Di suatu tempat di Kerajaan Midas. Sebuah mansion berdiri megah di tengah bukit, hanya saja kemegahan yang dulu mansion itu miliki telah pudar setelah pemilik sebelumnya, seorang Viscount diturunkan bersama keluarganya karena sebuah kasus yang menyeret Viscount tersebut. Membuat mansion tersebut terlantar.
Cat telah lama pudar, rumput dan semak dibiarkan tumbuh liar dan bahkan jalan menuju mansion telah tertutup. Namun, bagian dalam mansion itu tidak sama matinya dengan penampakan di luar. Beberapa orang yang jelas adalah pemain berlalu lalang, membuat suasana hidup tapi tidak dengan ruangan ini. Ruangan di mana anggota inti dari kelompok ini, Guild Call tengah berkumpul.
"Apa ada yang bisa menebak siapa orang itu?" tanya Mera, salah satu dari seratus pemain teratas, yang disebut sebagai Ranker sekaligus Wakil Ketua Guild Call kepada anggota lainnya.
Pada titik ini, seluruh pemain di ruangan ini tahu siapa orang yang wakil ketua mereka tanyakan, dia pastinya adalah orang yang membuat pemberitahuan dunia muncul. Membuat suasana dalam ruangan menjadi berat sejak mereka tidak tahu siapa dia.
Apakah itu ranker yang ada secara resmi atau tidak, mereka yakin bahwa tidak ada satu pun orang yang dapat melakukan apa yang telah diumumkan. Dan keberadaan sepuluh guild besar sendiri untuk pertama kalinya telah mereka abaikan sejak pihak yang melakukan pencapaian ini hanya satu orang.
"Haaa ... pada akhirnya aku tidak dapat memikirkan siapa pun," ucap Kaguel memecah keheningan ini.
"Yah, bahkan jika aku ingin aku tidak bisa menyalahkanmu untuk itu." Mera menjawab. Dia sendiri tidak berniat mencari jawaban secara membabi-buta sejak dia tahu itu tidak mungkin dari awal.
Dan jawaban Mera membuat ketegangan di ruangan ini turun satu tingkat, sejak Mera dan Kaguel —yang selama ini lebih seperti kucing dan tikus saat bersama— untuk pertama kalinya saling memahami.
"Hanya saja, kira-kira siapa itu?" tanya Mare ringan, Ketua Guild Call mengembalikan pokok permasalahan yang harus mereka hadapi.
Mungkin pemain lain tengah bersuka ria dan tidak benar-benar memikirkan tentang siapa yang membuat pemberitahuan itu muncul. Bahkan gelombang diskusi yang mereka lakukan sekarang hanya akan berlangsung beberapa saat sebelum segera mereda. Mereka hanya bersenang-senang menemukan topik baru dan kemudian akan segera fokus dalam upaya untuk dapat menaikkan level mereka di kesempatan ini.
Namun, hal yang sama tidak berlaku untuk Guild Call. Memang, mereka masih akan memanfaatkan waktu ini untuk menaikkan level tapi mereka tidak bisa hanya menutup mata pada kasus ini, sejak hal semacam ini pertama kali terjadi sejak Vivid dibuka.
Sudah enam bulan, atau satu tahun waktu game telah berlalu sejak hari pertama Vivid dan dalam waktu ini pemain juga telah mengetahui geografis umum Vivid.
Bagian selatan sebagian besar dimiliki oleh Teokrasi Ladia, dan sejak negara itu sendiri adalah bentuk lain dari gereja, jabatan raja dan paus dirangkap oleh satu orang. Pemain tahu terdapat negara kepulauan lebih jauh ke selatan dari wilayah Teokrasi, Kerajaan Drachen. Tapi sejak informasi itu sendiri terbilang baru, masih tidak banyak yang mereka tahu.
Apalagi kini pandangan pemain tertuju ke daerah barat, sejak mereka telah menemukan kerajaan non-manusia pertama, Kerajaan Eirufl, kerajaan elf. Dan satu negara lain jika bergerak lebih jauh, tapi sekali lagi mereka belum mengetahui apa pun selain namanya, Republik Tigris.
Hingga akhirnya, dari timur, tengah, dan utara sendiri didominasi oleh kerajaan manusia. Dari timur terdapat Federasi Scildkrote, mengikuti beberapa kerajaan lainnya saat bergerak ke tengah tenggara, Kerajaan Norma, Kerajaan Magiya, dan Kerajaan Midas. Hingga akhirnya tiba ke negara yang sepenuhnya menguasai sisi utara dan beberapa bagian tengah benua, Kekaisaran Fenix.
Selain lima negara tersebut, terdapat Treffen Dukedom yang meski tidak dapat dikategorikan sebagai negara, itu adalah wilayah netral di tengah benua sekaligus tempat pemain memulai sebelum menuju ke wilayah yang membuat mereka tertarik.
Dan tentu saja, Guild Call tahu lebih banyak daripada apa yang terlihat dipermukaan. Selain negara-negara yang ada, kekuatan organisasi juga tidak dapat diremehkan sejak beberapa diantaranya bahkan dapat beroperasi melintasi batas negara dengan mudah, sebut saja gereja dan organisasi di mana basis Guild Call berada, Shadow Hand.
Tidak seperti gereja yang beroperasi secara terbuka, Shadow Hand bertindak secara tertutup. Keberadaan organisasi ini sendiri bukanlah rahasia besar, baik bagi penghuni maupun pemain tapi tidak dengan tindakan mereka. Sejak Shadow Hand adalah organisasi yang akan melakukan tindakan apa pun yang menurut mereka benar demi ras manusia secara keseluruhan, bahkan jika tindakan itu sampai menjurus ke titik ekstrem ... dan dalam kebanyakan kasus, sampai sejauh itulah mereka bertindak.
Karena itulah, gerak gerik Shadow Hand secara keseluruhan tidak banyak diketahui bahkan bagi Guild Call yang adalah anggota organisasi tersebut.
"Tapi aku benar-benar tidak dapat menemukan orang yang cocok untuk itu!" gerutu Wei saat berulang kali memukul meja dengan grimore di tangannya, hal yang tidak akan mungkin dilakukan oleh senjata lain.
Sejak mereka tidak tahu gerakan apa yang akan dilakukan oleh organisasi tempat mereka bernaung, mereka harus siap akan segala kemungkinan sejak beberapa misi yang pernah mereka terima akan membuat orang menjadi gila. Dan tidak menutup kemungkinan mereka akan menghadapi orang itu dalam misi mereka.
Bukan berarti mereka benar-benar tidak memiliki masalah dengan cara Shadow Hand beroperasi, mereka kerap kali sakit kepala dan mengutuk hingga berpikir untuk keluar tapi pada akhirnya tidak. Alasannya sederhana, sejak hadiah dari misi, quest yang organisasi berikan memiliki jumlah yang tidak bisa diremehkan. Bahkan jika itu bukan Inar atau sebuah item, mereka memberi apa yang Guild Call butuhkan lebih daripada yang lain, informasi.
Mungkin Guild Call tidak termasuk sepuluh guild besar, tapi mereka berada tidak jauh darinya. Sejak sepuluh guild besar diduduki oleh guild klub yang telah memiliki basis sendiri di luar Vivid sejak awal, posisi Guild Call, yang muncul dari nol dapat dikatakan luar biasa.
Dan mereka juga tahu apa yang membuat mereka dapat berada di titik tersebut. Itu karena organisasi Shadow Hand pula dan sebab itu pula, mereka tidak akan meninggalkan organisasi ini.
Melirik saudaranya yang tengah tenggelam dalam pikirannya, Mare hanya menghela napas sebelum betanya polos, "Apa tidak terdapat sudut lain yang dapat dikatakan selain itu?"
Membuat Mera segera mengalihkan pandang ke saudarinya itu. "Apa yang baru saja kau katakan, Kak?"
"Umm ... apa tidak terdapat sudut lain—" Dan seolah dia pun juga menyadari di mana kunci itu berada, Mare terdiam.
"Jadi bagaimana jika kita menggunakan sudut pandang lain untuk masalah ini?" Mera berkata, menarik perhatian anggota lainnya. "Kita terlalu terpaku pada sudut pandang 'bahwa dia adalah seorang di level tinggi. Sama seperti kita'," ucapnya membuat anggota lain mengangguk setuju sebelum melanjutkan, "Tapi bagaimana jika tidak?"
Membuat anggota lain memiringkan kepalanya sebelum Kaguel bertanya, "Apa maksudmu?" Dengan tatapan seolah dia akan segera menyerang Mera jika mengatakan sesuatu yang lucu.
Tapi, yang menjawab pertanyaan Kaguel bukan Mera, itu adalah ketua mereka sendiri. "Yang dimaksud Mera sederhana, sejak mengalahkan monster unik secara solo di level kita terasa tidak mungkin, mengapa kita tidak menurunkan saja level dari tidak hanya pemain, tapi monster itu saja." Membuat saudaranya mengangguk, sementara beberapa anggota lain masih ragu. Sebelum dia berucap ...
"Bagaimanapun, Goblin Prince itu bukanlah bentuk lengkap monster unik tersebut."
... Memotong semua keraguan yang ada.
Bahkan jika Goblin Prince memiliki judul penguasa di samping namanya, pada akhirnya dia bukanlah raja. Seberapa besar perbedaan antara pangeran dan raja? Itu bukan hanya perbedaan yang sedikit dan anggota Guild Call tahu perbedaan itu dengan baik.
"Jika kasusnya seperti itu ...."
Anggota guild bergumam merasa kemungkinan bahwa itulah yang terjadi bukan tidak mungkin. Dan mereka sendiri tidak jauh dari kebenaran kecuali level monster tersebut lebih jauh di bawah apa yang mereka bayangkan.
"Tapi pemain itu pasti tetap memiliki keahlian tertentu untuk dapat menjatuhkan monster semacam itu seorang diri."
"Kau benar, Wei." Angguk Mera menyetujui pendapat Wei. "Untuk dapat melakukan itu dia setidaknya harus bermain selama beberapa bulan."
"Jadi apa yang akan kita lakukan sederhana." Mare, Ketua Guild Call berkata kepada anggota lain. "Cari dan awasi pemain yang menonjol di antara pemain di bawah level 100."
Jika pemain itu termasuk ke gelombang pertama, pemain di tiga bulan pertama pembukaan Vivid mereka pasti akan tahu siapa itu tapi sejak mereka tidak, maka hanya gelombang kedualah yang memungkinkan. Dan untuk pemain gelombang kedua sendiri, yang mana memiliki akses informasi lebih baik daripada gelombang pertama kecepatan naik level jauh lebih baik daripada gelombang pertama tapi masih tidak mungkin untuk dapat melebihi level 100 secepat itu.
"Dan apa yang harus kita lakukan?"
"Yah itu sederhana," Mare tersenyum melihat anggota guildnya. "Coba saja rekrut mereka semua."
Bahkan jika mereka tidak menemukan pemain itu, satu hal yang jelas, Guild Call akan menjadi semakin kuat.