Lily memakan cakenya dengan lahap, malam ini Lily memiliki janji bersama Sean untuk makan bersama di sebuah cafe. Namun Lily merasa sendirian di sini, karena Sean terus-menerus menatap layar ponselnya. Lily merasa Sean tidak lagi saat awal-awal mereka pacaran. Apalagi setelah kepulangan Intan, Sean semakin menjauh darinya.
Hanya perasaan Lily saja? Atau bagaimana Lily tidak tahu. Mungkin ini akan sangat ketara bila orang asing melihat mereka. Lily yang sibuk dengan cakenya dan Sean yang sibuk dengan ponselnya.
Mungkin ini saatnya Lily berinisiatif. Lily meraih tangan Sean dan di genggamnya lembut. Akhirnya Sean menyadari keberadaannya.
"Kakak lihat apa sih?"
"Enggak ada." Lily tersenyum simpul sambil mengangguk-anggukkan kepalanya. Lalu membulatkan mulutnya tanda mengerti. Padahal Lily tak mengerti tentang apa pun.
"Besok minggu ada waktu gak kak?" Sean tampak berpikir sejenak, tidak, tepatnya sedikit lebih lama.
"Kayaknya kakak ada janji sama temen-temen kuliah kakak."
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者