Alena masuk ditemani oleh Nizam. Muka Lila sepucat mayat. Matanya terpejam rapat. Ia memakai pakaian rumah sakit. Selang infus tampak terpasang di tangannya. Seorang perawat berdiri di sampingnya. Alena memegang tangan Lila dengan air mata berderai. Betapa malangnya nasib Lila. Terluka karena menyelamatkan suaminya yang tidak mencintainya.
Alena masih teringat bagaimana Edward lebih memilih menyelamatkannya dibandingkan dengan menyelamatkan Istrinya sendiri ketika Sisca memintanya untuk memilih. Ia bisa merasakan penderitaan Lila. Alena mengelus tangan Lila lalu berbisik ditelinganya.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者