webnovel

CEO Termiskin di Dunia

Posisi Hanjo sebagai CEO terusik setelah kematian Moina, istrinya. Betul, kedudukan di kursi eksekutif tertinggi itu didapatkannya setelah menjadi suami ketiga janda bergelimang harta itu. Namun Hanjo tidak bisa menerima ketika dalam surat wasiatnya, Moina yang biasa dipanggilnya Mamoi itu, hanya menyisakan sebuah rumah kecil dan mobil tua untuknya. Selebihnya untuk kedua anaknya. Lucya dan Melina. Hanjo bukanlah pria dengan modal tampang semata. Ia menduduki jabatan sebagai CEO juga ditunjang oleh kemampuan dan kemauannya untuk belajar. Ia punya banyak kawan. Pandai bergaul. Terjadilah perseteruan dengan Lucya dan Melina. Hingga ia kehilangan posisi sebagai CEO. Ia masuk penjara. Menjadi CEO termiskin. Mampukah Hanjo keluar dari belitan masalah? Apakah ia menjadi CEO termiskin selamanya? Apa yang dilakukannya?

Rehano_Devaro · 现实
分數不夠
147 Chs

Tempat Rapat Pun Didinginkan

Begitu orang yang ditunggunya duduk, Hanjo memandang dengan mata berkilat. Ditantangnya dengan memandang kedua bola matanya. Beberapa menit saling menatap. Mata Hanjo tidak berkedip. Namun orang yang duduk di depannya mengalihkan pandangan.

"Mau Anda itu apa sebetulnya?" tanya Hanjo dengan menaikkan kepala dengan mata tetap ke depan.

"Saya hanya mau bertanya?" ujar pria tambun berusia 47 tahun itu dengan datar seakan tidak mempunyai maksud lain.

"Kenapa mesti di depan banyak orang? Tidak bertanya langsung!"

Pendi, pria berperut gendut itu, menyeringai. "Karena yang saya tanyakan berkaitan dengan kepentingan mereka juga. Mestinya mereka harus tahu juga," ujarnya.

"Kepentingan Anda sendiri apa dengan perusahaan aku?"

"Tidak ada."

"Lalu kenapa Anda mempermasalahkan status saya sebagai CEO. Anda bukan pemegang saham. Bukan owner di perusahaan aku. Tidak ada urusannya dengan Anda!" tegas Hanjo dengan mata menyipit.

鎖定章節

在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者