Di salah satu pegunungan Freya yang luas, terletak ke selatan tidak terlalu dalam terdapat markas kumuh para bandit.
Pada tempat terpencil ini grup bandit 'Laba-laba' menguasai daerah sekitarnya, walaupun banyak desa disekitarnya para bandit tidak akan takut menyinggung siapa pun.
Bahkan desa kultivator sekalipun pernah di hancurkannya.
Mengapa? Karena bos mereka seorang Kultivator terkenal dan kebanyakan desa sekitarnya adalah desa fana. Jika pun ada kultivator palingan mereka pada tahap Qi Gathering tahap 2 atau 3 tentu saja orang-orang itu tidak akan bisa melawan grup bandit mereka.
Qi Gathering tahap 8, bos mereka Sukamto adalah orang terkenal dan di takuti oleh desa-desa disekitarnya. Banyak dari elit Bandit mereka berada di alam Qi Gathering tahap 4 dan 5.
Ini adalah kebanggan mereka.
Bukan berarti pemerintah kota sekitar tidak bisa menghancurkan mereka hanya saja mereka terlalu malas, mengapa? Asalkan bandit tidak menyerang kota Gajah dan terus mengirim upeti ke mereka maka pemimpin kota akan memejamkan matanya.
Lagian terlalu boros mengirim seorang prajurit alam Qi Gathering tahap 9 dan beberapa pasukan untuk menghapus sarang bandit.
Jadi para bandit itu menjadi sangat merajarela, tidak takut besarnya langit dan bumi.
Saat ini salah satu kapten bandit tertawa puas dengan melihat gadis-gadis kecil disekelilingnya.
"Enenenen!!" Tawa Kapten bandit, Bambang, dia memiliki tawa khas yang unik dan lucu.
Hobinya adalah mengoleksi gadis-gadis kecil, dan memandanginya seharian.
Gadis-gadis kecil itu mereka culik beberapa hari yang lalu dan Bambang mengambil para gadis kecil dan membiarkan wanita dibawa temannya, bukan berarti Bambang bisa dengan bebas mengambil lima gadis kecil ini hanya saja dia menukarnya dengan poin kontribusi untuk mendapatkan gadis kecil ini terlebih lagi gadis kecil kembar ini sangat menggugah seleranya, keduanya adalah tipe yang Bambang suka.
Memikirkannya saja sudah membuat hati Bambang mendidih kegirangan, dia belum pernah mencicipi gadis kecil kembar.
Pasti akan sangat nikmat dan dia membayangkan bagaimana gadis kecil kembar itu berteriak kesakitan ketika dia menerobos segel duniawi mereka, perasaan ini terlalu menyegarkan.
Bambang pun tersenyum mesum.
Terdapat lima gadis kecil, dari yang kanan memiliki wajah dingin, disebelahnya adalah si kembar yang manis, keduanya adalah Keysa dan Amira dan dua terakhir meskipun kalah dari ketiga yang pertama mereka juga layak dan termasuk dalam selera Bambang.
Jadi mendapatkan kelimanya adalah surga bagi Bambang.
"Enenenen!! Sudah lama aku tidak mencicipi gadis muda yang bergizi dan menggugah selera" Tawa Bambang dengan ekspresi liar.
Dia menoleh salah satu dari saudari kembar, dia terlihat lucu dan menoleh ke satunya lagi, keduanya memang kembar identik dan hal ini membuat Bambang sangat bersemangat, jadi tanpa banyak basa-basi tangannya mulai menjamah ke tempat terlarang keduanya dengan mesum.
Jari-jari mambang bergerak dengan lihai dan mulai mendekati kedua saudari kembar.
Mangsa sudah di depan mata.
"Jangan!!" Teriak Keysa dengan ekspresi putus asa. Sedangkan Amira hanya menatap Bambang dengan ekspresi kebencian dan penuh dengan kedengkian.
"Selamat makan... Eh?"
Anehnya Bambang tidak merasakan tangannya, apakah dia mengalami kebas? Tidak seharusnya tangannya sudah bergerak dan menjamah tempat terlarang si kembar.
Seharusnya sudah sampai bukan? Dia sudah bisa merasakan kenikmatan akan penjelajahan dunia ini, tapi dia tidak merasakan apapun.
Apakah penjelajahan gagal?
Mengapa?
Satu tangannya seharusnya sudah berada di area terlarang bersegel milik salah satu saudari kembar dan tangan satunya lagi berada di tumpukan daging empuk si saudari kembar yang lainnya.
Senyum mesum menghilangkan dari wajah Bambang, dia pun membuka matanya dan melihat tangannya.
Tidak ada.
Kemana perginya tanganku?
Sudah hilang?
Hilang?!!
Potongan itu sangat bersih, tidak itu bukan menghilang tapi lenyap, bahkan dirinya sendiri tidak sadar akan hal itu.
Siapa yang memotong nya? Siapa yang berani?! Bambang sangat marah.
"Selamat malam~"
Suara lucu dari seorang anak laki-laki terdengar nyaring dan Bambang menoleh ke sumber suara, dia melihat anak laki-laki yang manis dan tampak tak berdosa tapi bagi Bambang senyumannya penuh dengan kengerian.
Bahkan ketua bandit Sukamto tidak memberikan perasaan ngeri yang ekstrim seperti ini.
Bambang untuk pertama kalinya merasakan kengerian yang tidak pernah dia rasakan sebelumnya.
"Pernahkah kamu di tendang oleh kaki telanjang seorang anak lelaki dengan kecepatan super?" Tanya bocah laki-laki itu dengan senyuman tapi Bambang merasa senyuman itu bagaikan sesosok iblis.
Dari mana datangnya bocah ini? Dirinya tidak bisa bergerak sedikitpun dan Bambang merasa telah jatuh ke dalam jurang yang dalam dan terkunci tidak bisa melepaskan diri.
Dan bocah laki-laki itu pun menendang Bambang hingga meledak menjadi kabut darah.
"Rikyan??" Seru Amira dengan heran.
Tidak diragukan lagi, bocah laki-laki itu adalah Rikyan.
"Yup! Benar Keysa, kamu tidak perlu khawatir" Kata Rikyan masih dalam posisi menendang tendangan salto, dia mengambang dengan keren dan perasaan ini membuatnya luar biasa.
"Salah! Aku adalah Amira, dan mengapa kamu bisa terbang?" Kata Amira dengan ekspresi datar, dia ingin tahu dan menjadi kuat seperti Rikyan.
Dia telah melihat Rikyan menendang bandit mesum itu hingga berubah menjadi kabut merah.
"Eh? Rikyan kamu selamat? Syukurlah!" Seru Keysa dengan ekspresi linglung dan bersemangat.
Rikyan melihat dua saudari kembar itu dan tidak tahu harus berbuat apa, lagian dia tidak begitu bagus dalam berbicara dengan gadis kecil.
Dia tahu kedua gadis ini pasti bertanya-tanya apakah dia masih hidup atau tidaknya, bagaimana dia selamat dan tiba-tiba menjadi kuat.
Juga mengapa dia tidak datang menyelamatkan mereka saat itu.
"Aku, ada banyak hal yang terjadi tapi aku akan menyelamatkan kalian terlebih dahulu, jadi bermimpi indah sebentar" Kata Rikyan.
Rikyan tersenyum kepada Keysa dan Amira, kemudian dia mengeluarkan sedikit aura menuju para korban dan membuat Kesya, Amira dan gadis-gadis kecil itu pingsan.
"Bagaimana?" Kata Rikyan sambil menoleh keatas, dia melihat pria tua itu turun dan muncul didepannya.
"Hehehe, aku sudah mengumpulkan mereka dan membuat mereka semua tertidur" Kata pria tua, Reza sangat antusias.
Dengan kekuatannya, menangkap bandit adalah hal yang sepele dan membiarkannya dalam keadaan koma tidak menguras energinya sama sekali, dia ingin melihat apa yang akan di lakukan oleh Rikyan dan Nox.
Ngomong-ngomong dia juga melihat suatu keajaiban yaitu orang kuat di alam Ascension merebut tubuh seorang pemuda di kota Gajah walaupun pemuda yang di rebut oleh orang kuat itu tidak berbakat tapi pasti orang kuat itu melihat sesuatu yang istimewa.
Nyatanya Nox hanya mengambil secara acak.
Ketika Reza melihat legenda tersebut, dia tercerahkan oleh orang kuat tersebut dan merasa pengetahuannya tentang kitab Kultivasi yang dimilikinya naik ke tingkat lebih lanjut.
Tapi Reza masih sabar, dan menahan terobosannya. Mungkin setelah dia kembali ke pengasingan lagi maka dirinya akan naik ke tingkat selanjutnya.
Perjalanan ini memiliki panen besar.
Rikyan mengangguk, dan mulai terbang dengan Reza ke tempat Reza mengumpulkan seluruh bandit yang dibuatnya pingsan. Disana Nox dengan ekspresi dingin menatap seluruh bandit yang tak sadarkan diri.
Ingin sekali dia membunuh mereka dan mendapatkan poin. Dosa di kepala para bandit ini adalah sumber penghasilannya terlebih lagi misi nya adalah membunuh bandit yang membunuh kedua orang tua pemilik tubuh sebelumnya yang dirasuki Nox walaupun tubuh tersebut telah di ledakan Rikyan tapi misi masih tetap tersedia dan hadiahnya juga lumayan karena ini adalah misi pertamanya.
Nox juga sangat bersyukur karena mendapat kan misi tambahan setelah mendapatkan tubuh barunya ini. Tubuh barunya ini memberinya banyak poin karena dia tidak sengaja mengambil tubuh salah satu protagonis atau yang disebut putra surga dari dunia ini.
"Jadi Rikyan, bisakah kamu menyerahkan orang-orang ini untuk aku tangani sendiri?" Kata Nox sambil menoleh ke pada Rikyan dan Reza yang baru saja datang.
Rikyan menatap Reza dan mata keduanya penuh pemahaman, jadi Rikyan mengangguk kepada Nox dan Rikyan mulai berbincang-bincang dengan Reza.
"Terima kasih" Kata Nox dengan senang hati dia akan menerima poin ini.
Jadi pembantaian pun dimulai, awalnya Nox merasa mual dan tak tahan tapi terus melanjutkan. Dia menganggap mereka semua ilusi dan tidak nyata, anggap saja seperti di permainan meskipun darah ini nyata.
Penghakiman adalah suatu keharusan.
Ding~
Anda mendapatkan 5 poin karma atas penghakimannya kepada yang berdosa.
Ding~
Anda mendapatkan 19 poin karma atas penghakimannya kepada yang berdosa.
Ding~
Anda mendapatkan 7 poin karma atas penghakimannya kepada yang berdosa.
Ding~
Anda mendapatkan 11 poin karma atas penghakimannya kepada yang berdosa.
Deretan notifikasi muncul dihadapan Nox dan dia tidak terlalu peduli, tanpa berhenti Nox terus melakukan penghakiman dalam sudut pandang lain, pembantaian.
"Sepertinya bos bandit sedang tidak ada di markas mereka? Beruntung sekali dirinya, tapi aku akan membantainya nanti" Batin Nox.
Jika dipikirkannya lagi bukankah dia selama dua hari bersembunyi di tumpukan mayat karena ada bajingan bandit tertentu masih melecehkan mayat dan kebetulan pergi 1 jam sebelum kemunculan Rikyan.
Nox menggelengkan kepalanya dan terus memanen poin karma.
Sementara itu Reza dan Rikyan duduk bersama, satu pria tua dan satunya lagi bocah kecil tapi tatapan dan nada mereka terlihat seperti teman dekat. Tidak ada batas usia, jika manusia fana melihatnya mereka akan bingung tapi seorang Kultivator melihat ini tidak akan bingung dan merasa ini hal biasa dan setelah mencapai alam tertentu mereka bisa mengubah penampilan mereka.
"Jadi rekan taoist apa rencana kamu setelah masalah ini selesai?" Tanya Reza dengan penuh minat.
Jika Rikyan tidak memiliki fraksi maka dia akan mengundangnya menjadi tamu keluarga dan tentu saja rekan Ascension itu diterima dengan baik dan Reza rela membantunya dengan sumberdaya walaupun dia tidak dapat memberi sumberdaya sampai mencapai ke puncaknya tapi untuk sumberdaya ke Ensoulment keluarga mereka masih mampu memberinya.
Terlebih lagi mengundang Rikyan dan Nox adalah berkah bagi keluarga mereka, siapa yang tidak ingin orang kuat bergabung ke keluarga mereka? Hanya saja itu hanyalah pikiran naif Reza.
Jika keluarganya mengetahui apa yang dipikirkan Reza maka mereka akan memohon kepada leluhurnya ini untuk tidak mengundang orang kuat tambahan di tahap Ensoulment meskipun keluarga mereka mampu untuk membiayai dua atau tiga Ensoulment tambahan tapi mereka akan menjadi kurus. Kalau Ensoulment itu mau membantu urusan mereka dan membantu mereka merebut beberapa tempat Kultivasi maka semuanya akan baik-baik saja.
Tapi kalau mereka sama seperti leluhur Ensoulment lainnya hanya menghabiskan sumberdaya dan bahkan tidak mau bergerak untuk melakukan beberapa pembersihan musuh yang tidak dapat mereka atasi maka mereka akan menangis darah.
Reza tidak tahu itu dan itu hanyalah sebatas undangan belaka, jika Rikyan menolaknya maka itu tidak masalah bagi Reza.
Rencana setelah ini selesai?
Tidak ada, bangun saja sekte dan mengikuti alurnya.
Rikyan hendak mengatakan itu tapi berhenti dan mulai memikirkannya.
Dia telah menciptakan sekte dan mendapatkan murid sekte pertamanya. Hadiah yang diberikan kepadanya setelah Nox bergabung sangat luar biasa. Tapi Rikyan tidak membukanya sekarang dan saat dia melihat para korban mungkin Rikyan bisa membantunya.
Buff Sekte miliknya dapat meningkatkan kecepatan Kultivasi seluruh anggota sektenya sebanyak 10% dan memberikan teknik Kultivasi miliknya yang luar biasa itu dengan sistem sekte murid-muridnya tidak akan bisa membocorkan teknik sekte mereka dan terjamin.
Tapi Rikyan tidak boleh sembarangan memberi teknik kultivasinya.
Jika dia memberi teknik kultivasinya bukankah itu tidak menjadi teknik Kultivasi ekslusif miliknya? Namun Rikyan menimbang untung ruginya, dan menjadikan teknik Kultivasi tersebut teknik unik sekte nya dan bukan teknik pribadi.
Lagian mereka tidak bisa membocorkannya.
Rikyan mulai tersenyum.
"Aku akan membuat sekte ku sendiri dan mereka semua akan aku rekrut tapi aku tidak memaksa mereka dan jika mereka ingin pulang aku akan mengantarnya walaupun begitu aku telah melenyapkan sebagian besar desa disekitar gunung yang luas ini hahaha" Kata Rikyan dengan nada agak bercanda.
Tapi dia agak menyesal, mungkin ada beberapa orang yang akan membalas dendam dengannya karena pembunuhan masal tersebut dan haruskah dia membasmi beberapa untuk menghapuskan akarnya? Rikyan tidak mau memikirkannya lagi.
Lagian dia dulunya bukanlah orang yang kejam, hanya saja sedikit pengecut.
Reza hanya bisa tersenyum kecut mendengarnya, jika bukan karena aku maka seluruh desa disekitarnya akan kamu ledakan.
Kebetulan aku sedang berkultivasi diatas pegunungan Freya ini dan tiba-tiba merasakan ledakan aura mengerikan, bahkan menghentikan pembekuan sebagian daerah.
Untungnya markas bandit ini terletak jauh dari tempatmu bekukan wilayah jika tidak kamu akan membunuh orang yang ingin kamu selamatkan.
Terlebih lagi aku terpana dengan energi es kamu yang mengerikan dan menyelidikinya sedikit sebelum kita berdua berjumpa saat itu.
Setelah dipikir-pikir Reza agak curiga dengan Rikyan, bukankah daerah ini tidak terlalu jauh dari tempatmu mengamuk. Bagi seorang Kultivator hebat di tahap Ensoulment jarak seperti ini masih sangat dekat dan hanya melacak aura maka ketemu sumbernya.
Tapi itu tidak masalah sekarang.
Reza merasa senang informasi tentang Rikyan akan membuat sekte dan agak tertarik dengannya.
Apakah ini untuk menghindar dari bencana 100 tahun yang akan datang? Dan untuk memastikan keluarga Tiger nya tidak menyinggung Rikyan, dia bertanya nama sekte Rikyan.
"Nama Sekte aku? Oh itu adalah...."
Buku Baru! Ini pertama kalinya aku menulis tentang kultivator dan semoga kalian menikmatinya.
Awal Rilis 5 Bab!! 4/5