webnovel

Cinta Sabrina

20+ Sabrina Anastasya Bramantio, gadis cantik berusia 23 tahun itu terpaksa harus menelan pil pahit secara bersamaan dalam hidupnya. Dia tidak pernah menyangka hidupnya akan hancur bagaikan pecahan kaca. Kehancurannya berawal dari kekasihnyanya Reyno Prasetiyo yang selama 3 tahun bersama, akhirnya malah menikahi adik tirinya, Cantika Zaipahusna. Hingga suatu hari, Reyno mengalami kecelakaan yang nyaris merenggut nyawa. Sialnya, Cantika menuduh Sabrina yang mencelakai Reyno, karena semua bukti-bukti mengarah padanya. Peristiwa itu terjadi begitu saja dan berhasil membawa Sabrina ke penjara atas dakwaan kelalaian. Siapa sangka, saat ia memulai kehidupan baru dengan menjadi asisten rumah tangga, di tempatnya bekerja dia menemukan sosok Azka Purnama Assegaf, putra dari majikannya. Wajah tampan dan sikap bijaksana yang dimiliki Azka, nyatanya berhasil menarik perhatian Sabrina. Pun sebaliknya. Azka juga perlahan mulai terkesan dengan sikap lugu Sabrina. Seiring berjalannya waktu, akhirnya mereka saling dekat dan mempunyai perasaan yang sama. Akan tetapi, hati Sabrina kembali dipatahkan, saat mengetahui bahwa Azka hendak dijodohkan dengan wanita pilihan orang tuanya. Sakit. Hatinya bak hancur berkeping-keping. Untuk yang kesekian kalinya Sabrina terjerembap ke dalam lubang lara. Bagaimana kelanjutan kisah Sabrina dan Azka? Akankah pada akhirnya perjodohan itu berjalan dengan mulus, hingga mereka bisa bersatu? Mampukah Sabrina membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah?

Miss_Pupu · 现代言情
分數不夠
292 Chs

Bab 61-Bayangannya

Azka berjalan sambil memegang pinggangnya yang terlihat kesakitan karena timpahan Sabrina yang cukup kencang dan berat.

'Ketiban durian runtuh yang kedua kalinya, tapi lebih sakit yang ini dari pada kemarin,' gumam Azka dalam hatinya.

"Rin! Tuan Azka sepertinya benar-benar kesakitan deh. Lihat saja!" celetuk Nazwa seraya mengamati langkah Tuan Mudanya dengan cermat.

"Tapi tanganku juga sakit, Naz. Sumpah aku tidak bohong!" timpal Sabrina seraya menyodorkan sebelah tangannya pada Nazwa.

"Mungkin karena tadi tarikan, Tuan Azka. Tapi, jika Tuan Azka tidak menarikmu dengan kencang hmm, Rin. Aku tidak bisa bayangin mungkin tidak hanya tanganmu yang terasa sakit. Ya sudah lah, Tuan Azka. Kita urus nanti. Ayo kita mandi nanti akan aku pijitin ya."

Nazwa membantu Sabrina mengangkat tubuhnya yang terlihat lesu tak bertenaga. Kemudian bergegas membersihkan badan di kamar mandi dekat ruang kamar tidurnya.

鎖定章節

在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者