"Bun, aku udah kelas sebelas. Bunda kapan pulang?" tanya Rena dari dalam hatinya.
Jujur saja, dia sangat merindukan bundanya. Sudah berbulan-bulan dia tidak pulang ke Indonesia, bahkan satu bulan ini sang bunda tidak membalas satu pesan pun. Rena sudah mengirim banyak pesan, dia menceritakan hal yang menyenangkan, tapi bundanya tidak membalas satu pun. Jangankan dibalas, dibaca pun belum.
Apa bunda baik-baik saja?
Rena meraih tasnya, lalu berjalan keluar kamar. Dia sengaja berangkat lebih awal, karena ini adalah hari pertamanya menjadi senior di sekolah, dia tidak boleh terlambat.
Saat keluar kamar, mata Rena membelalak lebar saat melihat Josen yang berdiri di depan pintu pagarnya bersama empat sekawan. Bibir Rena bergerak membentuk senyuman lebar, terutama saat kembali melihat Josen.
Josen pun juga tersenyum lebar saat melihat Rena berjalan mendekat ke arahnya. "Apa kabar, Ren?" tanya Josen saat Rena sudah dekat.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者