Salsha.
Dia masih memikirkan apa yang dikatakan Sadewa padanya. Melebihi perasaan takut pada siapapun, Salsha sekarang benar-benar bimbang dan sangat takut.
"Bodoh!" runtuk Salsha pada dirinya sendiri. "Enggak ada satupun orang yang perduli," sahut Salsha lagi, dia menghela nafasnya berat.
Ada yang yang mempu membuatnya sedikit merasakan keburukan. Ting! Notifikasi ponsel Salsha kembali berbunyi.
Mungkin terkesan lirih dan sedikit, tapi percayalah itu hanya pesan yang Sadewa kirimkan padanya yang teterlaluan sering bahkan Aldipun akhir-akhir ini benar-benar seperti tidak hidup di hidupnya.
'Lo tahu Sal? Gue akan menjadi sangat buruk saat lo terus berlari dari satu orang untuk orang lain, jika itu benar-benar terjadi sama lo. Gue rasa lo akan menyesalinya nanti, apa lo mau gue menelfon Aldi? Mengatakan semuanya dengan sebaliknya dari fakta?'
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者