webnovel

Bab 155

di dalam dunia cermin, aku melihat tim Ichigo yg sedang berlarian di kejar oleh sekumpulan dewa kematian.

ya saat ini kami sudah berada di area pusat soul society, semua ini berkat penentu posisi yg terpasang di jepit rambut Inoue, sehingga saya bisa berteleportasi ke sini.

jadi tujuan ku adalah menemui Rukia yg sedang di tahan di dalam penjara, di pusat arena ini dengan bangunan yg paling mencolok yg menjulang tinggi di depan mata ku.

______________________________________

di dalam sell penjara terlihat seorang wanita cebol dengan pakaian putih sedang memandang celah tembok penjara Dangan wajah sedih.

"oi cebol, apa yg kamu pikirkan" bisik ku di telinga Rukia yg langsung membuatnya melompat kaget.

"si si apa kamu, kenapa kamu bisa masuk ke sini" kata Rukia dengan panik yg sedang bersandar di sudut sell dengan wajah ketakutan

"he he he aku adalah setan penunggu sell ini, aku akan memperkosa setiap wanita yg masuk sell ini, terutama wanita cebol seperti mu" kataku dengan nada seram sambil menjulurkan kedua tangan ku dan perlahan berjalan mendekat ke arah nya.

"jangan main main dengan ku, kamu tidak tahu siapa aku, menjauh dari ku hantu sialan" teriak Rukia dengan panik

"he he he aku tahu siapa kamu, wanita cebol yg meninggalkan pria yg mencintainya sendirian di dunia manusia, wanita sepertimu memang layak untuk di perkosa oleh ku, he he he he" kataku dengan nada yg lebih seram.

"siapa kamu, kenapa kamu tahu tentang ku, aku tidak pernah meninggalkannya, aku hanya tidak mau dia terlibat"

"OOO tapi sepertinya dia sudah terlibat, setelah ini aku akan pergi dan membunuh pria itu, he he he"

"kamu jangan berani menyentuh" saat itu Rukia langsung melompat ke arah ku berusaha untuk menyerang ku sekuat tenaga nya.

saat itu aku pun sengaja jatuh kebelakang dan dia langsung duduk dia atas tubuhku lalu dengan panik berusaha melayangkan pukulannya pada ku

"kamu hantu sial, jangan berani berani menyentuh pria itu, dia tidak ada hubungannya dengan ku, kami hanya berteman" teriak Rukia dengan panik

"ok ok aku hanya bercanda, ayo berhenti memukulku serangan mu terlalu lemah" kataku dengan santai sambil memegang kedua tangannya.

"si siapa kamu sebenarnya" tanya Rukia dengan nada ragu ragu

"siapa lagi, tentu saja pria yg sangat mencintai mu" saat itu aku langsung melepaskan topengku di depan mata Rukia.

"neroo kenapa kamu di sini, bukan kah kamu sudah berjanji untuk tidak ikut campur dengan urusanku, pergi dari sini segera, aku tidak ingin melihat mu lagi, bukan kah aku sudah bilang kita tidak ada hubungannya lagi" teriak Rukia dengan amarah yg menggebu gebu.

"jangan terlalu percaya diri, siapa yg ingin ikut campur dengan urusanmu, aku hanya menjaga Inoue yg ada di dalam tim Ichigo dan kebetulan saja aku lewat sini jadi aku mampir untuk melihatmu" kataku dengan santai

"pergi Nero, pergi lah dari sini aku mohon, kamu akan terluka jika berlama lama di tempat ini" kata Rukia dengan nada memohon

"apa kamu sama sekali tidak percaya pada ku, apa kamu menganggap ku seperti pria yg lemah, kamu bahkan tidak tahu kekuatan ku yg sebenarnya, kenapa kamu begitu yakin aku akan terluka"

"aku percaya pada mu, tapi aku. benar benar takut Nero, aku akan segera di hukum mati dan aku tidak ingin melihat mu menderita di saat kematian ku, tolong Nero, dengarkan kan aku ini semua demi kebaikanmu" saat itu Rukia langsung membenamkan wajah nya di dadaku dan mulai menangis.

"aku takut Nero, aku takut tidak bisa melihat mu lagi, aku takut tidak bisa melihat senyum mu lagi, di bandingkan hukuman mati, aku lebih takut melihat mu terluka, apa kamu masih belum paham, aku sangat mencintai mu, sangat sangat mencintaimu mu, jadi tolong Nero pergi dari sini, biarkan aku mati dengan bahagia" kata Rukia sambil menangis tersedu sedu.

"kenapa hanya aku yg harus mendengarkan mu, kenapa kamu tidak pernah mendengarkan ku, menurut mu pria seperti apa aku ini" teriak ku dengan kesal

"kamu pria bodoh, pria mesum, pria pencuri, pria penipu, pria sial, pria paling bajingan yg pernah aku kenal, apa kamu puas" teriak Rukia dengan kesal sambil mengusap air matanya

"kamu juga wanita cebol, wanita keras kepala, wanita berdada rata, wanita bergaya rambut aneh, wanita jorok, wanita tanpa seni, apa kamu tahu aku harus mengeluarkan tenaga extra untuk mengangkat mu saat kita berciuman" balas ku dengan kesal

"berani nya kamu menghina ku" kata Rukia dengan kesal sambil menyatukan dahi nya dengan dahulu sambil memegang kerah baju ku.

"kenapa aku tidak berani, wanita cebol" kata ku dengan nada menghina

lalu kami saling menatap dengan mata tajam.

"Rukia aku benar benar merindukanmu" kataku dengan nada halus

"aku juga, aku sangat sangat merindukanmu" balas Rukia dengan nada lemah

dan akhirnya kita pun berciuman dengan mesra.

_____________________________

"jadi bisakah kamu mendengarkan ku sekarang" kataku pada Rukia yg sedang meringkuk di pangkuanku.

"mm" jawab Rukia sambil memejamkan matanya

"aku adalah seorang penyihir, penyihir hebat yg dapat memanipulasi ruang dan juga mahir dalam sihir cahaya suci" kata ku sambil mengelus kepalanya

"apa semua penyihir itu sangat mesum seperti mu" kata Rukia dengan lemah.

"kamu masih saja menghina ku"kata ku dengan kesal sambil mencubit pipinya

"ok ok lanjutkan lanjutkan aku akan mendengarkan dongeng mu, maksud ku cerita mu" kata Rukia dengan nada malas sambil menggosok pipinya

"kamu benar benar, suatu saat aku akan memperkosa mu dengan kejam" kataku dengan kesal.

"lakukan saja, bukankah aku sudah mengiyakan waktu itu, kamu saja yg pengecut" jawab Rukia dengan acuh tak acuh sambil menatap mataku dengan tampang tak bersalah.

"he he he, seperti nya kamu menantang ku"kata ku dengan senyum jahat

"heh pengecut" jawab Rukia dengan nada mengejek, lalu kami saling menatap untuk beberapa saat.

5 jam kemudian.

"ok ok Nero aku salah, ayo lanjutkan cerita mu yg luar biasa itu, aku akan mendengarkannya dengan serius" kata Rukia dengan lemah yg saat ini sedang duduk di atas tubuh ku sambil memeluk leherku dan menyandarkan wajahnya di dadaku.

"baiklah, sebenarnya kasus mu adalah konspirasi dari kapten yg merupakan penghianat di soul society"

"kamu hanya pion yg di gunakan untuk membuat penghianat itu keluar, jadi percayalah kamu tidak akan mati dan aku akan selalu mengawasi mu dari ruang tertentu yg tidak dapat dilihat orang lain"

"dan tim Ichigo juga merupakan pion penting agar semua ini bisa terjadi, jadi kamu tidak perlu khawatir dengan keselamatan mereka"

"apa kamu bisa mempercayaiku untuk hal ini, aku harap kamu tidak mengatakan apa apa dan lalui saja prosesnya, setelah semuanya terbongkar, keadaan akan kembali normal lagi"

"mm aku selalu percaya pada mu Nero" kata Rukia dengan lemah.

"kalo begitu bisakah kamu merahasiakan identitas ku sebagai taksido bertopeng"

"kenapa Nero" tanya Rukia dengan penasaran

"manusia dengan kekuatan yg kuat, banyak orang akan waspada pada ku dan akan menggunakan orang orang terdekatku untuk memancing ku keluar, apa kah kamu paham"

"mm aku akan merahasiakan ya, jadi bisakah kamu keluar dulu dari sell ku"

"apa kamu tidak senang aku ada disini"

"aku akan mati sebelum hukumanku di jatuhkan jika kamu terus berada di sini, lihat ini senjata mu bahkan masih terasa di dalam lubang ku, kapan senjata mu ini akan layu, apa itu menunggu ku mati karena kelelahan" kata Rukia dengan lemah

"jangan salah kan senjata ku, salah kan saja lubang mu yg terlalu nikmat" kataku dengan acuh tak acuh

"jelas jelas itu karena senjatamu yg terlalu besar dan nikmat, sehingga aku keluar terus menerus, kamu kira mencapai klimaks itu tidak menguras tenaga" kata Rukia dengan kesal

"kamu hanya terlalu lemah" jawab ku dengan santai

"bukan aku yg lemah, kamu yg seperti bintang liar" teriak Rukia dengan kesal

"OOO berani menghina ku" kata ku dengan senyum main main

"kenapa aku tidak berani" jawab Rukia sambil memelototi ku dengan kesal, tapi saat berikutnya wajah nya mulai memerah

"jangan main main Nero, aku sudah tidak kuat"

"oi oi apa kamu tuli, aku bilang berhenti"

"sial kamu terlalu cepat, pelankan bajingan"

"Nero kamu hah hah, aku bilang hah hah hah aahhhhhh"

"sial aku keluar lagi, apa kamu tidak pernah puas"

"Nero kenapa kamu masih belum berhenti, sial sial sial, aaahhhhhhh" desah Rukia sambil memeluk ku dengan erat.

下一章