Bara merasakan Sandra begitu pucat. Buru-buru dia meminta Sandra untuk duduk. Tidak ingin terjadi sesuatu hal yang membahayakan istrinya itu.
"Aku akan membeli minum. Kau tunggu di sini, oke."
Tidak ada sahutan dari Sandra. Tapi Bara sudah menemukan mesin penjual minuman. Dengan secepatnya, dia bergegas pergi.
"Hai Honey. Long time no see ...."
Seorang pria berjaket kulit dengan sebuah topi di kepala menghampiri Sandra. Dia menunjukkan deretan giginya yang rapi, tersenyum ke arah Sandra. Wajahnya terangkat untuk menampilkan seluruh ketampanannya ke hadapan Sandra.
"Kau pucat sekali. Sepertinya anak-anak itu, terlalu nakal ya. Apa perlu aku lenyapkan sekarang juga?" tanyanya penuh dengan seringai yang kejam.
"Mau apa kau di sini?" ujar Sandra yang akhirnya membuka suara.
"Heh!" Satu sudut bibirnya menungging naik. "Memangnya ini tanah milik keluargamu. Mau apa aku di sini, bukanlah urusanmu bukan?"
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者