ketika berjalan bersama menuju kota Arva masih tersenyum-senyum sendiri sambil bergumam.

"huhuhu..., huhuhuh...." tawa Arva.

"e-entah kenapa semakin di lihat semakin menakutkan " kata Daka.

"be-besok pastinya akan kembali ke Tuan Arva yang biasanya" kata Leina.

"HUAUAHAHAHAHAA.....!!!!" teriak Arva.

Leina dan Daka seketika terkejut karena Arva tiba-tiba tertawa dengan nada yang tinggi, sampai di kota pun Arva masih saja tertawa dan bergumam aneh, kelakuannya menarik beberapa penduduk kota sehingga membuat Leina dan Daka menjadi malu.

malam telah terlewati dan hari telah berganti, Arva sekarang berdiri di depan gua di mana Raven berada, dia mengingat lagi percakapannya dengan Noxva.

dia menukarkan sejumlah uang yang dia bawa untuk mendapatkan informasi seputar Raven, sayangnya uang yang dia bawa tidak cukup untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang Kalva.

"tapi Tuan Arva, jika anda tidak mengambil informasi tentang Raven anda bisa mendapatkan informasi tentang Kalva, apa anda yakin..?" tanya Noxva.

"tidak masalah Noxva, lagi pula..., proses yang di butuhkan masih lama untuk bisa membunuh badut itu.., jadi aku sekarang hanya perlu fokus mengembangkan diri" jawab Arva.

Noxva tersenyum mendengar jawaban Arva kemudian dia memegang tangan Arva, dan tiba-tiba parasite milik Arva menyerap tubuh Noxva.

"hei apa yang kau lakukan...!!!??!?!?!?" kata Arva dengan terkejut.

Arva dengan paksa melepaskan genggaman tangan Noxva.

"kau mau mati hah...!!!" kata Arva.

Noxva hanya tersenyum, kondisi tubuhnya normal dia juga tidak menunjukkan tanda-tanda kesakitan.

"untuk kali ini itu gratis, berikutnya 1 kali penyerapan unsur positif aku hargai satu emas" kata Noxva.

Arva merasakan parasite di dalam tubuhnya terisi, dia merasa bahwa dia bisa melakukan pemulihan dari serangan mematikan sebanyak satu kali.

"kau ini..., siapa kau sebenarnya..?" tanya Arva.

"sudah saya bilangkan Tuan Arva..., saya hanya seorang pedagang..." jawab Noxva.

Arva yang sekarang berada di depan mulut gua berjalan masuk kedalam, dengan bekal informasi dan satu pemulihan parasite dari Noxva dia siap memulai pertarungannya dengan Raven sekali lagi tapi kali ini dengan kesiapan yang lebih matang.

"satu kali pemulihan, aku tidak boleh lagi menyia-nyiakan ini, apa lagi aku selalu datang ke sini tiap hari ada kemungkinan Raven akan berpindah tempat karena aku terlalu sering mengganggu nya" kata Arva.

dia berhenti, tepat di depan matanya terlihat Raven yang seperti nya juga sudah menunggu dirinya.

"kesempatan ini..., tidak boleh tersia-siakan" .