webnovel

Ciuman Pertama Aruna

Bagaimanakah rasanya menjadi pengganti kakak sendiri untuk menikahi seorang lelaki tak dikenal hanya demi sebuah perjanjian? Itulah yang dirasakan Aruna, gadis 20 tahun mahasiswi jurusan desain ini. Ia harus menikahi Hendra, seorang CEO muda, pemilik mega bisnis di seantaro negeri! Hanya pernikahan kontrak Tak masalah tapi rumornya Hendra memiliki kekasih?? Kekasihnya malah seorang artis! Namun...apa yang akan terjadi ketika sang CEO tiba-tiba saja mulai menunjukkan bibit-bibit cinta padanya? Tak hanya itu, seorang pemuda sahabat terbaik, Damar namanya juga mendekatinya! "Apa bedanya tanggal 28 sama 29 Oktober??". Damar melempar pertanyaan. "Apa? nggak lucu gue jitak". "28 Oktober sumpah pemuda". "29 Oktober.. ". Aruna tak sadar Damar mendekati dirinya. "Sumpah aku sayang kamu". Pemuda Padang benar-benar berbisik tepat ditelinga Aruna. Membuat gadis itu gelagapan dan mendorong tubuh Damar. Siapakah yang akan dipilihnya, sang suami kontrak atau Damar, solois bersajak manis ini? Dapatkah keinginan Aruna untuk menjadi janda dan pulang ke rumahnya kelak terlaksana seiring berjalannya waktu ataukah hatinya akan luluh untuk sang CEO? Nikmati kisah Aruna, CEO Hendra dan Solois Damar dalam 'Ciuman Pertama Aruna' #available in English, title: The Beauty Inside: stealing the first kiss, get a wife. INFO : Instagram bluehadyan, fansbase CPA (Hendra, Aruna, Damar) Nikmati visualisasi, spoiler dan cuplikan seru tokoh-tokoh CPA.

dewisetyaningrat · 现代言情
分數不夠
1020 Chs

III-272. Menutupi Rasa Was-Was

Susi pun memacu langkahnya lebih cepat. Gadis itu masih baru, dia harus memastikan semuanya baik-baik saja. 

Semua orang di meja makan terlihat menampakkan ekspresi standar. Bahkan dua perempuan yaitu Nyonya Sukma dan Nona Gayatri sangat tenang di mata Susi. Senior ajudan tersebut merasa mereka berdua bukan sekedar cukup baik dalam upaya menutupi rasa was-was nya. Andai sebuah casting diadakan oleh rumah produksi perfilman mungkin mereka akan lolos dan memainkan sebuah peran. 

Lihat saja mereka masih begitu anggun dan memasukkan potong-potong daging ke dalam mulut dengan gerakan halus, menyenangkan untuk dipandang. 

Mata Susi ikut awas menatap tetua Wiryo. Beliau tentu sudah tahu semenjak sekretarisnya datang dan mendekatkan kepalanya kepada telinga pria paruh baya tersebut, membisikkan kejadian serius. Raut wajah mereka tampak jelas detik-detik tersebut. 

鎖定章節

在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者