Angkasa dan Lily sedang berdiri di depan bandara menunggu jemputan mereka. Tidak ada yang saling membuka suara, hanya Angkasa yang sesekali melirik wanita di sampingnya. Untuk memastikan kondisinya. Warna raut wajah Lily sudah membaik. Tidak ada lagi pucat di sana. Cantik seperti biasa.
Angkasa menggelengkan kepalanya, menyadarkan dirinya bahwa baru kemarin Lily memberitahunya untuk menjaga batasan. Ya, Angkasa saat ini hanya sebatas atasan Lily.
Lily tersentak saat sebuah nada panggilan masuk ke dalam ponselnya. Lily segera merogoh tas selempangnya, tanpa menunggu waktu Lily mengangkat panggilan itu.
"..."
"Apa? Ban bocor?" Angkasa melirik Lily, penasaran apa yang Lily bicarakan dengan Sean. Angkasa tahu itu dari Sean, karena saat masih di pesawat Lily memberitahu Angkasa bahwa ia akan di jemput oleh Sean.
"..."
"Iya, enggak apa-apa Lily masih bisa pesan taksi online."
Dengan cepat Lily memutuskan panggilan telepon itu dan segera membuka aplikasi taksi online.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者