"Andai saja kau dapat berbicara, bisa kah kau sampaikan pesanku padanya yang kini berada jauh di sana, wahai Sang Bulan?" gumam Abimanyu, yang memandang lekat Bulan di hadapannya.
Hari mulai berganti gelap. Matahari yang semula bersinar terang, kini berganti dengan sang Rembulan.
Abimanyu sudah memandang bulan sejak satu jam lalu, dan menjadikan bulan itu teman bicaranya. Semua kerinduannya akan Erika, dia sampaikan pada rembulan yang seolah-olah dapat memahami dirinya.
"Ah, sudahlah. Kau pasti tidak memahami perkataanku, aku yang terlalu bodoh. Dasar, Abimanyu," gerutunya sambil menepuk kening, dan tersenyum.
Sadar kalau yang dilakukannya hanya sia-sia, Abimanyu hanya bisa menertawakan dirinya sendiri. Sejak satu jam dia terus mengoceh hal yang tidak jelas. Jika saja, Bulan bisa berbicara mungkin dia akan berkata, kalau dia bosan mendengarkan ocehan Abimanyu.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者