"Kakek Hao," Hao Jian memberi hormat dengan penuh sopan santun juga.
"Saya mendengar tentang pencapaianmu, benar-benar pahlawan di antara para pemuda, haha," Zhang Cheng tertawa lebar, tampak sangat ceria.
"Bertahun-tahun lalu, saya bertemu dengan Tetua Xu di gala amal tetapi kala itu, karena status saya, saya tidak mendapatkan kesempatan untuk berbicara dengannya. Saya tidak percaya kamu mengenalnya. Pastikan untuk memperkenalkan saya saat kamu mendapat kesempatan."
Zhang Cheng, yang mahir dalam urusan korporasi, tentu tahu bagaimana Hao Jian telah menggunakan Xu Donghe untuk menggagalkan pemegang saham utama.
"Tidak masalah," jawab Hao Jian dengan mudah.
"Baik, izinkan saya membawa dua tas ubi manis ini, lalu kita bisa makan," kata Zhang Cheng sambil tersenyum.
"Tetua, biarkan saya melakukannya," Hao Jian langsung berjalan ke arahnya.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者