Ketika Lucas pergi, saya berbaring di tempat tidur, kepala saya bersandar di bantal yang ditinggikan di kepala ranjang. Pikiran saya sibuk ketika mata saya yang penasaran mengamati kamar.
Ruangan itu memberi saya suasana yang berbeda. Rasanya seperti ini bukan milikku dan bahwa saya belum pernah di sini sebelumnya.
Pandangan saya mengembara berhenti di sisi kiri kamar di mana potret besar wanita berdiri. Seorang wanita dengan ikal merah tembaga yang tumpah dengan megah di bahunya, duduk dengan anggun di kursi yang seperti takhta.
Mata coklat keemasan yang terang menatap balik saya dan sejukkan tiba-tiba merasuki tulang belakang saya. Hal itu di luar dugaan, dan saya tidak bisa menjelaskan perasaan itu.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者