webnovel

Neira

Hutan bambu yang awalnya sunyi dan senyap menjadi berantakan karena angin ribut yang menerbangkan daun dan ranting mengelilingi Iska yang ada ditengah hutan. Seketika angin yang mengeliling Iska terbang ke langit sambil membawa daun dan ranting yang ada dihutan tersebut. Shiva menyadari kejadian itu dan segera mengitari hutan bambu itu dan turun kebawah.

Saat Iska menghilang dari tengah hutan. Shiva segera masuk kedalam Hutan itu kabur ke arah desa ketiga, Fram yang menyadari segera mengikuti Shiva, tetapi Fram terkena serangan dari kerikil tajam diantara daun dan ranting yang ikut terbang mengenai bagian badannya. Fram masuk kedalam hutan dan bersembunyi sambil menghilangkan lukanya.

Iska sengaja melakukan itu karena ingin membuat suasana agak menjadi kacau dan kabur saat kesempatan datang. Fram segera membawa Frem kedalam hutan. Roty dari dalam hutan hanya bisa melihat mereka berdua kabur tanpa dirinya. Roty tau bahwa tidak ada kesempatan menyelamatkan dirinya yang sudah hampir mati. Tertulis diatas secarik kertas "Sayonara". yang berarti bertanda akan berpisah.

Sampailah Iska dan Shiva di Desa Neira, desa yang ada dipinggir laut dengan pantai sepanjang perjalanannya. Setelah keluar dari hutan, Iska dan Shiva segera mencari penginapan yang murah meriah untuk istirahat satu hari satu malam. Shiva memilih kamar di lantai 1 dan Iska memilih kamar di lantai 2.

Sesampainya di kamar, Iska segera menutup gorden dan pintu kamarnya untuk memastikan tidak ada yang melihatnya, lalu membuka menu accountnya. UI Iska memiliki tampilan berbeda, yaitu tampilan Beta tester permanen. Semua beta tester memiliki Interface dan Unique Magic masing-masing.

Iska : "Frem dan Fram sepertinya kakak dan adik, terlihat kalo Frem adalah kakaknya dan Fram adalah adiknya. Fram sepertinya menyadari kalau adalah kakaknya seorang beta tester."

Ketika Iska sedang mengatur akun dan custom karakter miliknya. Shiva datang mengetuk pintu Iska.

Shiva : "Iska!! apakah kau ada didalam??.."

Iska : "Iya, Ada apa?"

Shiva : "Apakah kau ingin jalan-jalan sebentar?"

Iska : "Baiklah kalau begitu. Tunggu aku dibawah."

Shiva : "Ditunggu yah!!"

Shiva segera meninggalkan Iska sendirian didalam kamarnya. Saat Iska sedang mengatur magic setnya, tiba-tiba dia mendengar suara dari luar berkata.

Player 1 : "Bukankah kita ingin mengambil Rare Item itu?"

Player 2 : "Tapi, Senjata itu hanya ada pada Ninja itu."

Player 1 : "Bagaimana kalo dia kita jebak saja untuk menyerahkan senjata itu?"

Player 2 : "Ide bagus, Temui aku di gerbang desa jam 9 malam."

Player 1 : "Baiklah."

Iska yang menguping pembicaraan tersebut mendengar percakapannya sedikit samar-samar, Tetapi seperti familiar ditelinganya. Iska mulai melakukan rencana untuk menyelamatkan Fram.

Iska segera keluar dari kamar dan menemui Shiva yang sudah ada didepan penginapan tersebut. Shiva segera mengajak Iska untuk berjalan-jalan ke pantai untuk bersenang-senang sementara. Mereka bersenang-senang sampai waktu sore tiba.

Hingga ada sesuatu kejadian terjadi. Shiva ditarik oleh ombak yang cukup deras dan dibawa ke laut lepas. Iska yang segera menolongnya tak sempat menyelamatkannya. Iska pun segera mencari pertolongan ke penginapan, tetapi sesampainya disana. Iska sudah ditunggu oleh 2 anggota guild yang ada di desa kedua.

Iska tidak bisa berbuat apa-apa lagi dan ditangkap, lalu dibawa ke luar desa. Disana sudah ada Shiva yang menunggu Iska dan Fram sedang terikat dibatang bambu tersebut.

Iska : "Hmm...Menarik."

Shiva : "Sekarang kau mengerti aku ada dipihak siapa?"

Iska : "Sepertinya aku terlambat menyadarinya."

Shiva : "Kau terlalu mudah untuk diberdaya. Pantas saja kau tidak punya party satupun."

Iska : "Party? untuk apa?"

Shiva : "haha...untukmu, karena kau terlalu lemah."

Iska : "Sepertinya kau harus tau siapa yang akan menghadapimu disini."

Shiva : "Siapa dia? apakah dia lebih hebat darimu?"

Iska : "Dia ada disini."

Shiva : "Dimana?!! Dimana dia? Penjaga awasi sekitar!"

Penjaga : "Baik Tuan."

Penjagaan disekitar Iska dan Fram semakin kuat karena berantisipasi serangan dari luar. Iska dengan percaya diri tetap diam sambil memberikan kode ke pada Fram. Fram yang menyadari hal tersebut segera memikirkan rencana untuk kabur dari tempat itu ke desa kedua.

Iska segera membuat tempat tersebut menjadi berangin kencang dan Fram segera kabur melalui jalan yang sudah dibuat oleh Iska tersebut. Penjaga yang melihat Fram segera mengejar ke arah desa kedua Dimana mereka akan bertemu. Shiva yang sedang kebingungan dengan sihir Iska segera mencarinya untuk segera menghentikan serangannya.

Shiva pun berhadapan dengan Iska yang sedang terikat duduk ditanah. Shiva segera menghampiri Iska dan segera menyerangnya. Iska terus berdiri dan menghindari serangan dari Shiva tersebut.

Shiva : "Kau menghalangi jalanku!"

Iska : "Kau mengganggu perjalananku."

Shiva : "Perjalananmu akan berakhir disini."

Iska : "Baiklah, akan kulakukan kalau kau ingin bertarung dengan sungguh."

Shiva : Tunjukkan kekuatan omong kosongmu itu."

Iska segera mundur menghindari serangan dari Shiva. Iska segera melepaskan ikatannya dengan membakar ujung tali dengan mudah. Shiva segera mundur dari posisinya dan masuk kedalam hutan. Iska yang sedang berdiri pun segera menunggu momen sambil merapalkan sihir ditengah hutan tersebut. Shiva yang menyadari sihir tersebut segera keluar dari hutan dan berlari ke arah Iska yang diam.

Ketika Shiva turun dan mendekati Iska, Iska segera mengeluarkan pedang api miliknya ke arah Shiva. Shiva yang melihat itu segera menghindari dengan cara melompatinya. Shiva tidak menyadari gerak selanjutnya yang dilakukan Iska yaitu, Mengarahkan kedepan pindah ke belakang, lalu mengayunkannya dari belakang kedepan. bagian punggung Shiva terbakar oleh pedang api tersebut.

Kemudian, Iska maju kedepan dan berbalik arah. Shiva yang punggung terbakar segera tersungkur ketanah dan melompat bangkit kearah depan. Shiva dan Iska akhirnya mereka saling berhadapan. Shiva segera menyerang Iska yang sedang dalam posisi bertahan, lalu mereka berdua adu mekanik.

Shiva : "Argghh...Bagaimana bisa kau."

Iska : "Cukup mudah dengan mengayunkan pedang tersebut."

Shiva : "Tetapi, itukan.."

Iska : "Elemen api tidak membutuhkan energi fisik yang cukup besar untuk mengayunkan senjata seperti itu."

Shiva : "Tidak mungkin!! Matilah kau!"

Serangan Shiva berhasil mengenai lengan bagian kanan sedikit Iska yang membuatnya kesulitan untuk bertahan lagi. Iska mengubah haluan pertarungan jarak menengah menjadi jarak dekat. Shiva yang mengetahui hal tersebut segera menyerangnya secara bertubi-tubi, Tetapi Iska memindahkan senjatanya ke tangan kirinya yang masih baik.

Shiva tidak menyadari senjata Iska sudah berpindah tangan dan terus menghajar Iska sampai membuatnya termundur beberapa langkah. Serangan Shiva pun menjadi berubah dengan tempo sedikit melambat dengan titik yang lebih akurat. Shiva segera menyerang lengan kanannya dari belakang.

Iska yang menyadari hal tersebut segera mundur untuk mengayunkan pedang apinya. tetapi Shiva tidak menyadari bahwa dirinya sudah lebih tertusuk dahulu. Shiva melihat ke arah lengan kanannya tidak ada apapun disana melainkan dilengan kirinya. Iska sengaja memancing Shiva mendekat agar terpancing dan tertusuk pedang apinya dengan cara menusuknya dengan tangan kiri lewat lengan bawahnya.

Shiva pun terjatuh, lalu HPnya semakin berkurang karena efek bakar dari pedang api milik Iska. Iska segera mencabut pedang api dan menyerapnya sambil berkata.

Iska : "Kau terlalu bersemangat untuk menang, tetapi tidak apa tantangan."

Shiva : "Akan ku balas kau nanti, tunggu saja."

Iska segera meninggalkan Shiva dan menuju Roty dan Frem bersembunyi bersama. Roty dan Frem tampaknya semakin dekat sehingga kehadiran Iska pun tidak dirasakan.

Iska : "Hai semuanya."

Roty : "Kau kesini heh??.."

Frem : "Bagaimana kau tau kami ada disini."

Roty : "Dia membawa kita kesini."

Frem : "Apa?? Bagaimana bisa?"

Iska : "Karena Shiva ingin mengambil ini darimu."

Iska segera mendekati Frem dan memegang Gulungan special milik Frem. Gulungan itu adalah sebuah sihir tingkat langka dengan kekuatan dapat memanggil Rubah api untuk membantunya bertarung. Roty yang mengetahui hal itu terkejut dengan itu.

Iska : "Aku sengaja datang kesini sendiri karena untuk Fram tau dimana kalian sekarang. Sebaiknya kalian segera ke desa ketiga untuk beristirahat dengan tenang tanpa ganggu musuh lagi."

Roty : "Itu rencana kami berdua dan. "

Frem : "memutuskan untuk segera menikah di game ini walaupun hanya sementara."

Iska : "Baiklah kalau begitu keinginan kalian. Aku akan membawa pulang Fram saat waktunya tiba."

Frem : "Dengan senang hati dan maafkan kami menyerangmu tiba-tiba."

Iska : "Aku tau kau menyadari hal itu, tetapi tidak masalah selama kau berpegang pada kebaikanmu. Sampai jumpa lagi."

Roty dan Frem : "Hati-Hati diperjalananmu Iska."

Iska pun segera meninggalkan hutan bambu tersebut dan berpisah dengan Roty dan Frem ke desa kedua, Sedangkan Iska dan Fram terus melanjutkan perjalanan mereka ke desa ketiga yaitu, Terrania.

Like it ? Add to library!

Suka? Tambah ke Pustaka!

Isyukuncreators' thoughts
下一章