"Mekarnya teratai membawa keharmonisan, kuncupnya teratai membawa kesedihan. Bubuk teratai memberi tanda pada dua buku yang ada di hadapanku ini. Di manapun letaknya, bagaimanapun areanya. Area koordinat dari buku ini akan selalu muncul dengan pasti!" ucap Xevanus dengan nada yang mampu membuat para pendengarnya merinding.
Cahaya pun muncul membentuk siluet teratai, yang kemudian bergerak mengukir halaman sampul depan buku dengan ukiran teratai dalam ukuran kecil. Sangat kecil sekali, sampai akan sulit untuk dilihat jika ditatap sekilas saja.
"Sekarang, tenaga dalamku hampir habis hanya untuk menyiapkan segel koordinat ini. Lebih baik aku kembali sekarang," gumam Xevanus terengah-engah. Setelah mengucapkan hal itu, dia langsung melesat kembali ke tempat Qelia.
Di saat hampir sampai di toilet, tempat Qelia berada. Xevanus berhenti melesat dan membelalakkan matanya. "Ah, pergi ke tempat Aksvar dan Vesko," gumamnya tersenyum.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者