Bersedia Menjadi Budakmu Seumur Hidupku

Betapa membaranya permainan intim antara Ren dan Fei malam itu hingga keduanya sungguh menikmati segala yang dilakukan.

Hingga kemudian, Ren merasakan adanya dorongan tak tertahankan, dia yakin ini adalah apa yang disebut ejakulasi.

Maka, ketika dia menyemburkan itu, berbarengan pula dengan matanya terbuka karena mendengar bunyi ketukan pada pintu dengan suara Fei di sana, "Mas? Mas Ren? Belum bangun? Ini sudah hampir jam 7, Mas! Sekolah, kan?"

Mata Ren mengerjap berulang kali saat dia berusaha fokus.

Astaga!

Ren melompat dari kasurnya dan bergegas ke kamar mandi sambil menjawab Fei dengan seruan, "Iya, Fei! Ke sekolah!"

Astaga, ternyata dia semalam hanya bermimpi! Dia bercinta dengan Fei, semua itu hanyalah mimpi!

Ahh! Sial! Malunya Ren!

"Mpu! Kenapa Mpu tidak lekas membangunkan aku agar tersadar dari mimpi sejak awal?" Ren seperti memarahi Mpu Semadya.

"Err … ada apa, Ndoro Gusti?" tanya Mpu Semadya seolah tidak tahu-menahu dengan apa yang sudah dialami junjungannya.