***
"Tidak usah dicuci, Le. Biar Mama saja," larang Stefani saat Aletta menyalakan keran di wastafel.
"Sudah basah, Ma," kata Aletta menunjukkan tangannya yang telah terkena air.
"Tinggal dikeringkan," balas Stefani menghampiri putrinya, kemudian menutup keran air dan menatap Aletta sembari berkacak pinggang. Dia menunjuk Arkhano yang sedang meletakkan galon di dispenser, mengambil alih tugas Varrel. "Arkhano ke sini untuk bicara denganmu, bukan hanya melihatmu saja. Jangan pura-pura tidak tahu, Le."
"Ma," adu Aletta merasa enggan.
"Papamu tuh kadang suka kurang peka. Kalau nanti Arkhano diajak main catur sampai sore, bukan salah Mama dan papa loh ya ... apalagi Arkhano," celetuk Stefani menggeser Aletta dan mengambil alih tugas anak gadisnya untuk mencuci piring. Dia menyalakan keran, kemudian menoleh pada Aletta yang masih menatapnya dengan tatapan kosong. "Tunggu apa lagi? Tadi Papa bilang mau mengajak Arkhano main karambol dan catur, kan? Papa baru beli karambol, tuh."
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者