Sabrina kemudian melanjutakan ceritanya. "Cerita lebih jelasnya sih aku tidak tahu. Aku hanya mendengar sekilas aja dari cerita, Mas Azka."
Nazwa masih dengan raut wajahnya yang mematung dan tercengang. Entah apa yang ia rasakan tiba-tiba ia merasa khawatir dengan lelaki jutek itu. Lelaki yang pernah dia urus dalam beberapa saat kebelakang.
"Jadi, kamu tidak tahu dengan keadaannya saat ini?" tanya Nazwa lesu.
Sabrina menggelengkan kepala. "Aku tidak tahu dengan kondisi Samudra yang sekarang. Hanya sampai kabar kritis semalam dan tak tahu kelanjutannya," jawab Sabrina kemudian ia menyeruput teh hangat yang sudah disodorkan Nazwa padanya.
"Aku ingin sekali menanyakan kabar Samudra. Tapi pada siapa ya?" Nazwa tampak gelisah.
"Di sana ada asisten Samudra. Apa kamu memiliki nomor ponselnya?" Sabrina memberikan informasi.
"Oh iya aku memiliki nomor ponsel asisten jutek itu." Nazwa menyeringai saat ia menyadari sesuatu.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者