Mengunjungi Ayahnya Yun

Setelah perjalanan dengan mobil selama beberpa waktu, mereka pun tiba di sebuah perkampungan di pinggir kota.

Kampungnya cukup padat namun bukan yang memiliki gang-gang sempit. Jalan masuk cukup lebar untuk dilalui mobil sehingga mereka masih bisa masuk menggunakan mobil Ren.

Ini merupakan kampung etnis di kota itu. Benar-benar sebuah kampung tradisional dengan rumah-rumah antar penduduk yang kadang masih memiliki jarak dengan tetangganya dan masih memiliki kebun atau pelataran di sekeliling rumah.

Suasananya cukup asri dan ramai anak kecil yang bermain di pekarangan rumah.

Mobil berhenti di sebuah rumah yang tergolong sederhana tipe 36, namun catnya sudah berwarna kusam dan mengelupas di beberapa tempat.

Yun saling sapa dengan beberapa tetangga terdekat saat turun dari mobil, menandakan dia memang orang yang ramah.

Ketika masuk ke rumah, ternyata rumah itu tidak memiliki plafon, sehingga rusuk kayu di atap terlihat jelas.