Iblis tersenyum nyinyir. Beranjak bangun dan membiarkan diri Ardina masih dalam posisi duduk.
"Halo kakakku tercinta!" Sapa iblis itu buat Ardina tercengang. Seorang iblis punya kakak malaikat? Tapi bagaimana bisa mereka bersaudara? Tanya Ardina datang tertubi-tubi di batin. Tapi ia tidak menemukan jawabannya. Buat Ardina itu sangat membingungkan, kakak malaikat, adiknya iblis neraka. Ia menatap bergantian pada keduanya. Malaikat maut tak menjawab, ia menghampiri Ardina, melewati iblis itu, dan sekali lagi, dia menarik tangan Ardina secara paksa.
"Aaah.. sakit, dasar malaikat kasar." Makinya sangat kesakitan. Perlakuan malaikat maut ini bagi Ardina terlalu kasar terhadapnya yang hanya seorang cewek. "Apa malaikat tidak pernah di kasih pelatihan bagaimana cara menjemput roh seorang perempuan?" Pikir Ardina kesal, ia memggerutu. Entahlah, gue juga sudah tidak mau tau urusan mereka yang berbeda dimensi ini.
"Diam, kita harus cepat ke akhirat." Bentak Malaikat maut.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者