webnovel

CEO Termiskin di Dunia

Posisi Hanjo sebagai CEO terusik setelah kematian Moina, istrinya. Betul, kedudukan di kursi eksekutif tertinggi itu didapatkannya setelah menjadi suami ketiga janda bergelimang harta itu. Namun Hanjo tidak bisa menerima ketika dalam surat wasiatnya, Moina yang biasa dipanggilnya Mamoi itu, hanya menyisakan sebuah rumah kecil dan mobil tua untuknya. Selebihnya untuk kedua anaknya. Lucya dan Melina. Hanjo bukanlah pria dengan modal tampang semata. Ia menduduki jabatan sebagai CEO juga ditunjang oleh kemampuan dan kemauannya untuk belajar. Ia punya banyak kawan. Pandai bergaul. Terjadilah perseteruan dengan Lucya dan Melina. Hingga ia kehilangan posisi sebagai CEO. Ia masuk penjara. Menjadi CEO termiskin. Mampukah Hanjo keluar dari belitan masalah? Apakah ia menjadi CEO termiskin selamanya? Apa yang dilakukannya?

Rehano_Devaro · 现实
分數不夠
147 Chs

Mesti Percaya pada Dunia Lain

Ketika Pak De masuk ke dalam rumah, Hanjo menyorongkan amplop pada Karim. "Antarkan ke dalam," ujarnya.

Karim melipat amplop berwarna coklat. Ia bergegas masuk. Dijumpainya Pak De yang tengah duduk di ruang tengah. Ia mau makan. "Kamu sekali makan di sini? Ayuk," tawarnya.

Karim menolak. "Tidak usah Pak De. Kami mau kembali ke Jakarta," ujarnya. Karim menyerahkan amplop tebal itu.

Pak De pun tercengang menerima amplop itu. Tidak biasanya ia menerima amplop yang tebal macam dari orang yang ditolong atau diobatinya. Dengan menyunggingkan senyum, dibukanya amplop. Seperti yang sudah ada dalam bayangannya, isinya cukup tebal. Dirogohnya. Dikeluarkannya beberapa lembar.

"Untuk kamu," ujar Pak De yang langsung memasukkannya ke saku baju Karim.

Karim tertawa senang. "Terima kasih Pak De. Kami pulang."

"Ya, ya," ujar Pak De sambil mengiringi Karim ke luar.

Hanjo menyalami Pak De. Pamit. Ia mengucapkan terima kasih banyak. "Kami tidak perlu ke sini lagi Pak De?" tanya Hanjo.

鎖定章節

在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者