webnovel

Mabuk

"Zas, loe kok berubah lagi? Kemarin kau tertutup sekarang terbuka. Kayak abg labil aja. Hehehe." Sindir Angel. "tapi gak apa-apa, lo justru lebih cantik seperti ini."

"Ya dong. Ini baru Zaskia kalau yang kemarin lo lihat, itu Cuma kamuflase aja sih." Jawab Zaskia sambil tersenyum penuh percaya diri.

"Oke, masuk yuk. Have fun ya guess..!" setelah mendapatkan sambutan hangat Zaskia dan Nindy masuk lebih kedalam dan berbaur dengan semua tamu undangan yang lain.

Di dalam suasana jauh lebih meriah karena semua berkumpul dan berdugem sambil menikmati alunan musik yang berdentum membuat semuanya bergoyang dan ajeb-ajeb. Tak terkecuali dengan Zaskia dan Nindy yang juga melakukan hal serupa, bergerak menikmati alunan musik yang menderu dan memekakkan telinga.

Dua orang mendekati Zaskia dan menepuk pundaknya dengan ringan. "Hai Zas," sapa dua orang perempuan yang penampilannya tak kalah sexy itu.

Zaskia dan Nindy sontak menoleh. "Oh hai…" sapa Zaskia kembali sambil tersenyum. Ia tampak senang bertemu dengan kedua temannya yang lain. "Alexa, Julie. Gimana kabar kalian?" tanya Zaskia sembari memeluk dan cipika cipiki dengan kedua temannya yang baru bergabung,

"Baik. Oh iya. Gue dengar lo baru nikah ya?" Seketika Mood Zaskia berubah jika membahas masalah pernikahannya. Namun ia tetap mengangguk dengan senyum terpaksa tanpa mengatakan apapun.

"Dan gue denger juga, suami lo penjual bakso ya? Aduh kok bisa sih Zas lo turun derajad gini. Bukannya katanya lo cuma mau nikah sama seorang ceo? pengusaha tajir melintir? Eh, tapi ujung-ujungnya sama penjual bakso, kok jauh banget ya?" tukas Julie yang seketika itu juga membuat Zaskia sangat malu saat gelak tawa beberapa temannya yang lain menyeruak menimpali pernyataan Julie barusan.

Kini Zaskia merasa bagai sebuah balon yang awalnya mengembang sempurna tapi tiba-tiba saja tertusuk duri dan boom… kempes dalam sesaat. Zaskia bahkan merasa tak punya tenaga bahkan untuk menegakkan kepalanya malunya sudah sampai di ubun-ubun.

"Memangnya kenapa kalau penjual bakso? Lagi pula dia juga pengusaha yang sukses. Cabangnya aja ada di mana-mana." Ucap Nindy yang justru membela profesi Djaka agar sahabatnya tak terlalu dicibir dan menjadi bahan olok-olokan.

"Nin, udahlah. Mereka bener juga kali. Lagi pula gue kan Cuma istri seorang penjual bakso." Zaskia mencegah Nindy untuk mengatakan sesuatu lagi. Ia hanya tak ingin semakin bertambah malu lagi. "Nin lebih baik kita pulang saja yuk!" ajak Zaskia yang sudah mulai tak nyaman dengan suasana yang ada.

"Loh, kok mau pulang. Acara kan baru mau dimulai. Jangan lah… mending kalian have fun dulu aja, nikmati pestanya ya! Kapan lagi kan kita kumpul kayak gini?" Angel rupanya mendengar ucapan Zaskia dan mencegahnya untuk pergi. Tentu saja ia tak akan membiarkan temannya pergi sebelum pesta usai.

Zaskia bergeming sesaat, ia memikirkan apa yang Angel katakan yang memang ada benarnya juga. Pada akhirnya Zaskia mengurungkan niatnya untuk pergi namun ia justru memilih untuk menyendiri, duduk di sudut ruangan sambil meminum minuman yang di sajikan.

"Zas, gue ke toilet dulu ya!" ucap Nindy yang pergi sesaat untuk ke toilet sementara Zaskia mengangguk sambil menegak habis minumannya dan memesan munuman lain lagi selagi Nindyy pergi.

Saat Nindy kembali ia tercengang dengan apa yang ia lihat, pasalnya, baru di tinggal sebentar saja Zaskia sudah menghabiskan tiga gelas minuman, dan kini sahabatnya itu mulai tampak aneh. Sorot matanya dan juga kata-katanya mulai tak terkendali.

"Zas, are you okey?" tanya Nindy yang tak yakin jika temannya tersebut baik-baik saja.

"Okey? Of course, tentu saja aku oke. Memangnya kenapa gak oke? Yang gak oke tuh elu tuh Nin, loe itu harusnya menikmati hidup kayak gue. Nih minum yang kayak ini nih! Dijamin lo pasti terbang melayang…" ucapan Zaskia sudah mulai melantur, jelas sekali jika kini perempuan itu sudah mabuk.

"Zas, loe mabuk. Gila. Gimana nih kalau sampai nanti suami lo tau kalau lo mabuk? Aduh, bisa mati gue." Gumam Nindy yang kini terlihat cemas dan takut.

"Mabuk? Nindy, loe kayak gak biasa aja lihat gue mabuk. Lagi pula kan kita lagi party, ya wajarlah ya? Loe harusnya juga ikutan." Nindy benar-benar tak percaya dengan sahabatnya yang mabuk di luar kendali bahkan dalam waktu yang singkat. Ini pasti karena ia terlalu banyak minum alcohol.

Nindy memang sudah biasa melihat Zaskia mabuk sebelumnya, tapi itu dulu sebelum Zaskia menikah. Dan kini status sahabatnya itu sudah berbeda, sudah memiliki suami dan sebelumnya bahkan mengenakan hijab tapi kini? Nindy benar-benar panik. Ia hanya bisa geleng-geleng kepala dengan kondisi Zaskia saat ini.

Tiba-tiba saja kini Zaskia bangun dari duduknya dan berjalan terhuyung-huyung menuju ke arah kerumunan. "Zas, loe mau kemana?"

"Kemana? Have fun lah…"

Tanpa diduga kini Zaskia naik ke atas meja dan mulai bergerak mengiikuti dentuman suara music yang membuatnya semakin tak terkendali.

"Hai hai… hello everybody? Enjoy this party!!" teriaknya dari atas meja sambil mengcungkan tangannya ke atas dan menggeleng-gelengkan kepalanya. "Oh iya, buat Angel, gue ucapin Happy Birthday ya… ini adalah the best party yang pernah ada."

Semua orang menyoraki aksi Zaskia dan mulai mengikuti Gerakan Zaskia yang menimati alunan music sambil bergoyang. Rambut panjangnya yang tergerai indah juga ikut bergoyang seiring Gerakan tubuhnya.

Sementara itu Nindy yang melihatnya hanya bisa menepuk keningnya merasa jika semua ini akan menjadi masalah besar. Ia mencoba meminta sahabatnya untuk turun, namun karena pengaruh alcohol, Zaskia sama sekali tak mengindahkan apa yang Nindy katakan dan justru semakin bergerak dengan liar.

"Hei kalian. Asal kalian tau ya, gue memang nikah sama penjual Bakso, memangnya kenapa? Mau mampir? Mampir aja!"

"Zas, ayuk turun yuk…!"

"Asal kalian tau saja, gue nikah sama tuh penjual bakso juga terpaksa. Loe kira enak? Gak banget. Gue benci aroma bakso. Gue benci makanan itu. Gue benci suami gue, gue benci bakso." Semua orang yang mendengar apa yang Zaskia katakan justru semakin menertawakan pengakuan Zaskia yang ternyata justru hanya akan menjadi bahan tertawaan semua orang saja.

"Zas, sadar dong! Turun aja yuk, kita pulang saja yuk.,!" ajak Nindy yang justru muali tidak nyaman.

"Gak mau gue masih mau di sini. Di sini gue bisa bebas, gue bisa minum. Gue bisa melepas apa yang selama beberapa hari ini menutupi tubuh gue. Gue ingin bebas Nin. Gue mau terbang seperti kupu-kupu." Tolak Zaskia yang masih terus meracau sambil berjoget seirama dengan suara music dari nada-nada yang diciptakan oleh Dj.

Tiba-tiba saja Nindy menyadari ada panggilan telepon masuk dari ponsel milik Zaskia. Disana tertera nama JOKO JELEK.

"Aduh, mati gue. Suaminya telepon lagi. Gue harus gimana?"

Hai, jangan lupa dukung terus cerita ini dengan memberikan power stone agar author tetap semangat. Makasih^^

Lely_Cutezcreators' thoughts
下一章