Chapter 10 - Pemberdayaan Kekuatan

Setelah mengalahkan kelompok pemberontak, Aryan merasakan ketegangan yang mereda di Neraka. Namun, di dalam dirinya, ia tahu bahwa tantangan baru akan selalu muncul. Dengan hati yang penuh harapan, ia kembali ke istana untuk memeriksa sistem dan kekuatan yang telah ia dapatkan.

Dengan kekuatan Gluttony yang baru, Aryan menutup mata sejenak dan memusatkan pikirannya. Dalam keheningan, ia membuka akses ke sistem yang ada dalam dirinya—sebuah antarmuka yang menunjukkan semua kemampuan yang telah ia peroleh dari mengalahkan Zarak dan Raja Neraka.

Sistem Kekuatan Aryan:

Evolusi Gluttony:

Penyerap Energi: Mampu menyerap dan mengalihkan energi dari serangan lawan menjadi kekuatan untuk dirinya sendiri.

Peningkatan Kekebalan: Setiap serangan yang diserap meningkatkan daya tahan dan kekuatan fisik Aryan.

Kekuatan Raja Neraka:

Manipulasi Kegelapan: Mampu mengendalikan energi gelap untuk menciptakan ilusi atau menimbulkan ketakutan pada musuh.

Teleportasi Kegelapan: Mampu berpindah tempat dalam sekejap menggunakan bayangan.

Kemampuan Zarak:

Kekuatan Tempur: Memiliki keahlian bertarung tingkat tinggi, membuat Aryan lebih lihai dalam pertempuran jarak dekat.

Aura Mematikan: Mampu memancarkan aura yang dapat melemahkan lawan dan mengintimidasi makhluk di sekitarnya.

Kekuatan Penuh:

Penguasaan Energi: Memungkinkan Aryan untuk menggabungkan kekuatan dari ketiga entitas ini, menghasilkan serangan yang sangat kuat.

Kepemimpinan: Meningkatkan kemampuan diplomasi dan memimpin, membuat Aryan lebih mampu membangun aliansi.

Aryan merenung, menyadari betapa besar tanggung jawab yang kini ia emban. Kekuatan-kekuatan ini bukan hanya alat untuk menghancurkan, tetapi juga untuk menciptakan dan melindungi. Ia harus memastikan bahwa kekuatan ini digunakan untuk kebaikan.

Dengan pemahaman yang lebih dalam tentang kekuatannya, Aryan memutuskan untuk mengujinya. Ia mengumpulkan beberapa iblis yang setia dan meminta mereka untuk bersiap melakukan latihan. "Hari ini, kita akan mengasah kemampuan kita untuk melindungi Neraka dari ancaman yang lebih besar," ujarnya.

Saat latihan berlangsung, Aryan mulai mengeluarkan potensi baru dalam dirinya. Ia menggunakan kemampuan manipulasi kegelapan untuk menciptakan medan latihan yang menantang. Ilusi yang ia ciptakan menguji ketahanan mental dan fisik para prajuritnya.

Di tengah latihan, Aryan mendengar bisikan dari dalam dirinya. Suara itu mengingatkannya akan betapa pentingnya mengendalikan kekuatan yang baru didapat. "Jangan biarkan kekuatan ini menguasai dirimu," peringatan itu terngiang di pikirannya.

Setelah beberapa jam berlatih, Aryan merasa bahwa kemampuan dan semangat pasukannya meningkat. Dia melihat perubahan dalam cara mereka berlatih dan berjuang, semangat untuk masa depan yang lebih baik.

"Sekarang, kita akan berlatih menggunakan energi kita," Aryan mengumumkan. "Aku ingin kalian merasakan bagaimana kita bisa bersatu dan saling mendukung."

Ia memfokuskan energinya, menunjukkan kepada mereka bagaimana menyerap dan mengalihkan kekuatan ke dalam serangan tim. Para iblis mulai berlatih dengan semangat yang tinggi, saling membantu satu sama lain dalam setiap langkah.

Malam itu, saat Aryan duduk sendirian di atas takhta, ia merenungkan semua yang telah terjadi. Kekuatannya baru saja mulai berkembang, dan tantangan di depan masih banyak. Namun, ia merasa siap untuk menghadapinya.

Di luar, kegelapan masih membayangi, tetapi di dalam dirinya, Aryan tahu bahwa harapan telah lahir. Ia bersumpah untuk menggunakan semua kemampuannya demi kebaikan, tidak hanya untuk Neraka tetapi juga untuk dunia manusia yang kini terhubung.

"Ini adalah awal dari era baru," bisiknya, penuh keyakinan. "Neraka akan menjadi simbol perubahan."