webnovel

CEO Termiskin di Dunia

Posisi Hanjo sebagai CEO terusik setelah kematian Moina, istrinya. Betul, kedudukan di kursi eksekutif tertinggi itu didapatkannya setelah menjadi suami ketiga janda bergelimang harta itu. Namun Hanjo tidak bisa menerima ketika dalam surat wasiatnya, Moina yang biasa dipanggilnya Mamoi itu, hanya menyisakan sebuah rumah kecil dan mobil tua untuknya. Selebihnya untuk kedua anaknya. Lucya dan Melina. Hanjo bukanlah pria dengan modal tampang semata. Ia menduduki jabatan sebagai CEO juga ditunjang oleh kemampuan dan kemauannya untuk belajar. Ia punya banyak kawan. Pandai bergaul. Terjadilah perseteruan dengan Lucya dan Melina. Hingga ia kehilangan posisi sebagai CEO. Ia masuk penjara. Menjadi CEO termiskin. Mampukah Hanjo keluar dari belitan masalah? Apakah ia menjadi CEO termiskin selamanya? Apa yang dilakukannya?

Rehano_Devaro · 现实
分數不夠
147 Chs

Sonia Pemegang Saham Baru

Hanjo membuka pintu dengan nafas memburu. Tanpa menutupnya ia berlari menuju meja. Ia sudah tahu posisi tempat duduknya. Ia duduk segera.

Meredakan nafas dengan beberapa tarikan dan hembus, Hanjo mengangkat kepala. Memandangi isi ruang meeting. Dua kursi di sebelahnya kosong. Di sebelah kiri duduk Lucya dan Melina. Sementara di meja sebelah kanan ada Sonia dan Om Hasan. Di meja deretan belakang atau pas berhadapan dengan tempat duduk Hanjo tampak sejumlah manejer. Juga terlihat sekretaris perusahaan di sana.

"Maaf, aku terlambat," ujar Hanjo membuka kata seraya melirik jam. "Terlambat sembilan menit. Ada hal yang mesti diselesai di luar," tambahnya.

Peserta meeting tidak ada yang memberikan tanggapan. Semua diam.

"Baik. Kita lanjutkan meeting pagi ini. Saudara Marjo dan Hendri tolong dampingi saya di depan," perintah Hanjo.

Marjo dan Hendri selaku manajer Operasional dan Hukum segera pindah duduk ke samping Hanjo.

鎖定章節

在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者