Opa dan oma Keenan, Darwin dan Arumi, yang tiba-tiba datang membuat Keenan menelan salivanya. Dirinya khawatir, identitas aslinya langsung diketahuin Kanaya, padahal susah payah ia membujuk kedua orangtuanya untuk turut membantu. Yang berakhir malah dikerjai oleh Angga, daddynya.
"Wah, sudah kumpul semua. Anak-anak yang lain mana?" sapa Darwin kepada Angga dan Asha.
Baik Angga maupun Asha, spontan berdiri dan menyambut Darwin dan Arumi, berjabat tangan, berpelukan, saling mencium pipi kanan-kiri.
"Anak-anak lagi sama Rita, dibawa ke tempat bermain," jawab Asha.
"Asha, apa kabar? Mami kangen, udah lama gak ke rumah," tanya Arumi setelah melepas pelukannya.
"Baik, Mi. Angganya yang sibuk aja, tuh," jawab Asha. Angga yang mendengarnya terkekeh.
"Nantilah, Mi. Baru juga dua pekan, gak ke sana," jawab Angga.
Keenan, yang sedari tadi bak manusia transparan, menjadi sedikit merasa aneh. Mengapa opa dan omanya, sama sekali tidak menyapanya.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者