Hening mencatut dirinya dicermin, penampilannya udah rapi dan cantik dengan pakaian casual yang cukup hangat. Ingat, dia berada di Auckland, secera-cerahnya cuaca tetap dingin juga, apalagi anginnya kencang.
Bukan itu masalah yang buat Hening masih terpaku didepan cermin, gadis itu ragu untuk melangkah. Kaki kanan mau maju tapi kaki kiri gak, galaukan?
Dipta udah ingatin lagi tadi pagi jam lima, orang masih tidur tapi cowo itu udah ngirim pesan aja, semakin dauber gini, Hening semakin curiga. Tapi balik lagi, semakin dicurigai semakin gak ada alasan yang buat dia ragu buat melangkah.
Intinya, Hening repot dengan pikirannya sendiri.
"Gak usah pigi aja ya?" tanya Hening dengan pantulan dirinya. Jam sekarang sudah menunjukkan pukul satu siang, perjalanan kebioskop itu sekitar setengah jam. Hening punya waktu mikir selama satu setengah jam lagi.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者