webnovel

CEO Termiskin di Dunia

Posisi Hanjo sebagai CEO terusik setelah kematian Moina, istrinya. Betul, kedudukan di kursi eksekutif tertinggi itu didapatkannya setelah menjadi suami ketiga janda bergelimang harta itu. Namun Hanjo tidak bisa menerima ketika dalam surat wasiatnya, Moina yang biasa dipanggilnya Mamoi itu, hanya menyisakan sebuah rumah kecil dan mobil tua untuknya. Selebihnya untuk kedua anaknya. Lucya dan Melina. Hanjo bukanlah pria dengan modal tampang semata. Ia menduduki jabatan sebagai CEO juga ditunjang oleh kemampuan dan kemauannya untuk belajar. Ia punya banyak kawan. Pandai bergaul. Terjadilah perseteruan dengan Lucya dan Melina. Hingga ia kehilangan posisi sebagai CEO. Ia masuk penjara. Menjadi CEO termiskin. Mampukah Hanjo keluar dari belitan masalah? Apakah ia menjadi CEO termiskin selamanya? Apa yang dilakukannya?

Rehano_Devaro · 现实
分數不夠
147 Chs

Beli Kebun Sekalian Kilang Sagunya

Hanjo melepaskan pandangan. Cukup ramai orang di lobi bandara. Banyak yang menjemput. Tentu tersebab dua pesawat datang berbarengan. Dari Jakarta dan Kuala Lumpur. Pesawat yang ditumpangi Hanjo penuh penumpangnya.

Di sebelah kanan Hanjo melihat ada yang melambaikan tangan. Hanjo balas menaikkan tangan. Ia menunggu dengan gelengan menahan tawa.

Pria muda itu memandang dengan mata terang. "Pak Hanjo," ujarnya tertawa. Wajahnya menjelaskan ia gembira sekali jumpa lagi.

"Apa kabar Bos? Kian muda tampaknya," tambah Yusko menyodorkan tangan.

"Kabar baik," kata Hanjo menggerakkan tangan bersemangat mengikuti.

"Hampir setahun pula ya. Rasanya baru kemarin kita jumpa."

Yusko beralih pandangan ke sebelah Hanjo. Pada wanita tinggi bertubuh proporsional. Ia mengangguk hormat. "Oh dengan ibu juga. Selamat datang di Pekanbaru, Ibu," sapa Yusko.

鎖定章節

在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者