Dua Puluh Sembilan
"Kamu tidak pulang semalam?" tanya Amara pada Daneil ringan, kemudian menyesap tehnya.
Daneil yang mendengar pertanyaan itu menghentikan langkahnya yang akan naik ke lantai atas. Ia memandang Amara yang terlihat santai duduk di meja ruang makan sembari meminum secangkir teh. Setelah meletakkan cangkir tehnya di atas meja, wanita itu mendongak menatapnya yang hanya bergeming dengan pandangan yang tak menghakimi sama sekali, terkesan biasa saja. Tak ada teriakan marah ataupun khawatir seperti Ibunya jika sang ayah tak pulang semalaman karena lembur.
"Oh, kamu tidak mau menjawab pertanyaanku seperti semalam kamu yang tak menjawab panggilanku?" tanya Amara masih dengan santai, seolah tak keberatan sama sekali jika Daneil tak menjawab pertanyaannya.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者