webnovel

CEO Termiskin di Dunia

Posisi Hanjo sebagai CEO terusik setelah kematian Moina, istrinya. Betul, kedudukan di kursi eksekutif tertinggi itu didapatkannya setelah menjadi suami ketiga janda bergelimang harta itu. Namun Hanjo tidak bisa menerima ketika dalam surat wasiatnya, Moina yang biasa dipanggilnya Mamoi itu, hanya menyisakan sebuah rumah kecil dan mobil tua untuknya. Selebihnya untuk kedua anaknya. Lucya dan Melina. Hanjo bukanlah pria dengan modal tampang semata. Ia menduduki jabatan sebagai CEO juga ditunjang oleh kemampuan dan kemauannya untuk belajar. Ia punya banyak kawan. Pandai bergaul. Terjadilah perseteruan dengan Lucya dan Melina. Hingga ia kehilangan posisi sebagai CEO. Ia masuk penjara. Menjadi CEO termiskin. Mampukah Hanjo keluar dari belitan masalah? Apakah ia menjadi CEO termiskin selamanya? Apa yang dilakukannya?

Rehano_Devaro · 现实
分數不夠
147 Chs

Hanjo Agendakan RUPS Luar Biasa

Masuk kantor pagi. Melewati sisi meja sekretarisnya di balik kaca, Hanjo memberi kode pada Sarita. Ia mau sekretarisnya itu segera datang. Ada hal penting.

Belum sampai dua menit duduk, Sarita sudah berada di samping mejanya. "Pagi Pak Bos CEO," sapa Sarita. "Ada hal yang perlu?"

Tanpa memandang Hanjo menunjuk kursi di depannya. Hanjo membaca tumpukan kertas yang ada di atas meja. Sarita paham. Ia segera duduk. Menunggu bos selesai membaca. Tak lama. Hanjo mengangkat kepala.

"Panggilkan Marjo. Suruh ke sini," perintahnya.

Sarita mengangguk. Ia menjangkau pesawat interkom. "Mas Marjo disuruh Pak Bos CEO ke ruangannya. Sekarang," ucapnya.

Sarita merasa tidak perlu bertanya untuk hal apa ia dan Marjo disuruh menghadap. Tak ditanya pun pasti akan dijelaskan. Hanjo masih sibuk membaca-baca berkas.

Ketika Marjo masuk dan mendekat, Sarita menggeser kursinya. Ia memberi tempat pada Marjo untuk duduk. Keduanya memperhatikan bos mereka yang membaca atau menandatangani berkas.

鎖定章節

在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者