webnovel

An Empress and Warrior

Seorang Putri Raja yang tomboi dan seorang bajak laut bengal dipertemukan oleh takdir tak terduga. Disclaimer : Cerita ini fiksi belaka mengambil latar di di Tiongkok berkisar tahun 1.000-an Masehi. Semua tokoh merupakan karakter fiktif. Segala kemiripan hanya kebetulan semata.

LordDevil_ · 历史言情
分數不夠
35 Chs

Rahasia Masing-masing

Seharian berjalan mengikuti peta rahasia milik Tsai Fei, keduanya lelah dan beristirahat dalam gua yang ditemukan di tengah hutan. Kebersamaan selama beberapa hari ini, melewati masa-masa sulit bersama, dikejar penjahat dan menjadi buronan tanpa sebab membuat keduanya cepat akrab dan dekat.

Memang teman seperjuangan dan senasib bisa menjadi lebih dekat dibandingkan saudara kandung yang sedarah sedaging.

"Lang Lang, apa kau merasa lelah?" tanya Tsai Fei karena tidak tahu harus memulai pembicaraan dari mana.

Sang putri selama ini menjadi tuan dan dilayani, dia tidak tahu bagaimana cara menjadi orang yang perhatian dan apalagi harus melayani orang lain. Walau sudah berada di alam liar, jiwanya sebagai putri tentu saja tidak akan lepas begitu saja. Karakter yang sudah terbentuk selama hampir 20 tahun tentu sudah melekat dalam diri Tsai Fei.

"Tidak juga. Aku hanya tidak terbiasa dengan perjalanan darat," jawab Qin Lang dengan jujur.

"Maksudnya bagaimana? Apa kau terbiasa terbang di udara?"

Tsai Fei ingin sekali bercanda walau dia tahu dirinya tidak ahli. Dan benar saja, Qin Lang bukannya tertawa dan malah menjawabnya dengan serius.

"Aku tidak punya sayap. Jadi aku tidak suka dengan udara. Aku suka dengan air. Sejak kecil lahir dan besar dekat dengan perairan," kata Qin Lang dengan jujur.

Tsai Fei memikirkan beberapa hal. Terakhir kalinya dia berada di sebuah pelabuhan dan tinggal bersama kakek tua dan istrinya, pasangan itu meninggal. Bahkan, bukan hanya sang kakek, semua penduduk sudah tidak ditemukan. Entah mereka kabur melarikan diri atau meninggal, Tsai Fei tidak bisa memutuskan. Dia hanya berharap semuanya baik-baik saja.

"Ada apa? Kenapa wajahmu tampak suram?" tanya Qin Lang penasaran.

Dia belum pernah melihat Tsai Fei bermuram durja sejak mereka kabur dari kediaman Jiang yang sudah menahan mereka selama beberapa bulan di sana menjadi tahanan rumah.

Kali ini wajahnya begitu suram dan tentu saja pria yang sudah mulai memperhatikan gadis di hadapannya mengerti akan kondisi itu.

Sambil menambahkan ranting kayu pada api kecil yang mereka buat untuk menghangatkan tubuh, Tsai Fei menarik napasnya dan mengeluarkan beberapa kali seolah dirinya berpikir berat dan sudah pada puncak emosinya.

Qin Lang ingin berkata lagi, tetapi dipotong oleh Tsai Fei.

"Tidak ada. Terakhir aku ke pelabuhan semuanya berubah menjadi api dalam semalam. Kakek dan nenek yang menolong aku juga tidak tahu bagaimana kabarnya. Lalu sang pencuri itu membawaku ke kediaman terkutuk itu. Entah apa yang sudah mereka lakukan pada penduduk desa. Mereka bilang kalau bajak laut terkenal di sana sebelumnya sudah meninggal dalam semalam. Aku penasaran," ucap Tsai Fei.

Gadis itu bercerita dengan wajah sedih dan penuh simpati.

Qin Lang mengerti apa yang dia ceritakan dan tahu di mana tempat tersebut. Memang sudah bagai ditakdirkan, kisah mereka kini saling bertautan.

"Apakah tempatnya tidak jauh dari kediaman terkutuk itu? Apakah mereka menyebut nama bajak laut itu?"

Qin Lang sudah tahu dan bertanya hanya untuk memastikan.

Tsai Fei menggeleng agak ragu. Setelah menggali ingatannya dia akhirnya menjawab, "Kakek dan nenek itu hanya mengatakan kalau sang bajak laut itu sungguh orang yang baik. Mereka bahkan suka membagikan hasil rompakannya kepada warga. Aku tidak yakin apa ada manusia sebaik itu. Bahkan dia adalah bajak laut."

Ucapan Tsai Fei berhenti dan wajahnya memerah. Entah kenapa dia memikirkan keluarganya dan seketika menyadari.

"Tapi setelah semua yang sudah kualami, aku mengerti bahwa tak semua yang terlihat baik itu adalah orang lain dan tidak semua yang berprofesi sebagai orang jahat itu adalah jahat. Termasuk bajak laut. Lebih baik menjadi penjahat dan pencuri bermoral daripada penjabat yang pura-pura baik dan berkhianat. Mereka semua munafik," tukas Tsai Fei.

Dendam dan amarah di wajahnya semakin terlihat jelas. Kalau tadi Qin Lang ingin sekali mengejek perempuan itu karena kurangnya pengalaman dan pengetahuan tentang dunia. Sekarang beda lagi. Dia ingin memuji perempuan yang memikirkan dan memandang tidak hanya dari satu sudut pandang saja.

"Bagaimana menurutmu? Apakah begitu?" tanya Tsai Fei karena Qin Lang belum bereaksi sama sekali. Entah terpesona atau memikirkan banyak hal, pria itu terdiam bagaikan patung tuangan.

Setelah pura-pura menambah kayu pada api di hadapannya, pria itu baru menjawab, "Asal aku tahu aku bukan orang baik," jelasnya pelan.

Tsai Fei tertawa terbahak-bahak. Dia merasa lucu dengan pengakuan yang tiba-tiba itu.

Qin Lang tidak tahu apa yang lucu walau begitu dia tersenyum juga melihat wajah lucu dan menggemaskan Tsai Fei. Dia tertawa karena Tsai Fei tertawa. Gerakannya otomatis dan mulai sulit dikendalikan. Sesuatu telah terjadi pada Qin Lang yang polos dan lugu. Anak yang lurus ini merasa tertekan dengan perubahan dan gejolak dalam dirinya.

"Apa? Apa kau ingin mengatakan kalau kau adalah bajak laut itu? Apa kau pikir aku akan peduli?"

Qin Lang agak terkejut dengan tebakan Tsai Fei yang nyaris benar. Memang dia adalah salah satu sang bajak laut.

"Aku tidak akan percaya. Bajak laut itu pasti sudah tua. Mereka mengatakan dia sudah menikah dan memiliki putri. Sudah pasti bukan kau. Tapi mungkin saja kau adalah salah satu anak buahnya," ucap Tsai Fei dengan santai seolah menjadi teman dari seorang bajak laut bukan hal yang mengerikan atau menakutkan.

Anggap saja Tsai Fei memang aneh dan suka melakukan hal aneh. Dia memang tidak pernah bercita-cita menjadi orang normal, setidaknya sebelumnya, ketika semuanya masih normal, maka Tsai Fei adalah satu-satunya yang abnormal di dalam anggota keluarga kerajaan.

"Kau benar," jawab Qin Lang.

"Heh? Aku benar? Jadi kalau begitu kau pasti bisa berenang, kalau begitu besok bawa aku berenang. Perjalanan akan lebih mudah dan cepat," kata Tsai Fei dengan santai.

Qin Lang mengira akan ada drama soal profesi sebelumnya dan bisa saja gadis ini akan memikirkan berlebihan. Namun, semua kekhawatiran itu berubah menjadi rasa lega juga bingung.

"Kenapa kau tidak takut padaku? Aku bisa saja melukaimu dan juga menjadikanmu tawanan dan sebagainya," ucap Qin Lang.

Tsai Fei tersenyum misterius. Wajahnya bagaikan mengejek, menghina juga memuji. Sulit menebak isi hatinya.

"Kalau kau mau, kau sudah melakukannya sejak awal. Kau tahu, sejak aku keluar dari rumah dan berada di alam liar. Hanya kau satu-satunya orang asing yang tidak ingin membunuh dan memburuku. Itu sudah cukup bagiku. Lagipula buat apa aku takut?"

Tsai Fei menatap tajam wajah Qin Lang dan bertanya dengan serius, "Kau tahu kenapa aku tidak takut padamu?"

Qin Lang menggeleng dan tanpa berbicara dia menatap balik wajah dan mata gadis itu.

"Karena semua hal yang paling kutakutkan sudah terjadi. Lalu, buat apa aku takut?"

Balasan Tsai Fei membuat Qin Lang terkesiap. Dalam hatinya dia berpikir bahwa perempuan itu memang bukan orang biasa. Apa yang terjadi padanya mungkin saja lebih mengerikan dibandingkan dengan dirinya.

Seketika dia merasa malu dan mengakui bahwa setiap orang di dunia pastilah memiliki rahasia, bukan hanya dirinya saja.