webnovel

Dibalik Warna Kehidupan Liora

Namanya Liora Ayu Carissa menurutnya, hidup ini hanyalah seperti warna hitam dan putih. Bagi Liora tak ada yang membuatnya bahagia setelah kepergian kedua orang tuanya. Namun, tanpa disadari kehadiran Leon didalam kehidupan Liora memberi warna baru baginya, pertemuan secara tidak sengaja itu membuat Liora merasa ada yang aneh didalam dirinya. Bahkan Leon selalu ada disetiap Liora membutuhkan bantuan, namun dibalik itu semua sebenarnya Leon menyimpan segudang rahasia yang tidak diketahui oleh Liora sehingga, Liorapun ikut masuk kedalam masalah yang Leon hadapi, dan dibalik semua perjalanan yang dihadapi Leon membuat hidup Liora menjadi lebih berarti dan memahami arti dari sebuah kehidupan. Bahkan Liora yakin, bahwa Leon adalah seseorang yang didatangkan oleh tuhan untuk membuat hidupnya menjadi lebih berwarna. Namun, disaat Liora sudah mulai yakin dengan sikap Leon tiba-tiba seseorang dimasa lalu Leonpun datang, dan membuat Liora terperangkap dalam perasaan yang ambigu. Akankah kisah kehidupan Liora akan bahagia? Apakah Leon akan memberikan sebuah kebahagiaan kepada Liora? Siapakah seseorang dari masa lalu Leon?

Fiya_fitriyanti11 · 青春言情
分數不夠
7 Chs

Family part 4

Mohon dukungannya ya dengan baca ceritanya dan jangan lupa untuk vote and review ya

semoga kalian suka dengan ceritanya ya 😉

~Happy Reading gyus~

Mamanhya Rio "Seharusnya kita sekarang ini harus memberi penguat kepada Liora agar ia memiliki semangat hidup lagi",

Rio pun pergi dengan wajah kesal kepada Lily, mamahnya Rio pun akhirnya meminta maaf kepada Lily lantaran sikap Rio tadi kepada Lily, dan Lilypun mengiyakan nya.

Lalu Lilypun meminta izin untuk pamit pulang dan berjanji besok akan kembali lagi untuk menemui Liora.

Rio saat dikamarnya merasa kesal dan marah terhadap Lily dengan sikap Lily yang seakan-akan tidak memperdulikan Liora, entah apa yang disembunyikan Rio sehingga Rio merasa kesal dengan perilaku Lily, namun ia juga merasa tidak tega melihat Lily saat ia mengomel tadi, ia merasa bahwa ia terlalu kasar dan terlalu kurang ajar telah mengomeli Lily dengan cara seperti tadi padahal Rio tahu yang sebenarnya terjadi pada Lily ada suatu hal yang tidak dapat dikatakan dan harus dirahasiakan sehingga tidak boleh ada satu orang lainpun tahu rahasia Lily.

****

Namun itu semua membuat Rio menjadi merasa bingung harus berbuat apa, dan harus bagaimana bisa menghadapi semuanya.

Perasaan Rio saat itu pun kacau bingung dengan sepupunya yaitu Liora yang semakin hari-semakin berprustasi, namun ia juga harus merahasiakan keadaan yang sebenarnya tentang Lily, ia merasa diambang dua pilihan yang sulit dan merasa bahwa tidak dapat berbuat apa-apa.

Setibanya Lily dirumah ia langsung pergi kekamarnya, namun ibunya memanggil Lily dan menyuruhnya untuk segera menemui ibunya, Lily menggangguk dan ia akan segera menemui ibunya tapi ia pergi menuju kekamarnya dulu.

Setelah ia sampai dikamarnya Lily langsung menaruh tasnya dan duduk didepan meja riasnya ia melihat dirinya dan menangis mengingat keadaan Liora tadi "Gue sahabat yang payah ra... gue gak ada disaat lo susah dan gue juga ga berani jujur sama diri gue sendiri ra...".

Lily pun menangis dan terus menangis mengingat keadaan Liora dan ia pun mengingat kata-kata Rio yang ia tahu bahwa sebenarnya Rio tidak bermaksud untuk berkata seperti itu karena Rio mengetahui hal yang dirahasiakan oleh Lily terhadap Liora. Tiba-tiba ibunya mengetuk pintu kamar Lily dan menyuruh Lily keluar dari kamarnya dan segera kemeja makan, akhirnya Lilypun menghapus airmatanya dan berusaha bersikap baik-baik saja didepan ibunya, ia keluar kamar dan menemui ibunya.

Dikamarnya Liora melamun dan mengingat kata-kata yang diucapkan oleh Lily bahwa mereka adalah sahabat dan selalu membantu satu sama lain, Liora melihat foto dirinya bersama Lily dan meneteskan airmata mengenang masa saat bersama dulu lalu ia mengahapus airmatanya dan keluar kamar untuk menemui Rio, untuk meminta nomor Lily.

Karena ponsel Liora hilang saat kejadian kecelakaan tersebut dan ia dibelikan ponsel baru oleh omnya.

Setelah ia meminta nomor Lily dari Rio, ia pun langsung kembali kekamarnya dan mencoba untuk menghubungi Lily awalnya Liora bingung harus berkata apa dan memulai nya dengan apa.

Kemudian Liora akhirnya menarik nafas dan mencoba mengubungi Lily.

Lily yang sedang merada dikamarnya langsung melihat ponselnya yang berdering dan bingung dengan nomor baru tersebut tanpa berfikir panjang Lily lansung mengangkat ponselnya dan berbicara

"Halo... maaf ini siapa ya "

Liora yang mendengar suara Lily hanya diam dan meneteskan airmata, Lily yang langsung mengenali suara tangisan Liora pun langsung berbicara "Ra... halo ra.... Ini beneran elo?? Ya ampun ra... gue seneng banget lo mau nelpon gue".

Akhirnya Liorapun berbicara pada Lily dan mereka pun melepaskan rasa rindu mereka yang sudah sekian lama tidak bertemu dan sudah lama tidak berbicara.

Saat pagi hari Lily akan pergi bergegas untuk kerumah Liora namun tiba-tiba ponselnya berdering dan ternyata itu telpon dari laki-laki, ia menjawab dengan pelan dan tenang, "Iya aku gak apa-apa ."

Lalu Lily pun menutup telponnya dan beegegas meninggalkan rumahnya namun tiba-tiba ibunya memanggil dan seperti membawa sesuatu untuk Lily,

Lily yang menerima sesuatu dari ibunya pun langsung memasukkannya kedalam tas dan tersenyum ibunya membelai rambutnya lalu Lily berkata "Lily baik-baik aja bu.., yaudah Lily pergi kerumah Liora dulu ya bu..", ibunya tersenyum dan Lilypun langsung pergi.

Perasaan ibu Lily seperti mengkahwatirkan Lily, namun ia menarik nafas dan mencoba untuk tetap tenang, saat hendak masuk kedalam rumah tiba-tiba ada seorang laki-laki yang turun dari mobil dan menemui ibu Lily ia menanyakan keberadaan Lily.Ibunya Lily pun menjawab bahwa Lily pergi kerumah sahabatnya.

Lalu laki-laki itu ingin menemui Lily dan menanyakan alamat rumah sahabatnya Lily itu tetapi ibunya Lily tidak memberi tau dan berkata bahwa Lily akan baik-baik saja, lalu lelaki itupun keluar dari rumah Lily dan masuk kedalam mobilnya lalu pergi.

****

Setibanya dirumah Liora, Lily bertemu dengan siMbok ia menanyakan keberadaan Liora dan langsung ditunjukan bahwa Liora berada dikamarnya, Lily pun langsung bergegas menaiki tangga menuju arah kamar Liora namun tiba-tiba Rio berkata kepada Lily dengan wajah menahan air mata "Mau sampai kapan lo ngerahasiain semua ini dari Liora?",

Lily pun langsung mengehentikan langkah kakinya dan menoleh kaerah Rio lalu berkata "Akan ada waktu yang tepat sehingga Liora tau yang sebenarnya" setelah berbicara kepada Rio Lily pun langsung pergi menuju kamar Liora.

Rio yang mendengar perkataan Lilypun terdiam dan tertegun seperti menyembunyikan sesuatu dan ia pun langsung pergi.

Lily masuk kekamar Liora, dan memeluk Liora dari belakang, Liorapun menoleh dan membalas pelukan dari Lily mereka bahagia dan tersenyum, Lily bahagia melihat Liora sudah lebih baik dari kemarin,

"Pokonya lo harus kuat ya ra...inget kita ini sahabat dan kita ini kuat", Liora yang mendengar perkataan Lilypun langsung tersenyum sambil meneteskan airmata.

Mereka menghabiskan waktu bersama hampir seharian.

Mamah Rio yang melihat kejadian itu tersenyum dan merasa bahwa Liora sudah menjadi lebih baik namun, Rio yang juga melihat Liora dan Lily merasa bahwa keadaan mereka berdua hanya senyum sementara, akan ada hati yang menangis lagi setelah ini, akan ada hati yang terluka lagi dan akan ada jiwa hilang lagi.

Mamah Rio menoleh keraha Rio ia melihat bahwa anaknya merasa sedih dan bertanya "kamu kenapa Rio?" dengan lembut. Rio yang melamun melihat Liora dan Lily pun langsung tersadar karena pertanyaan mamahnya "ehm... gak apa-apa mah..

Rio Cuma seneng aja ngeliat Liora udah bahagia lagi." Mamahnya Riopun tersenyum dan menepuk pundak Rio lalu mamahnya pergi. Tak lama Rio juga pergi.

Tiba saatnya Lily pulang, ia pun berpamitan dengan Liora ia tetap memberi semangat kepada Liora akan terus melanjutkan hidupnya dan merekapun berniat akan berjalan-jalan bersama, yaitu lusa. Lilypun akhirnya pulang.

Setelah Lily pulang, Liora yang berada dikamarnya tiba-tiba teringat kembali akan kejadian orang tuanya namun, sebisa mungkin Liora bertahan dan mencoba untuk mengalihkan ingatannya tersebut.

**""

Liora mencoba untuk tetap tenang bahwa ia harus melanjutkan hidupnya dan ia mengingat kata-kata Lily bahwa kedua orang tuanya akan bangga kepada dirinya meski mereka sudah tidak ada lagi.

Kata-kata Lily memberi semangat untuk Liora bangkit, ia mencoba melihat seisi kamarnya dan mencoba untuk merubah nya menjadi lebih hidup, akhirnya terbesit dipikiran Liora untuk merubah susunan serta tatanan kamar Liora iapun akhirnya membereskan barang-barang dan memindahkan barang-barang yang merada dikamarnya.

Rio yang mendengar ada suara-suara dikamar Liora pun langsung mencoba mengetuk kamar Liora dan bertanya kepada Liora, mengetuk pintu "Ra... Liora.... lo gak apa-apa kan,.. lo lagi ngapain ?" Liora pun langsung membuka pintu kamarnya dan memperlihatkan kepada Rio bahwa kamarnya sudah dirombak ia mengatakan kepada Rio bahwa hidupnya harus berubah, dan dimulai dari hal terkecil.

Sambil tersenyum Liora mengatakan kepada Rio bahwa ia besok akan berjalan-jalan dengan Lily dan mencoba melupakan kenangan buruknya.

Rio yang melihat perkataan serta melihat senyum Liora ia jadi ikut bahagia dan ikut tersenyum, sambil meledek Rio mengatakan "Perlu gue jagain gak... "

Liora "Gue sama Lily itu udah besar kali " Rio "Ya.. kali aja perlu bodygruad kan". meledek Liora. Liora pun membalas candaan Rio dan merekapun tertawa bersama, orangtua Rio yang mendengar ada suara berisik dari atas pun langsung menuju keatas dan melihat bahwa itu adalah suara tawa Liora dan Rio, mereka pun ikut senang dan terharu melihat Liora udah mulai terseyum lagi dan mulai bisa tertawa kembali.

****

Keseokan harinya Liora dan Lily yang sudah merencankan ingin pergi bersama pun tiba, Liora sudah sampai di taman tempat Lily dan Liora sering main bersama dulu.

Liora duduk dibangku taman dan tengah menunggu Lily ia melihat disekeliling taman dan berjalan lalu "Tempat ini masih sama seperti dulu banyak kenangan dan penuh dengan kebahagiaan" tiba-tiba saat Liora berjalan ia melihat bahwa dipohon yang besar itu ada ukiran nama dengan inisial L & L, ia mengira bahwa itu pasti perbuatan Lily yang artinya Liora dan Lily.

Liora pun tersenyum dan mengingat Lily, Liora melihat jam tanganya dan mengecek ponselnya kenapa Lily belum juga datang padahal ia sudah menunggu setengah jam, Liorapun akhirnya mencoba untuk menghubungi Lily namun tidak ada jawaban, Liora pun akhirnya menunggu di bangku taman dan mencoba untuk menunggu Lily sebentar lagi, dipikiran Liora mungkin ia telat karena macet.

Sewaktu Liora menunggu Lily tiba-tiba ia melihat lelaki yang sedang memotret pemandangan disekitar taman tersebut dan iapun mencoba mendekat dan ia melihat dan sepertinya mengenali lelaki itu ia mencoba mengingat dan terus mengingat dan akhirnya pun ia tau itu adalah laki-laki yang pernah ia tabrak sewaktu ia berlari dari pemakaman kedua orang tuanya.

Dan secara tidak sengaja lelaki itupun mengarahkan kameranya kearah Liora dan ia pun tidak sengaja memfoto Liora, sontak Liora merasa risih bahwa kamera itu menghadap kearahnya ia pun langsung membelakangi arah kamera itu.

Terima kasih yg telah mampir, tetap ikuti kisahnya ya

Don't Plagiarisme, Mohon dukungannya ya dengan baca ceritanya dan tinggal kan vote serta review kalian. Terima kasih

Fiya_fitriyanti11creators' thoughts