webnovel

Bab 31 Rencana Ōtsutsuki Ishiki

Kerajaan Xiao

Istana Mu Yen Shi Tuo Liu

Bersama Ishiki Ōtsutsuki yang telah menjadi Raja di Negara Hujan.

Hanzo bersama dengan Tiga wakil Jendral angkatan Darat. Mereka memimpin Ratusan Ninja berpamitan Kesabaran untuk pergi ke perbatasan Negara Hujan.

Mereka menekan Kekuatan dari Tiga Kerajaan yang sedang berperang di depan Gerbang Kota Ame. Ibu Kota Kerajaan Xiao.

Para Jenderal kesabaran membantu urusan Jendral besar Hanzo.

Perjuangan Hanzo dan Para Jendral Melawan Tiga Kerajaan di Gerbang Kota Ame

Kota Ame telah berdiri sebagai simbol kekuatan dan ketahanan selama berabad-abad. Dalam bayang-bayang tembok kokohnya, Hanzo, seorang samurai ulung, mempersiapkan diri untuk menghadapi ancaman dari tiga kerajaan yang berambisi menguasai wilayahnya. Masing-masing kerajaan memiliki motif kuat; satu untuk kekuasaan, satu untuk riches, dan satu lagi untuk balas dendam. Hanzo, yang dikenal dengan keberanian dan kecerdasannya, menjadi harapan terakhir bagi penduduk Kota Ame.

Dalam persiapan perang, Hanzo tidak berdiri sendiri. Dia dibantu oleh para jendral yang memiliki pengalaman dan strategis yang sangat diperlukan dalam pertempuran ini. Mereka menyusun rencana yang cermat, menempatkan para prajurit di titik-titik strategis dan mempersiapkan taktik untuk mengatasi serangan mendadak. Ketegangan meningkat saat ketiga kerajaan berkumpul di luar gerbang, setiap pasukan bersemangat untuk menjadikan Kota Ame milik mereka.

Konflik di Gerbang Kota Ame tak terelakkan. Saat fajar menjelang, suara dentingan senjata dan teriakan perang menggema di udara. Hanzo memimpin pasukannya dengan teguh, mengenakan armor yang berkilau di bawah sinar matahari. Dia menyiapkan taktiknya, memanfaatkan keunggulan geografis kota dan pengetahuan mendalam mengenai medan pertempuran. Strateginya melibatkan jebakan dan serangan cepat yang mengejutkan musuh, menyebabkan mereka kebingungan dan ketakutan.

Di tengah pertempuran yang sengit, apa yang dipertaruhkan bukan hanya wilayah, tapi juga harapan dan masa depan rakyat Kota Ame. Hanzo berjuang bukan hanya sebagai pemimpin, tetapi sebagai pelindung masyarakatnya yang berani menghadapi ancaman. Ketika pertarungan mencapai puncaknya, Hanzo menunjukkan keberanian dan kepemimpinan yang menginspirasi para prajuritnya untuk bertahan dan melawan.

Akhirnya, dengan kerja keras dan dedikasi, Hanzo dan para jendralnya berhasil mengusir ketiga kerajaan tersebut. Pertempuran itu menorehkan sejarah baru bagi Kota Ame, menciptakan rasa persatuan dan kekuatan di antara penduduknya. Ketika debu pertempuran mereda, Hanzo berdiri di antara reruntuhan dengan mata penuh harapan, menegaskan bahwa meskipun ada tantangan yang harus dihadapi, keberanian dan persatuan adalah kunci untuk masa depan yang lebih baik.

Dalam Perang Ninja ke Dua kali ini adalah

Perang yang di Prakarsai Hanzo sendiri untuk membuktikan kesetiaannya kepada Ishiki Ōtsutsuki.

Dia menginginkan Negara Hujan Desa Ame menjadi Setara dengan Lima Negara Lain.

Menjadi Negara yang maju. Tidak bergantung kepada Lima Negara besar lainnya.

Tetapi Hanzo melakukan kesalahan dalam perhitungannya.

Itu adalah kemunculan Eka Senju dan Seratus Hominin Elit yang membantu Tsunade, Orochimaru dan Jiraiya.

Eka sangat menyayangi Jiraiya. Saat perang Dunia pertama. Jiraiya ditemukan oleh Hiruzen bersama dengan Orochimaru.

Mereka adalah Korban dari Perang pertama di Dunia Ninja.

Kerajaan Xiao

Istana Mu Yen Shi Tuo Liu

Bersama Ishiki Ōtsutsuki yang telah menjadi Raja di Negara Hujan.

Hanzo bersama dengan Tiga wakil Jendral angkatan Darat. Mereka memimpin Ratusan Ninja berpamitan Kesabaran untuk pergi ke perbatasan Negara Hujan.

Mereka menekan Kekuatan dari Tiga Kerajaan yang sedang berperang di depan Gerbang Kota Ame. Ibu Kota Kerajaan Xiao.

Para Jenderal kesabaran membantu urusan Jendral besar Hanzo.

Perjuangan Hanzo dan Para Jendral Melawan Tiga Kerajaan di Gerbang Kota Ame

Kota Ame telah berdiri sebagai simbol kekuatan dan ketahanan selama berabad-abad. Dalam bayang-bayang tembok kokohnya, Hanzo, seorang samurai ulung, mempersiapkan diri untuk menghadapi ancaman dari tiga kerajaan yang berambisi menguasai wilayahnya. Masing-masing kerajaan memiliki motif kuat; satu untuk kekuasaan, satu untuk riches, dan satu lagi untuk balas dendam. Hanzo, yang dikenal dengan keberanian dan kecerdasannya, menjadi harapan terakhir bagi penduduk Kota Ame.

Dalam persiapan perang, Hanzo tidak berdiri sendiri. Dia dibantu oleh para jendral yang memiliki pengalaman dan strategis yang sangat diperlukan dalam pertempuran ini. Mereka menyusun rencana yang cermat, menempatkan para prajurit di titik-titik strategis dan mempersiapkan taktik untuk mengatasi serangan mendadak. Ketegangan meningkat saat ketiga kerajaan berkumpul di luar gerbang, setiap pasukan bersemangat untuk menjadikan Kota Ame milik mereka.

Konflik di Gerbang Kota Ame tak terelakkan. Saat fajar menjelang, suara dentingan senjata dan teriakan perang menggema di udara. Hanzo memimpin pasukannya dengan teguh, mengenakan armor yang berkilau di bawah sinar matahari. Dia menyiapkan taktiknya, memanfaatkan keunggulan geografis kota dan pengetahuan mendalam mengenai medan pertempuran. Strateginya melibatkan jebakan dan serangan cepat yang mengejutkan musuh, menyebabkan mereka kebingungan dan ketakutan.

Di tengah pertempuran yang sengit, apa yang dipertaruhkan bukan hanya wilayah, tapi juga harapan dan masa depan rakyat Kota Ame. Hanzo berjuang bukan hanya sebagai pemimpin, tetapi sebagai pelindung masyarakatnya yang berani menghadapi ancaman. Ketika pertarungan mencapai puncaknya, Hanzo menunjukkan keberanian dan kepemimpinan yang menginspirasi para prajuritnya untuk bertahan dan melawan.

Akhirnya, dengan kerja keras dan dedikasi, Hanzo dan para jendralnya berhasil mengusir ketiga kerajaan tersebut. Pertempuran itu menorehkan sejarah baru bagi Kota Ame, menciptakan rasa persatuan dan kekuatan di antara penduduknya. Ketika debu pertempuran mereda, Hanzo berdiri di antara reruntuhan dengan mata penuh harapan, menegaskan bahwa meskipun ada tantangan yang harus dihadapi, keberanian dan persatuan adalah kunci untuk masa depan yang lebih baik.

Dalam Perang Ninja ke Dua kali ini adalah

Perang yang di Prakarsai Hanzo sendiri untuk membuktikan kesetiaannya kepada Ishiki Ōtsutsuki.

Dia menginginkan Negara Hujan Desa Ame menjadi Setara dengan Lima Negara Lain.

Menjadi Negara yang maju. Tidak bergantung kepada Lima Negara besar lainnya.

Tetapi Hanzo melakukan kesalahan dalam perhitungannya.

Itu adalah kemunculan Eka Senju dan Seratus Hominin Elit yang membantu Tsunade, Orochimaru dan Jiraiya.

Eka sangat menyayangi Jiraiya. Saat perang Dunia pertama. Jiraiya ditemukan oleh Hiruzen bersama dengan Orochimaru.

Mereka adalah Korban dari Perang pertama di Dunia Ninja.

Kerajaan Xiao

Istana Mu Yen Shi Tuo Liu

Bersama Ishiki Ōtsutsuki yang telah menjadi Raja di Negara Hujan.

Hanzo bersama dengan Tiga wakil Jendral angkatan Darat. Mereka memimpin Ratusan Ninja berpamitan Kesabaran untuk pergi ke perbatasan Negara Hujan.

Mereka menekan Kekuatan dari Tiga Kerajaan yang sedang berperang di depan Gerbang Kota Ame. Ibu Kota Kerajaan Xiao.

Para Jenderal kesabaran membantu urusan Jendral besar Hanzo.

Perjuangan Hanzo dan Para Jendral Melawan Tiga Kerajaan di Gerbang Kota Ame

Kota Ame telah berdiri sebagai simbol kekuatan dan ketahanan selama berabad-abad. Dalam bayang-bayang tembok kokohnya, Hanzo, seorang samurai ulung, mempersiapkan diri untuk menghadapi ancaman dari tiga kerajaan yang berambisi menguasai wilayahnya. Masing-masing kerajaan memiliki motif kuat; satu untuk kekuasaan, satu untuk riches, dan satu lagi untuk balas dendam. Hanzo, yang dikenal dengan keberanian dan kecerdasannya, menjadi harapan terakhir bagi penduduk Kota Ame.

Dalam persiapan perang, Hanzo tidak berdiri sendiri. Dia dibantu oleh para general yang memiliki pengalaman dan strategis yang sangat diperlukan dalam pertempuran ini. Mereka menyusun rencana yang cermat, menempatkan para prajurit di titik-titik strategis dan mempersiapkan taktik untuk mengatasi serangan mendadak. Ketegangan meningkat saat ketiga kerajaan berkumpul di luar gerbang, setiap pasukan bersemangat untuk menjadikan Kota Ame milik mereka.

Konflik di Gerbang Kota Ame tak terelakkan. Saat fajar menjelang, suara dentingan senjata dan teriakan perang menggema di udara. Hanzo memimpin pasukannya dengan teguh, mengenakan armor yang berkilau di bawah sinar matahari. Dia menyiapkan taktiknya, memanfaatkan keunggulan geografis kota dan pengetahuan mendalam mengenai medan pertempuran. Strateginya melibatkan jebakan dan serangan cepat yang mengejutkan musuh, menyebabkan mereka kebingungan dan ketakutan.

Di tengah pertempuran yang sengit, apa yang dipertaruhkan bukan hanya wilayah, tapi juga harapan dan masa depan rakyat Kota Ame. Hanzo berjuang bukan hanya sebagai pemimpin, tetapi sebagai pelindung masyarakatnya yang berani menghadapi ancaman. Ketika pertarungan mencapai puncaknya, Hanzo menunjukkan keberanian dan kepemimpinan yang menginspirasi para prajuritnya untuk bertahan dan melawan.

Akhirnya, dengan kerja keras dan dedikasi, Hanzo dan para jendralnya berhasil mengusir ketiga kerajaan tersebut. Pertempuran itu menorehkan sejarah baru bagi Kota Ame, menciptakan rasa persatuan dan kekuatan di antara penduduknya. Ketika debu pertempuran mereda, Hanzo berdiri di antara reruntuhan dengan mata penuh harapan, menegaskan bahwa meskipun ada tantangan yang harus dihadapi, keberanian dan persatuan adalah kunci untuk masa depan yang lebih baik.

Dalam Perang Ninja ke Dua kali ini adalah

Perang yang di Prakarsai Hanzo sendiri untuk membuktikan kesetiaannya kepada Ishiki  Ōtsutsuki.

Dia menginginkan Negara Hujan Desa Ame menjadi Setara dengan Lima Negara Lain.

Menjadi Negara yang maju. Tidak bergantung kepada Lima Negara besar lainnya.

Tetapi Hanzo melakukan kesalahan dalam perhitungannya.

Itu adalah kemunculan Eka Senju dan Seratus Hominin Elit yang membantu Tsunade, Orochimaru dan Jiraiya.

Eka sangat menyayangi Jiraiya. Saat perang Dunia Pertama. Jiraiya ditemukan oleh Hiruzen bersama dengan Orochimaru.

Mereka adalah Korban dari Perang pertama di Dunia Ninja.

Dia bertemu dengan Eka yang saat itu telah menjadi Chuunin. Sementara Jiraiya masih berusia 10 tahun seangkatan dengan  Tsunade Keponakannya.

Kebersamaan Jiraiya menjadi sangat dekat dengan Ikan Senju terutama Eka dan Tsunade.

Saat Tsunade hadir maka Jiraiya ada disampingnya.

Sebelum Penugasan oleh Hokage Ke 3 dalam pertempuran di Gerbang Negara Hujan.

Eka monitor pesan kepada Jiraiya untuk menjaga Tsunade.

Jiraiya dengan senang hati menyetujui hal ini.

"Aku akan melindungi Tsunade itu Janjiku kepada mu." ucap Jiraiya dengan penuh tekad.

"Janji seorang Pria harus literati," Eka berkata dengan senyum diwajahnya.

"Aku percaya kepadamu Jiraiya."

Tsunade, Jiraiya dan Orochimaru memimpin 300 Ninja Kelas Chuunin.

Mereka bertempur dengan gagah berani di Medan pe-rang menghadapi Ninja padang pasir dari Desa Suna dan Ninja dari Desa Batu tersembunyi.

Pertempuran ini terjadi pada tahun 28 Konoha.

Saat ini Konoha Namikaze Kiba dan Uchiha Akeno melangsungkan pernikahan.

Setelah menunggu selama 5 tahun untuk meyakinkan Akeno dan Kepala Klan Uchiha. Uchiha Izuna.

Izuna yang saat ini berusia 68 tahun. Dia memimpin Klan Uchiha selama 28 tahun.

Setelah kepergian sang Kakak Mandara Uchiha.

Penantian Kiba membuahkan hasil.

Sementara itu di Klan Saratobi dan Shimura dua Klan bawahan Senju.

Setelah pendirian Konoha. Kedua Klan ini memilih mendukung Hokage pertama Senju Hashirama untuk menjadi Kepala Desa Konoha.

Kedua klan ini memiliki pemikiran yang sempit.

"Jika kamu tidak dapat menjadi Hokage, Jadilah pembantu yang baik."

Sepeninggalan Hokage ke dua Saratobi memulai Rencana mereka untuk memimpin Desa Konoha.

Mereka meminta bantu Klan Yamanaka, Klan Inuzuka, Klan Aburame, Klan Shimura, Klan Nara dan Klan Yamanaka.

Sementara itu di kantor Hokage.

Setelah perjalanan dari Ibu kota Negara Api Istana Min Ning Huo.  Darman kembali mengurus urusan dalam Negeri.

Sebagai Hokage generasi ke 3 yang baru dilantik.

"Jika Tsunade datang aku akan melamarnya" Darman berkata dia telah menyiapkan cincin berlian di dalam kotak.

Semoga mereka tidak memiliki kendala untuk menyakinkan Hanzo Sang Salamander.

Negara Hujan

Reputasi Hanzo yang telah menjadi Dewa Ninja setengah langkah telah menyebar ke seluruh Benua Lima Elemen.

Bahkan Para Kage harus sedikit menaruh rasa Hormat.

Dengan Reputasi nya dia menyatakan perang terhadap Lima Negara besar.

Dibalik Pernyataan Hanzo adalah Rencana Ishiki untuk menyatukan Benua Lima Elemen.

Karena di luar Benua Lima Elemen terdapat banyak hal. Terdapat banyak Eksistensi yang luar biasa.

Diantaranya Klan Naga.

Semuda Ishiki kekuatan yang  sangat besar yang dia miliki.

Dia tidak dapat  memindahkan dirinya keluar.  Benua ini.

Sepertinya Segel yang diterapkan oleh Kaguya dan Puteranya Hagoromo mencegah orang luar memasuki  ke Benua Lima elemen.

Perang di Negara hujan juga merupakan rencananya untuk terus eksis di Benua ini.

Kekuatan semakin besar, semakin luar biasa. Sebanyak kekuatan lima Negara yang ingin menjatuhkan Negara Hujan.

Mereka menjadi sangat banyak dan menderita kekuatan luar biasa.

Diantara lima kekuatan besar yang menerima Tantangan dari Hanzo adalah Negara Bumi, Negara angin dan Negara Api.

Ke tiga penguasa Negara ini memerintahkan Desa Tersembunyi mereka untuk melancarkan penyerangan ke Negara Hujan.

Terus menerus dan saling bertentangan.

Di Tahun 28 Konoha.

Uchiha Akeno menikah dengan Namikaze  Kiba.

Dua Tahun setelahnya

Pada Tanggal 19 Februari tahun 30 Konoha

Namikaze Minato lahir. Dia merupakan Putera Namikaze Kiba dan Uchiha Akeno.

Minato lebih memiliki rambut dan Wajah Kiba. Dengan memiliki Sifat lembut seperti Akeno.

Lahir dari Keluarga Bangsawan dia menjadi seorang Panutan selama di Akademi.

Bahkam Hokage ke tiga sendiri yaitu Darman retradio untuk menjadikannya Murid.

下一章