Alena menatap wajah Nizam dengan penuh pertanyaan, Nizam membalas pandangan Alena dengan lembut. Tangannya mengelus lengan Alena yang sedikit berbulu.
Sebagaimana halnya Nizam, Alena sejak kecil hidup dengan kemewahan yang disediakan oleh orangtuanya walaupun dengan standar yang berbeda. Ia terbiasa mengenakan barang-barang bermerek baik itu pakaian, tas atau sepatu. Alena tidak pernah tahu darimana benda-benda itu dibeli karena semua di urus oleh ibunya dan ayahnya yang mengeluarkan uang. Alena hanya tahu memakainya saja.
Tetapi kali ini berbeda. Dilehernya tergantung sebuah kalung berlian seharga tiga triliun dan Ia sedang makan di sebuah restoran yang kemungkinan total pembayaran dari mulai pelayanan, sewa tempat dan menu makanan itu sendiri bisa mencapai ratusan juta rupiah. Alena merasa ada suatu ketidak adilan. Sifat Alena yang memang sensitif dan baik hati menjadi terusik.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者