"Mengapa dia seperti ini pada ibu dan aku? Bukankah dia Raja dari para malaikat? Seharusnya dia punya hati nurani sedikit saja, bukan Seorang pemuda dari neraka yang bersimpati pada ibu?" Tanya Nara pada dirinya sendiri. Ia sangat marah mengetahui semua yang tertulis di surat itu.
'Aku merawatnya, mondar-mandiri dan keluar masuk ke neraka dan bumi secara diam-diam. Aku tidak mau ayahku tau bahwa aku berurusan dengan seorang manusia, apalagi seorang wanita. Ayahku akan sangat marah, tetapi aku terus memperhatikannya dan kamu semasa di kandungan ibumu. Cinta pun bersemi saat hari demi hari aku dan dia di pertemukan oleh perbuatan yang tidak pernah aku lakukan sebelumnya. Aku mulai mengerti apa itu cinta, aku mulai mengetahui kasih sayang seorang laki-laki terhadap wanita," lanjut Nara membacanya. Ia tidak tau harus bagaimana lagi. Nara kemudian meremas kertas surat itu. Dan menyimpan di dalam sakunya.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者