Melihat Nizam, Cynthia dan Pangeran Thalal tertawa-tawa, Alena yang pucat pasi seketika marah. Ia merasa ketakutan sendiri, dadanya yang tadi berdebar keras karena ketakutan sekarang berdebar keras karena marah dan emosi. Bagaimana bisa kejadian yang membuatnya ketakutan malah ditanggapi lucu oleh yang lain. Apa mereka tidak tahu bagaimana ketakutan nya Ia tadi. Matanya berkaca-kaca dan tidak lama kemudian air mata mulai menetes di setiap sudut matanya.
Suara tawa langsung berhenti apalagi kemudian Isak tangis Alena mulai terdengar. Muka Nizam langsung berubah. Ia langsung menggeser kursinya untuk mendekati Alena. Tangannya mengelus kepala Alena. Tetapi kemudian Nizam melihat Edward datang bersama seorang wanita. Mata Nizam seketika berkilat.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者