webnovel

CEO Termiskin di Dunia

Posisi Hanjo sebagai CEO terusik setelah kematian Moina, istrinya. Betul, kedudukan di kursi eksekutif tertinggi itu didapatkannya setelah menjadi suami ketiga janda bergelimang harta itu. Namun Hanjo tidak bisa menerima ketika dalam surat wasiatnya, Moina yang biasa dipanggilnya Mamoi itu, hanya menyisakan sebuah rumah kecil dan mobil tua untuknya. Selebihnya untuk kedua anaknya. Lucya dan Melina. Hanjo bukanlah pria dengan modal tampang semata. Ia menduduki jabatan sebagai CEO juga ditunjang oleh kemampuan dan kemauannya untuk belajar. Ia punya banyak kawan. Pandai bergaul. Terjadilah perseteruan dengan Lucya dan Melina. Hingga ia kehilangan posisi sebagai CEO. Ia masuk penjara. Menjadi CEO termiskin. Mampukah Hanjo keluar dari belitan masalah? Apakah ia menjadi CEO termiskin selamanya? Apa yang dilakukannya?

Rehano_Devaro · 现实
分數不夠
147 Chs

Sonia Mengikatkan Badan

Kedua sekuriti menggelengkan kepala.

"Kamu tunggu di luar. Jangan di sana!"

"Aku mau tunggu di sini saja. Panas di luar," ujar Sonia datar. Ia mengaitkan tangan ke besi.

"Heh, tidak bisa di sana!"

"Aku cuman duduk di sini," kata Sonia berubah gaya dan melembutkan suara. "Bolehlah ya."

"Kata Mbak Sarita tidak boleh. Tunggu di luar."

Sonia tersenyum. "Aduh, Bang. Bolehlah. Aku tak kan ribut. Hanya duduk."

Sekuriti yang bertubuh kurus bertanya dengan anggukan pada rekannya yang berdahi lebar. Sekuriti berdahi lebar berbadan kekar menggeleng. "Di luar saja!" tegasnya.

Tak ada lagi yang menonton mereka. Karena tidak ada keributan. Tamu perusahaan atau karyawan yang keluar masuk lewat saja tanpa peduli. Kedua wanita resepsionis pun sudah kembali ke meja.

"Di luar panas begitu," Sonia merengut mempermainkan bibir. "Aku mohon yang Bang. Aku di sini ya?" tambahnya dengan senyuman.

"Kamui itu ada perlu apa dengan Pak Hanjo?"

鎖定章節

在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者