Istri pertama Jefri itu tampak murka terhadap Jeni. Sepertinya dia benar-benar curiga dengan wanita muda yang saat ini berhadapan dengannya.
Jeni akhirnya kembali menangis, air matanya luruh dengan deras membanjiri pipinya setelah melihat data dirinya ada di dalam map yang di sodorkan Selin kepadanya. Tentu saja ia merasa bingung harus membuat alasan apa. Satu hal yang Jeni takutkan adalah, dia tidak mau kalau Wili mengetahui semua kisah buruknya termasuk pernikahan kontraknya saat ini dengan Jefri.
"Maafkan saya, Mba Selin. Kucuran dana itu memang benar adanya," ucap Jeni yang baru saja berani angkat bicara setelah beberapa detik membungkam. Air matanya bahkan tak bisa berhenti mengalir di pipinya. Bibir Jeni tampak bergetar, ia merasa takut dan kebingungan.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者