webnovel

RG 3

Hari telah berganti malam. Waktu menunjukkan jam 18.30.

Di depan salon tempatnya Nizar bekerja, tengah ada seorang pria berusia 32 tahun, wajahnya tampan sedikit garang, tubuhnya kekar dan tinggi, mengenakan Jas berwarna Hitam, yang tidak lain dia adalah kekasihnya.

Novi sedang berjalan menyilang dari arah toilet Mall menuju ke arah salon.

"Mba?" Kekasihnya Nizar menegur Novi.

Novi menghentikan jalannya.

"Iya Pak?" Ucap Novi.

"Apakah Nizar masih berada didalam mba?" Ucap Kekasihnya Nizar.

"Masih Pak." Ucap Novi.

"Tolong beri tahu kepadanya? Ada seseorang yang sedang menunggunya disini ya mba?" Ucap kekasihnya Nizar.

"Baik Pak. Tunggu sebentar ya pak?" Ucap Novi.

"Terima kasih Mba." Ucap kekasihnya Nizar.

Novi segera berjalan kedalam salon menghampiri Nizar yang sedang duduk sambil bercermin bersandingan dengan Apri.

"Beib, ada seseorang yang mencarimu di depan?" Ucap Novi sambil memegang pundaknya Nizar dari belakang.

"Ok." Ucap Nizar lalu bangkit berdiri.

Nizar berjalan lalu melihat pria itu dari dinding kaca. Setelah melihatnya, Nizar berjalan mendekati Novi dan Apri.

"Vi, kamu jadi tidak mau kenalannya?" Ucap Nizar kepada Novi.

Novi terdiam dan bergumam "Ini kali ya abangnya Nizar? Tampan dan gagah. Kalah gw."

"Vi, Koq ngelamun?" Ucap Nizar.

"Eh iya beib, jadi." Ucap Novi.

"Ya udah gw ngambil tas dulu di gudang." Ucap Nizar sambil berjalan ke arah gudang salon.

"Lu mau kenalan juga gak beib?" Ucap Novi sambil menyenggol tangannya Apri yang sedang mengoleskan lipstik di bibirnya sambil bercermin.

"Kenalan sama siape?" Ucap Apri dengan nada cemprengnya.

"Udah ikut saja? Nanti juga lu bakalan tau sendiri." Ucap Novi.

Kini Nizar sedang berjalan dari gudang menghampiri Novi dan Apri.

"Hayo Vi?" Ucap Nizar.

"Ok beib." Ucap Novi.

Nizar, Novi, dan Apri segera berjalan ke depan salon untuk menemui kekasihnya.

"Sudah lama bang, kamu menunggu?" Ucap Nizar kepada kekasihnya.

"Belum Dek. Baru 15 menitan aku di sini." Ucapnya sambil melihat waktu di Arlojinya.

"Kenalin bang, ini teman-temanku? Ini namanya Novi dan yang ini Apri." Nizar memperkenalkan Novi dan Apri kepada kekasihnya.

"Apri." Ucap Apri sambil berjabat tangan dengannya.

"Novi." Ucap Novi sambil berjabat tangan dengannya.

"Dimas." Ucapnya dengan nada kalem dan ramah.

"Vi, mau sekalian pulang bareng enggak?" Ucap Nizar.

"Enggak beib. Gw masih pengen ngobrol sama Apri." Ucap Novi.

"Ok deh kalo gitu. Kita duluan ya beib?" Ucap Nizar kepada Novi dan Apri.

"Iya beib, hati-hati di jalan.." Ucap Novi dan Apri.

Nizar dan Dimas berjalan santai kearah pintu keluar menuju basement.

"Beneran tuh abangnya die?" Ucap Apri kepada Novi sambil melihat kearah mereka berdua yang sedang berjalan.

"Beneran lah beib, Gw udah ngeliat fotonya dari kemaren-kemaren." Ucap Novi.

"Kalah telak gw!" Ucap Apri.

"Sama." Ucap Novi.

Sambil berjalan santai menuju mobilnya Dimas, mereka berdua sambil mengobrol.

"Maafin abang ya Dek? Ngasih kabarnya mendadak?" Ucapnya yang menyadari memberi kabar dadakan kepada Nizar.

"Tidak apa-apa." Ucap Nizar dengan keramahannya.

"Makasih Dek?"

"Sama-sama. Tapi lain kali kasih kabar setidaknya sehari sebelumnya ya?"

"Iya Dedek."

Dimas masuk ke mobil.

"Hati-hati." Ucapnya sambil memegang setir.

"Iya sayang." Ucap Nizar sambil menutup pintu mobil.

"Kita langsung pulang atau mau pergi jalan dulu sayang?" Ucap Dimas.

"Kamu sudah makan?" Ucap Nizar.

"Belum." Ucap Dimas.

"Mau makan dimana?" Ucap Nizar.

"Take-away saja kali ya dek? Aku kangen banget sama kamu soalnya." Ucap Dimas.

"Mmmmmuah.." Nizar mencium dan melumat bibirnya Dimas yang tipis sedikit tebal berwarna abu-abu.

Dimas segera menancapkan gas mobilnya lalu mampir sejenak ke salah satu Restoran. Setelah membeli makanan di Restoran tersebut, mereka berdua langsung menuju pulang.

Setelah beberapa saat di perjalanan, mereka berdua pun telah sampai. Pintu gerbang sudah dibuka oleh Security. Dimas menghentikan mobilnya sejenak. Nizar segera membuka jendela mobilnya.

"Selamat malam Pak?" Ucap Security.

"Selamat malam juga Pak." Ucap mereka berdua.

"Ini Pak?" Nizar memberikan sebungkus Rokok dan Makanan kepada Security.

"Terima kasih Pak?" Ucap Security.

"Sama-sama." Ucap Nizar.

Dimas segera menancapkan gas mobilnya kembali lalu memarkirkan mobilnya di parkiran. Mereka berdua keluar dari mobil lalu berjalan saling beriringan masuk ke dalam gedung dan menempelkan jari tangan di pintu kamar.

CKLEK! Pintu ditutup oleh kekasihnya Nizar. Nizar membalikkan badannya dan segera melucuti pakaiannya Dimas satu per satu.

"Mmmmuach.. Makasih ya sayang?" Ia mengecup keningnya Nizar yang sedang melepaskan Dasinya.

"Sama-sama sayang."

Nizar melanjutkan kembali melepaskan pakaiannya Dimas satu persatu. Nizar hanya menyisakan kaos dalam bersama celana boxernya yang ketat di badannya. Terlihat sangat gemuk dan menonjol pentolan bawahnya.

"Aku mandi dulu ya sayang?" Ucap Nizar.

"Jangan dulu Dedek sayang?" Dimas menahan Nizar sambil memeluk tubuh langsingnya dengan erat dengan kondisi batang hitamnya yang seketika meronta dan saling bersentuhan.

"Kita makan dulu ya sayang? Baru mandi bareng sama aku ya?" Pinta Dimas.

"Ya udah iya, aku naro pakaian kamu dulu." Ucap Nizar.

"Ok Sayang. Mmmmuach.." Dimas kembali mencium kembali keningnya sambil melemahkan pelukannya.

Nizar segera berjalan menaruh pakaiannya Dimas di lemari khusus untuk pakaian kotor., setelah itu Nizar kembali lagi untuk makan bersama dengannya. Merek berdua makan sambil duduk di atas karpet bulu tebal dan saling berhadapan.

"A?" Nizar menyuruh kekasihnya untuk membuka mulut.

Kekasihnya membuka mulutnya. Nizar memasukkan makanan kedalam mulut kekasihnya dengan jari jemarinya.

"Aaaammmmmm.." Kekasihnya menerima suapan makanan dan mengemut jari tangannya.

"Aaaa..?" Giliran kekasihnya Nizar yang akan menyuapi makanan ke dalam mulutnya.

Nizar membuka mulutnya.

"Ngeeeeeeng.." Kekasihnya menerbangkan makanan kesana kemari terlebih dahulu, baru memasukkannya ke dalam mulutnya.

"Hap!! Mmmmmmmm, krittt!" Nizar menerima suapan makanan, mengemut dan sedikit menggigit jari kekasihnya.

"Hmmm.. kamu ini, membuat aku horn* saja sayang." Ucap kekasihnya yang seketika batang hitam besarnya terlihat berdiri.

"Hehehe, gantian." Ucap Nizar sedikit manja.

"Kamu kangen gak sih sama aku?" Ucap Dimas sambil menatap wajahnya Nizar.

"Kangen gak ya?" Ucap Nizar sambil menatap kearah atas.

Dimas mengerutkan kening wajahnya.

"Kangen bangetlah sayaaang.." Ucap Nizar.

"Kalo kamu? Kangen enggak sama aku?" Ucap Nizar sambil mengelus pipinya Dimas.

"Hmmm.. Kira-kira aku kangen gak ya sama kamu?" Dimas menatap kearah atas kepalanya Nizar.

Nizar melipatkan kedua tangannya di dada.

"Kangen bangetlah Dedeek sayang.." Ucap Dimas sambil mengusap makanan yang menempel di bibir tipisnya Nizar dengan ibu jarinya.

"Sini sayang?" Dimas menyuruh Nizar untuk duduk di pelukannya.

Nizar mengangkat bokongnya lalu  mendaratkan bokong kencangnya di depan batang hitamnya Dimas yang sedang berdiri tegak kearah atas.

Kepala Nizar menyender di pelukan dadanya Dimas yang sebelah kiri.

Tangan kirinya Dimas memeluk tubuh langsingnya Nizar.

"A..?" Dimas menyuruh kekasihnya untuk membuka mulut.

下一章